BAB III DESKRIPSI UMUM
COUNTER LEGAL DRAFT KOMPILASI HUKUM ISLAM CLD KHI
A. Latar Belakang dan Sejarah Penyusunan CLD KHI
Latar belakang digagasnya CLD KHI bermula dari fenomena semakin maraknya tuntutan formalisasi syariat Islam secara kaffah di negeri
ini.
1
Tuntunan ini menurut CLD KHI, selain tidak sejalan dengan sistem hukum nasional, juga akan membuat diskriminasi terhadap warga negara
non-muslim. formalisasi syariat Islam di negeri ini sebenarnya sudah berjalan sejak lama. Kompilasi Hukum Islam adalah representasi dari syariat Islam
yang meskipun eksistensinya baru berupa Inpres, namun terlihat sangat efektif dan menjadi rujukan Pengadilan Agama di setiap level.
KHI sendiri adalah sebuah produk hukum yang tidak netral. KHI sebagaimana hukum-hukum lainnya tentu saja dipengaruhi oleh faktor ruang
dan waktu. Ia tidak bisa terlepas dari ranah sosiologis yang melatarbelakanginya. Ia tidak bebas kuasa. KHI adalah produk kekuasaan
pada satu waktu dengan berbagai situasi, Kondisi, bahkan pretensi yang mengitarinya.
2
Seiring dengan berjalannya waktu, perubahan dan dinamika masyarakat yang terus bergerak maju mengharuskan peninjuan ulang atas
1
Marzuki Wahid, “Counter Legal Draft KHI Dalam Perspektif Politik Hukum Indonesia”,
artikel diakses pada tanggal 27 Januari 2010 dari httpwww.docstoc.com...COUNTER-LEGAL-DRAFT-KOMPILASI-HUKUM-ISLAM-CLD-
KHI
2
Marzuki Wahid, “Counter Legal Draft KHI Dalam Perspektif Politik Hukum Indonesia”,
artikel diakses pada tanggal 27 Januari 2010 dari httpwww.docstoc.com...COUNTER-LEGAL-DRAFT-KOMPILASI-HUKUM-ISLAM-CLD-
KHI
23
24
rumusan KHI. Untuk itu, Tim Pengarusutamaan Gender PUG Departemen Agama RI pimpinan Siti Musdah Mulia,
berinisiatif untuk mengkaji draft KHI lama yang menurut mereka sangat problematis. Pada arus ini, kelahiran
CLD KHI menjadi suatu keniscayaan dalam lanskap hukum dan dinamika sosial.
Adapun kajian mengenai KHI ini melewat beberapa tahap: a studi kepustakaan dengan mengumpulkan seluruh hasil penelitian terdahulu
mengenai KHI, baik dalam bentuk tesis, disertasi dan laporan ilmiah lainnya;
3
b melakukan survei lapangan di lima wilayah yang dikenal gigih memperjuangkan formalisasi syariat Islam, yakni Aceh, Sumatera Barat,
Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat; c melakukan kajian perbandingan dengan hukum keluarga Islam yang dipakai di beberapa
Negara Islam, seperti Tunisia, Irak, Syiria, Yordan, dan Mesir; d melakukan kajian kritis terhadap literatur fikih klasik menyangkut masalah perkawinan,
waris, dan wakaf; e merumuskan kesimpulan penelitian dalam bahasa hukum dengan mengambil format Counter Legal Draft. Pilihan format itu
dimaksudkan agar hasil penelitian ini segera menarik perhatian publik; f melakukan lima lokakarya untuk verifikasi uji sahih terhadap draft awal,
khususnya menyangkut argumentasi teologis, hukum, sosiologis dan politis terhadap draft awal tersebut. Hal ini dilakukan beberapa kali dengan
mengundang sejumlah pakar agama, hukum, sosiologis, politik, dan pakar
3
Siti Musdah Mulia, Menuju Hukum Perkawinan Yang Adil: Memberdayakan Perempuan Indonesia, Dalam Buku Sulistyowati Irianto ed, Perempuan dan Hukum: Menuju
Hukum yang Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2006, h.
150
25
gender ; g melakukan revisi draft berdasarkan input dan masukan dari
beberapa lokakarya; h melaunching Counter Legal Draft kepada publik untuk diketahui secara luas dengan maksud memberikan bekal dan
pencerahan kepada publik agar mereka dapat mendorong dan mengkritisi perubahan KHI; dan i merevisi kembali hal-hal yang sulit diterima publik,
antaranya soal perjanjian perkawinan.
4
B. Faktor-faktor Pendorong Lahirnya CLD