Letak Geografis Pondok Pesantren Attaqwa

12

B. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Attaqwa

Pondok Pesantren Attaqwa PPA di Ujung Harapan, Bekasi, mulai didirikan pada tahun 1940-1945 setelah KH Noer Ali pulang dari menuntut ilmu di Mekkah. Beliau merasa perihatin melihat desa yang beliau cintai dengan semakin merajalelanya kemaksiatan dan kejahatan yang berada di lingkungan desa sekitar. Sehingga menggerakkan hati beliau untuk berjuang menyadarkan masyarakat yang berkecimpung di dunia lembah hitam itu. Berbekal ilmu yang diperolehnya selama beliau belajar di desanya sendiri maupun di Mekkah, beliau berusaha menyadarkan masyarakat penduduk untuk memahami betapa agungnya Allah SWT. Sedikit demi sedikit iapun mulai menjalankan aktivitas dakwahnya untuk menyiarkan agama samawi yang memang masih awam di telinga masyarakat. Selangkah demi selangkah beliau mengenalkan tentang agama Islam. Akhirnya beliau mendapatkan simpati dari masyarakat yang begitu antusias untuk lebih mengenal dan memahami apa itu agama samawi. Pada akhirnya beliaupun mendirikan sebuah pesantren yang sederhana yang dibuat dari bambu. Beberapa orang mulai berdatangan untuk menjadi santri, di sinilah beliau mendirikan PPA Bekasi. 10 Pada awal tahun 1940 KH Noer Ali membuka pengajian yang hanya mempelajari kitab kuning, mengenai tempat belajar pada waktu tidaklah menjadi hal yang utama, yang terpenting anak-anak harus belajar. Pada saat itu muridnya hanya baru dari kalangan masyarakat Ujung Malang saja. Semakin lama murid yang belajar semakin banyak, masjid yang digunakan sebagai tempat belajar 10 http:maattaqwaputra.blogspot.com, Diposkan oleh MA ATTAQWA on Rabu, 03 Februari 2010. 13 sudah tidak mampu lagi menampung jumlah murid yang ada. Maka KH Noer Ali mulai mengembangkan pengajiannya menjadi pesantren dengan cara membangun madrasah di depan masjid. Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena negara masih dalam keadaan perang merebut kemerdekaan, sehingga terpaksa aktivitas pendidikan dihentikan, sebab banyak guru serta pemuda yang pergi meninggalkan kampung halaman untuk mengikuti peperangan mengusir penjajah di daerah lain. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1950 aktivitas pendidikan mulai dirintis kembali oleh KH Noer Ali dengan mengajak para guru dan pemuka masyarakat Ujung Malang dan sekitarnya untuk berkumpul dan bermusyawarah membentuk sebuah organisasi kecil dengan nama Panitia Pembangunan Pemeliharaan dan Pertolongan Islam disingkat Panitia P3 Islam. Hal ini dilakukan oleh KH Noer Ali karena terdorong oleh rasa tanggungjawabnya kepada Allah SWT dan masa depan umat bangsa serta menyatukan umat dalam berbagai bidang khususnya dakwah, pendidikan, dan penyuluhan. Kepanitiaan ini diketuai oleh KH Noer Ali sendiri. 11 Selanjutrnya agar mendapat pengakuan secara hukum, para pengurus P3 Islam mengajukan badan hukum kepada notaris Eliza Pondang di Jakarta. Dengan demikian, maka sejak tanggal 7 Agustus 1956 organisasi Panitia Pembangunan, Pemeliharaan, dan Pertolongan Islam telah resmi menjadi sebuah yayasan, berdasarkan nama yang tercantum dalam akta notaris nomor 11. Yayasan ini bernama Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan, dan Pertolongan Islam Desa Ujung Malang Tengah disingkat Yayasan P3 Islam Desa Ujung Malang Tengah. 11 0 6D¶GXGGLQ +0, Catatan Ringkas Proses Berdiri dan Berkembangnya Yayasan Pembangunan, Pemeliharaadan Pertolongan Islam Yayasan P3 Islam, Bekasi: Ujung Malang,1988, h. 2. 14 Setelah resmi dibentuk Yayasan P3 Islam mulai membangun sekolah- sekolah di sekitar daerah Ujung Malang dengan mengumpulkan anak-anak dan para pemuda untuk melanjutkan sekolah. Hingga tahun 1952 Yayasan P3 Islam berhasil mendirikan enam buah Madrasah Ibtidaiyah SRI : Sekolah Rakyat Islam di Ujung Malang, membangun Masjid JDPL¶ WWDTZD VHUWD PHPEHULNDQ bantuan kepada pejuang kemerdekaan dengan memberikan sebagian hasil mengelola persawahannya. Untuk menampung para pelajar lanjutan madrasah ibtidaiyah, Yayasan P3 Islam membangun pondok pesantren dengan nama Perguruan Menengah Islam Pesantren Bahagia. 12 Ketua perguruan tersebut adalah KH Noer Ali, tetapi karena kesibukan beliau sebagai ketua DPD Masyumi Bekasi, maka sebagai direkturnya ditunjuk KH Abdurrahman. Setelah organisasi Masyumi dibubarkan pada tahun 1960, KH Noer Ali mulai aktif kembali membangun kampungnya dalam bidang pendidikan, di komplek masjid Attaqwa, beliau membangun pondok pesantren dengan nama Pondok Pesantren Attaqwa PPA. Di tengah-tengah aktivitas pendidikan pondok pesantren yang dibangun oleh Yayasan P3 Islam ini, lokasi perguruan menengah Islam Pesantren Bahagia, yaitu pesantren yang ada di desa teluk pucung waktu itu sebelum adanya pondok pesantren attaqwa diperlukan oleh pemerintah untuk kantor Komando Distrik Militer Kodim 0507 Bekasi Dengan demikian maka para santri yang belajar harus pindah ke pesantren lain, di antara mereka bannyak yang pindah ke PPA yang dipimpin oleh KH Noer 12 Ibid., h. 5.