untuk uji validitas dalam satu try-out adalah sebagai berikut
15
; Pertama, pengukuran dengan alat pengukur baru predictor diberikan pada suatu
sampel subyek yang khusus dipilih untuk subyek validasi. Sekelompok subyek yang dijadikan subyek validasi ini disebut standardization group
atau grup standardisasi. Kedua,
kepada standardization group itu dikenakan observasi atau pengukuran lain kriteria. Ketiga, diteliti ada tidaknya kecocokan antara
hasil prediktor dan hasil kriteria. Penelitian ini menggunakan teknik- teknik korelasi tertentu. Jika dari penelitian ini ternyata ada korelasi yang
tinggi dan signifikan meyakinkan, maka prediktor telah dapat dipandang valid. Akan tetapi jika hasil korelasi antara prediktor dan kriteria ternyata
tidak signifikan, maka prediktor tidak dapat dipandang sebagai pengukur yang valid. Adapun taraf signifikansi yang digunakan dalam uji validitas
adalah 5 atau 1.
b. Uji Reliabilitas
Reabilitas merupakan penerjemah dari kata reability yang berasal dari kata rely dan ability. Menurut Ghazali 2001-2004 suatu kesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten stabil dari waktu kewaktu.
15
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, 2002, h.40
Untuk melakukan uji reabilitas maka digunakan rumus cronbach alpha
16
: kr
a : 1+k-1r
Dimana: a. Koefisien Reabilitas
r. Rata-rata korelasi semua faktor pembentukan sub variabel
k. Jumlah faktor pembentuk variabel Rumus ini dapat diselsaikan dengan SPSS Versi 12.0, jika hasil dari
cronbach alpha diatas 0.5 mak dikatakan bahwa data tersebut mempunyai keandalan yang relative rendah. Sebaliknya, jika hasil dari crocbach alpha
diatas 0.5 maka dikatakan bahwa data tersebut mempunyai keandalan yang relative tinggi
17
. 6. Metode Analisis Data
a. Kuantitatif : metode yang memaparkan gambaran obyek penelitian dalam bentuk angka dan tabel
b. Kualitatif : Metode yang memberikan analisis dari angka dan tabel dalam bentuk bahasa.
c. Metode Korelasi : metode yang mengkorelasikan 2 buah variabel x dan y. Dalam penghitunganya korelasi ini menggunakan Rank Spearman dengan
alasan penelitian ini merupkan non parametric. Adapun yang digunakan adalah rumus korelasi tata jenjang yaitu:
16
Ibid h. 9
17
Ibid h.10
1 6
1
2 2
− Σ
− =
N N
d r
Keterangan :
r
= koefisien korelasi 1 = bilangan konstan.
6 = bilangan konstan. di = selisih setiap peringkat rank
Σ = sigma atau jumlah. n = jumlah individu dalam sampel.
d. Uji Signifikansi Uji hipotesis dengan T-test digunakan untuk mengetahui apakah
variabel bebas memiliki hubungan signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Rumus yang digunakan
untuk mengetahui nilai T-hitung adalah sebagai berikut
18
:
2
1 2
r n
r t
hitung
− −
=
Setelah didapatkan nilai T-hitung melalui rumus di atas, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut:
- Jika T-hitung T-tabel, maka H
o
ditolak ada hubungan yang signifikan antara rekrutmen karyawan dengan kualitas SDM
18
Triton Prawira Budi, SPSS 13.0 Terapan; Riset Statistik Parametrik, Yogyakarta :Andi Offset, 2006 h. 181
- Jika T-hitung T-tabel, maka H
o
diterima tidak ada hubungan yang signifikan antara rekrutmen karyawan dengan kualitas SDM .
Untuk mengetahui T-tabel digunakan ketentuan n-2 pada level of significance
sebesar 5 atau 0,05 atau taraf keyakinan 95 atau 0,95. Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel adalah lebih dari 5 berarti
variabel tersebut tidak signifikan. 7. Variabel Penelitian
Hubungan variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah hubungan simetris yakni sebagai berikut:
X Y
Rincian variabel-variabel di atas adalah sebagai berikut: a. Proses Rekrutmen Karyawan X
1. Sumber-sumber Rekrutmen Karyawan 2. Sistem Metode Rekrutmen Karyawan
3. Kualitas Standard Rekrutmen Karyawan 4. Kendala Rekrutmen Karyawan.
b. Kualitas SDM Y 1. Pengetahuan
Kualitas SDM Rekrutmen
Karyawan
2. Keterampilan 3. Sikap Diri
Dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif, sedangkan dalam ilmu sosial konsep yang membentuk kualitatif perlu diberikan ciri kuantitaif
dengan membuat skala. Skala Likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuan terhadap subjek, objek
atau kejadian tertentu. Skala likert menggunakan lima angka penilaian, yaitu: 1. Sangat Setujusangat baiksangat ketat
2. Setujubaikketat 3. Tidak Tahubaikketat
4. Tidak Setujucukup baikcukup ketat 5. Sangat Tidak setujusangat tidak baiksangat ketat
Dalam mengukur rank penilaian signifikansi dari rekrutmen karyawan terhadap kualitas SDM, maka operasionalnya sebagai berikut:
1. Apabila menjawab sangat setujusangat baiksangat ketat maka skornya 5
2. Apabila menjawab setujubaikketat, maka skornya 4 3. Apabila menjawab tidak tahubaikketat maka skornya 3
4. Apabila menjawab Tidak Setuju cukup baikcukup ketat maka skornya 2
5. Apabila menjawab sangat tidak setuju sangat tidak baiksangat ketat maka skornya 1
8. Hipotesis Formulasi Hipotesis dari penelitian ini adalah:
a. Semakin tinggi baik Rekrutmen karyawan yang dilakukan maka akan semakin tinggi pula kualitas SDM yang dihasilkan.
b. Semakin rendah buruk rekrutmen karyawan yang dilakukan maka akan semakin rendah pula kualitas SDM yang didapat.
Ha: Terdapat hubungan antara rekrutmen karyawan dengan kualitas SDM Ho: Tidak terdapat hubungan antara rekrutmen karyawan dengan kualitas
SDM
9. Teknik Penulisan Adapun teknik penulisan mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Tahun 2007.
G. Sistematika Penulisan