mempunyai kompetensi dan integritas tinggi, bukan kompetensinya tinggi tetapi integritasnya rendah, atau sebaliknya, kompetensinya rendah integrasinya tinggi. Widyaiswara yang khusus
diberikan tugas tambahan sebagai Konsultan Pembina Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional SMKBI mempunyai kompetensi yang mengacu kepada kebutuhan SMKBI mulai
dari perencanaan, pembuatan proposal, pelaksanaan dan pengembangan sekolah seutuhnya sehingga profil SMKBI dapat tercapai. Oleh karena itu seorang widyaiswara sebagai Pembina
SMKBI sebaiknya memiliki kompetensi yang lebih dari standar kompetensi minimal yaitu meliputi Kemampuan Berprestasi Merencanakan dan Mengimplementasi, Kemampuan
Memimpin, Kemampuan Melayani, Kemampuan Mengelola, Kemampuan Berpikir dan kemampuan bersikap dewasa yang tinggi agar sekolah dapat segera mencapai profil SMKBI
yang telah ditetapkan.
2.4. Seleksi
Proses seleksi
merupakan salah
satu bagian
yang terpenting
dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, karena pelaksanan proses seleksi ini akan
menimbulkan dampak
bagi pencapaian
tujuan organisasi.
Menurut Handoko
1985 pengertian seleksi adalah serangkaian
langkah kegiatan
yang digunakan untuk
memutuskan apakah
pelamar diterima
atau tidak.
Menurut Gomes
1995 pengertian
seleksi adalah
serangkaian langkah
kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seorang pelamar diterima ditolak, tetap tidaknya
seorang pekerja
ditempatkan pada
posisi -
posisi tertentu
yang ada di dalam organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Proses seleksi merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen sumber daya manusia, karena tersedia tidaknya pekerja dalam jumlah dan kualitas
yang sesuai dengan kebutuhan tugas organisasi, diterima tidaknya pelamar yang telah lulus proses
rekrutmen, tepat
tidaknya penempatan
seorang pekerja
pada posisi
tertentu, sangat ditentukan oleh fungsi seleksi dan penempatan ini. Jika fungsi ini tidak dilaksanakan dengan baik maka dengan sendirinya akan berakibat fatal terhadap
pencapaian tujuan - tujuan organisasi.
Tujuan proses seleksi menurut Nitisemito 1996 tujuan dilaksanakan proses seleksi
adalah untuk mendapatkan The Right Man In The Right Place. Didalam proses seleksi perusahaan harus mendapatkan tenaga kerja yang tepat di dalam posisi yang tepat pula. Untuk
keperluan tersebut perusahaan harus menetapkan faktor - faktor kriteria kompetensi yang perlu diseleksi, serta menentukan proses seleksi yang dapat dilaksanakan secara maksimal.
2.5. Kompetensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1989 pengertian kompetensi adalah kemampuan, kecakapan. Kompetensi sumber daya manusia dalam arti sempit, tidak dapat
dilepaskan dari persyaratan pekerjaan yang ada. Maksudnya adalah sebuah organisasi harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana pekerjaan itu harus dilaksanakan dan kompetensi apa
yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Kompetensi ini bisa meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku karyawan. Dalam arti luas, kompetensi akan
terkait dengan strategi organisasi dan pengertian kompetensi ini dapat diintegrasikan dengan
Universitas Sumatera Utara
soft skill, hard skill, social skill, dan mental skill. Hard skill mencerminkan pengetahuan dan keterampilan, soft skill menunjukkan intuisi, kepekaan. Social skill menunjukkan keterampilan
dalam hubungan sosial, sedangkan mental skill menunjukkan ketahanan mental. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000, kompetensi adalah
kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang PNS berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
Sedangkan menurut Baso 2003, kompetensi adalah suatu uraian keterampilan, pengetahuan dan sikap yang utama diperlukan untuk mencapai kinerja yang efektif dalam pekerjaan.
Selanjutnya Amstrong dan Baron 1998, mengatakan bahwa”competency is some time difined as referring to the dimensions of behavior that lie behind competence performance kadang-
kadang terbentuk sebagai dimensi-dimensi dari perilaku dan tingkah laku yang terletak dari kompetensi kinerja”. Prayitno dan Suprapto dalam kertas kerjanya 2002, mengatakan bahwa
standar kompetensi adalah spesifikasi atau sesuatu yang dibakukan, memuat persyaratan minimal yang harus dimiliki seseorang yang akan melakukan pekerjaan tertentu agar yang
bersangkutan mempunyai kemampuan melaksanakan pekerjaan dengan hasil baik. Hal senada juga dikemukakan oleh Mitrani 1995 bahwa kompetensi adalah suatu sifat dasar seseorang
yang dengan sendirinya berkaitan dengan pelaksanaan suatu pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Spencer Spencer 1993, kompetensi didefinisikan sebagai: “A competency is underlying characteristic of an individual that is causally related to criterion-referenced
effective and or superior performance in a job situation”. Berdasarkan definisi tersebut, kata underlying characteristics mengandung arti bahwa
kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam dan melekat pada diri seseorang serta perilaku yang diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Sedangkan kata Criterion
Referenced mengandung arti bahwa kompetensi sebenarnya memprediksi siapa yang berkinerja baik dan kurang baik, yang diukur dari kriteria atau standar yang digunakan. Dengan demikian,
dapatlah kita artikan bahwa kompetensi adalah kemampuan individual orang perorangan untuk mengerjakan suatu tugas pekerjaan yang dilandasi oleh ilmu pengetahuan, ketrampilan dan
sikap, sesuai unjuk kerja yang dipersyaratkan. Menurut Spencer and Spencer 1993, Mitrani 1992, terdapat 5 karakteristik
kompetensi,yaitu : 1. Motives Motivasi
Adalah sesuatu dimana seseorang secara konsisten berpikir sehingga ia melakukan tindakan. Mitrani et al, menambahkan bahwa motives adalah drive, direct, and select behavior
toward certain action or goals and away from others. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki motivasi berprestasi secara konsisten akan mengembangkan tujuan-tujuan yang memberi
tantangan pada dirinya dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta mengharapkan feedback untuk memperbaiki dirinya.
Universitas Sumatera Utara
2. Traits Ciri Adalah watak yang membuat orang berperilaku atau merespon sesuatu dengan cara
tertentu, seperti percaya diri self confidence, kontrol diri self control dan ketabahan stress resistance. Karakter dan bawaan seseorang dapat mempengaruhi prestasi di tempat kerja.
Karakter dan unsur bawaan ini dapat berupa bawaan fisik seperti postur atletis, penglihatan yang baik, maupun bawaan sifat yang lebih kompleks yang dimiliki seseorang sebagai karakter,
seperti kemampuan mengendalikan emosi, perhatian terhadap hal yang sangat detail, dan sebagainya.
3. Self-Concept Konsep Diri Adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Konsep diri seseorang mencakup
gambaran atas diri sendiri, sikap dan nilai-nilai yang diyakininya. Misalnya, seseorang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi menggambarkan dirinya sendiri sebagai orang yang dapat
mencapai sesuatu yang diharapkan, yang menurutnya, baik dalam berbagai situasi, baik situasi sulit maupun mudah.
4. Knowledge Pengetahuan Adalah informasi yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu. Contohnya
pengetahuan ahli bedah tentang syaraf otot dalam tubuh manusia. Nilai akademis atau indeks prestasi akademis seringkali kurang bermanfaat untuk memprediksi performansi di tempat kerja,
karena sulitnya mengukur kebutuhan pengetahuan dan keahlian yang secara nyata digunakan dalam pekerjaan. Pengetahuan dapat memprediksikan apa yang mampu dilakukan seseorang,
Universitas Sumatera Utara
bukan apa yang akan dilakukan. Hal ini disebabkan pengukuran pengetahuan lebih banyak menghafal, jika yang dipentingkan adalah kemampuan untuk mencari informasi.
5. Skills Ketrampilan Keahlian Adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik maupun
mental. Kompetensi keterampilan mental atau kognitif meliputi pemikiran analitis memproses pengetahuan atau data, menentukan sebab dan pengaruh, mengorganisasi data dan rencana serta
pemikiran konseptual pengenalan pola data yang kompleks. Dari kelima karakteristik kompetensi tersebut kompetensi pengetahuan dan kompetensi
ketrampilan keahlian cenderung bersifat lebih nyata visible dan relatif berada di permukaan sebagai salah satu karakteristik yang dimiliki manusia. Sedangkan konsep diri Self Concept,
watak atau ciri traits dan motivasi motives cenderung lebih tersembunyi dan berada pada titik sentral kepribadian seseorang.
Sebab akibat yang berhubungan berarti bahwa kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku dalam berbagai situasi dan performansi. Kompetensi motif, ciri
pembawaan, dan konsep diri memprediksi perilaku tindakan yang kemudian memprediksi hasil performansi pekerjaan, yang secara jelas dapat dilihat pada Gambar 1. berikut:
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Alain Mitrani, 1992 Gambar 1. Klausal Aliran Kompetensi
Kompetensi dapat digunakan untuk menilai apakah seseorang itu bekerja dengan baik atau tidak, bila dibandingkan dengan standar atau kriteria tertentu yang telah ditentukan oleh
suatu organisasi Spencer, 1993. Berdasarkan rumpun referensi kemampuan, Spencer mengelompokkan kompetensi
menjadi enam kelompok, yaitu : 1. Kemampuan Berprestasi Merencanakan dan Mengimplementasi
a.
Achievement orientation Semangat Untuk Berprestasi b. Concern for order, quality, and accuracy Perhatian Terhadap Kejelasan Tugas, Kualitas
Dan Ketelitian Kerja
c.
Initiative Proaktif
d.
Information Seeking Mencari Informasi
Personal Characteristic
Behavior Job
Performance “Intent”
“Action” “Outcome”
Motivasi Trait
Self Concept Knowledge
Skill
Universitas Sumatera Utara
2. Kemampuan Melayani a. Interpersonal Understanding Empati
b. Customer Service Orientation Berorientasi Kepada Kepuasan Pelanggan
3. Kemampuan Memimpin a. Impact and Influence Mempengaruhi
b. Organizational Awareness Kesadaran Berorganisasi c. Relationship Building Membangun Hubungan
4. Kemampuan Mengelola a. Developing Others Mengembangkan Orang Lain
b. Directiveness Kemampuan Mengarahkan c. Team Leadership Memimpin Kelompok
d. Teamwork and Cooperation Kerjasama Kelompok
5. Kemampuan Berpikir a. Analytical Thinking Berpikir Analitis
b. Conceptual Thinking Berpikir Konseptual c. Expertise Keahlian Teknikal Profesional Manajerial
6. Kemampuan Bersikap Dewasa a. Self control Pengendalian Diri
Universitas Sumatera Utara
b. Self confidence Percaya Diri c. Flexibility Fleksibilitas
d. Organizational Commitment Komitmen Terhadap Organisasi
Mengingat tugas widyaiswara sebagai pembina SMKBI mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi setiap kegiatan dari seluruh komponen yang ada di sekolah dan diluar
sekolah baik di dalam maupun di luar negeri untuk mencapai dan melestarikan profil SMKBI yang telah ditetapkan, sehingga kompetensi seorang calon Pembina harus dilihat dari keenam
kelompok kompetensi yang disampaikan oleh Spencer.
2.6. Analytical Hierarchy Process AHP