Sumber : Sedarmayanti 2009 Gambar 3. Manfaat Peningkatan Produktivitas Pada Tingkat Individu
2.7.1. Pengukuran Produktivitas
Pengukuran produktivitas adalah evaluasi tinggi rendahnya rasio-rasio output terhadap input. Sebuah rasio lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata industri, atau berkaitan dengan
tingkat produktivitas periode tertentu. Produktivitas berarti kekuatan kemampuan menghasilkan sesuatu, karena didalam suatu
organisasi kerja yang akan dihasilkan adalah perwujudan tujuannya. Karena produktivitas berhubungan dengan sesuatu yang materiel dan nonmateriel, baik yang dapattidak dapat dinilai
dengan uang. Produktivitas bukanlah ukuran produksikeluaran yang diproduksi, tetapi adalah ukuran seberapa baik kita menggunakan sumber daya dalam mencapai hasil yang diinginkan.
PENINGKATAN
INDIVID PERUSAH
NASIONA L
BERTAMBAHN YA
PENDAPATAN NASIONAL
MENINGKATN YA
KEUNTUNGAN SEBAGIAN
PENDAPATAN DITABUNG
UNTUK INVESTASI
PERLUASAN
Universitas Sumatera Utara
2.7.2. Pengukuran Produktivitas pada Sumber Daya Manusia
Hafid 1995 mengemukakan bahwa produktivitas bukan semata-mata ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya output, melainkan kualitas unjuk kerja penting
diperhatikan. Perhatian berlebihan pada produktivitas sering kali mengorbankan kualitas, begitupun sebaliknya. Langkah yang paling ideal tentu bila ada keseimbangan antara
produktivitas dan kualitas dalam kaitan itu maka sangat tepat bila setiap perusahaan membuat perencanaan secara rinci mengenai program kualitas dan produktivitas, yang didukung
partisipasi seluruh karyawan. Upaya memperbaiki produktivitas dan kualitas perlu dilakukan secara terencana
terprogram dengan melakukan rencananya secara rinci, dan melibatkan partisipasi aktif dari semua unsur terkait didalam perusahaan , agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar
sebagi mana diharapkan. Selain itu perlu diterapkan beberapa langkah-langkah yang tepat agar upaya perbaikan
produktivitas dan kualitas ini dapat berjalan dengan baik, yaitu: 1. Menetukan arah perbaikan.
2. Mendorong terbentuknya perubahan sikap dan kepribadian para eksekutif dan karyawan yang dapat menopang peningkatan produktivitas dan kualitas.
3. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. 4. Menentukan proses perbaikan yang akan dilaksanakan, termasuk metode atau sistem yang
akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas. 5. Implementasi program perbaikan kualitas produk pemasok
6. Penyusunan dan pelaksanaan program perbaikan produktivitas dan kualitas tahunan.
Universitas Sumatera Utara
Departemen Sumber Daya Manusia Human Resource Departement dari suatu perusahaan
ketika ingin
menetapkan sistem
pengukuran produktivitasnya
dapat mempertimbangkan beberapa indikator produktivitas, yang pada dasarnya mengacu pada konsep
bagian sumber daya manusia, diantaranya : Tabel 3. Keluaran dan Masukan
No Keluaran Output
Masukan Input
1 Total jam kerja efektif
Total jam kerja seharusnya perwaktu tertentu perkaryawan
2 Banyaknya karyawan yang berhenti keluar
Banyaknya karyawan perusahaan 3
Banyaknya karyawan yang memperoleh pelatihan
Banyaknya karyawan perusahaan
Sumber: Syarif 1991, Gasperz 1998
2.7.3. Pengukuran Produktivitas Widyaiswara