Pembobotan Matriks Perbandingan Berpasangan

064 , 240 , 1 079 ,   CR Untuk selanjutnya dengan cara yang sama, dilakukan perhitungan Consistency Ratio CR untuk sub-sub kriteria, Hasil rekapitulasi perhitungan Consistency Ratio CR untuk setiap sub kriteria dapat dilihat pada Tabel 44 berikut ini : Tabel 44. Hasil perhitungan Consistency Ratio CR Kriteria yang mempengaruhi widyaiswara calon Pembina SMKBI No Kriteria Consisntency Index N RI CR 1 Kemampuan Berprestasi 0,004 4 0,90 0,005 2 Kemampuan Melayani 0,000 2 0,00 0,000 3 Kemampuan Memimpin 0,000 2 0,00 0,000 4 Kemampuan Mengelola 0,028 4 0,90 0,031 5 Kemampuan Berpikir 0,014 3 0,58 0,025 6 Kemampuan Bersikap Dewasa 0,016 4 0,90 0,018 Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan perhitungan Consistency Ratio CR antar kriteria maupun sub kriteria seperti dalam tabel 5,38, terlihat bahwa seluruh nilai Consistency Ratio CR adalah lebih kecil dari 0,1 CR 0,1, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan dari kriteria dan sub kriteria penilaian kompetensi yang mempengaruhi widyaiswara calon Pembina SMKBI di lingkungan P4TK Medan dapat dianggap konsisten.

5.3. Pembobotan Matriks Perbandingan Berpasangan

Hasil perhitungan pembobotan melalui matriks Perbandingan Berpasangan dengan metode analytical Hierarchy Process AHP di atas, secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 45 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 45. Rekapitulasi hasil pembobotan Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria dan sub kriteria yang mempengaruhi kompetensi widyaiswara calon Pembina SMKBI Kriteria Bobot Sub Kriteria Bobot Proaktif 0,230 Perhatian Terhadap Kejelasan Tugas, Kualitas dan Ketelitian Kerja 0,354 Mencari Informasi 0,257 Kemampuan Berprestasi 0,091 Semangat Untuk Berprestasi 0,159 Empati 0,312 Kemampuan Melayani 0,118 Kepuasan Pelanggan 0,688 Mempengaruhi 0,320 Kemampuan Memimpin 0,174 Membangun Hubungan 0,680 Kerjasama Kelompok 0,402 Mengembangkan Orang Lain 0,185 Mengarahkan 0,255 Kemampuan Mengelola 0,187 Memimpin Kelompok 0,159 Berpikir analitis 0,385 BerpikirKonseptual 0,303 Kemampuan Berpikir 0,247 Keahlian Manajerial 0,312 Komitmen Terhadap Organisasi 0,301 Fleksibilitas 0,173 Percaya Diri 0,218 Kemampuan Bersikap Dewasa 0,183 Pengendalian Diri 0,308 Sumber : Hasil pengolahan Data 5.3.1. Pembobotan Global Pembobotan secara global dari sub kriteria penilaian yang mempengaruhi penilaian kompetensi widyaiswara calon Pembina SMKBI dilingkungan P4TK Medan dilakukan dengan cara mengalikan bobot lokal kriteria dengan sub kriterianya seperti berikut : Bobot Global Sub Kriteria = Bobot Lokal Kriteria x Bobot Lokal Sub kriteria Bobot Global Proaktif = 0,091 x 0,230 ≈ 0,021 Universitas Sumatera Utara Dengan perhitungan yang sama, bobot global masing-masing sub kriteria kompetensi widyaiswara calon Pembina SMKBI selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 46 berikut ini : Tabel 46. Bobot global sub kriteria Penilaian yang mempengaruhi kompetensi calon Pembina SMKBI No Sub Kriteria Bobot Global 1 Proaktif 0,021 2 Perhatian Terhadap Kejelasan Tugas, Kualitas dan Ketelitian Kerja 0,032 3 Mencari Informasi 0,023 4 Semangat Untuk Berprestasi 0,014 5 Empati 0,037 6 Kepuasan Pelanggan 0,081 7 Mempengaruhi 0,056 8 Membangun Hubungan 0,118 9 Kerjasama Kelompok 0,075 10 Mengembangkan Orang Lain 0,035 11 Mengarahkan 0,047 12 Memimpin Kelompok 0,030 13 Berpikir analitis 0,095 14 Berpikir Konseptual 0,075 15 Keahlian Manajerial 0,077 16 Komitmen Terhadap Organisasi 0,055 17 Fleksibilitas 0,032 18 Percaya Diri 0,040 19 Pengendalian Diri 0,057 Sumber : Hasil pengolahan Data 5.3.2. Perhitungan Model Penilaian Kompetensi Widyaiswara Calon Pembina SMKB Setelah diketahui bobot setiap sub kriteria seperti pada tabel 5.40, maka untuk memperoleh model penilaian kompetensi widyaiswara calon Pembina SMKBI di lingkungan P4TK Medan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan Definisi Derajat Penilaian Untuk Setiap Kriteria Sub kriteria adalah sebagai pembanding dalam model penilaian kompetensi widyaiswara calon Pembina SMKBI dilingkungan P4TK Medan, maka untuk dapat membandingkannya dengan lebih tepat, disusunlah derajat penilaian yang dilengkapi dengan definisi sehingga akan Universitas Sumatera Utara memberikan pengertian yang sama dari setiap orang yang menggunakannya, Derajat penilaian setiap sub kriteria pada penelitian didasari oleh derajat penilaian berbasis kompetensi yang telah banyak dikembangkan oleh Spencer Spencer seperti terlihat pada Tabel 47. Tabel 47. Derajat penilaian sub kriteria berprestasi No Sub Kriteria Kemampuan Berprestasi D e r a ja t P e n il a ia n Definisi Penjelasan 1 Tidak memiliki inisiatif, Perlu pengawasan terus menerus 2 Menunjukkan usaha yang konsisten, Tidak mudah menyerah jika rencana tidak berjalan dengan mulus 3 Memusatkan perhatian pada kesempatan atau masalah yang dihadapi pada saat sekarang 4 Melakukan tindakan antisipatif untuk satu tahun ke depan jangka pendek 5 Melakukan tindakan antisipatif untuk 5 tahun ke depan jangka panjang 1 Proaktif 5 Mengembangkan dan menggunakan sistem Sumber : Competence At work, Models for Superior Performance, Spencer, M Lely Signe, 1993 Derajat penilaian setiap sub kriteria selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11. b. Menentukan Interval Penilaian Untuk mengetahui tinggi rendahnya kompetensi widyaiswara dalam penilaian kompetensi widyaiswara calon Pembina SMKBI di lingkungan P4TK Medan digunakan pedoman untuk memberikan interpretasi skor dengan berdasar pada skala ordinal non parametris, yaitu skala yang didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya seperti terlihat pada Tabel 48 berikut ini: Tabel 48. Kriteria Interpretasi Skor Interval Skor Kriteria Interpretasi 4,001 - 5,000 Sangat Baik 3,001 - 4,000 Baik 2,001 - 3,000 Cukup 1,001 - 2,000 Sedang 0,000 - 0,1000 Kurang Universitas Sumatera Utara c. Format Model Penilaian Widyaiswara Setelah diperoleh bobot kriteria kompetensi seperti tersebut diatas, maka dirancang suatu model matematis untuk memberikan penilaian kompetensi widyaiswara calon Pembina SMKBI dilingkungan P4TK Medan sebagai berikut : Y = a 1 x 1 + a 2 x 2 + … + a n x n Dimana : Y : Skor Penilaian a n : Bobot penilaian Sub kriteria ke 1 samapi ke n x n : Derajat penilaian Sub kriteria ke 1 samapi ke n Y=0,021X 1 +0,032X 2 +0,023X 3 +0 , 014X 4 +0,037X 5 +0,081X 6 +0,056X 7 +0,118X 8 +0,075X 9 + +0,035X 10 +0,047X 11 +0,030X 12 +0,095X 13 +0,075X 14 +0,077X 15 +0,055X 16 +0,032X 17 + +0,040X 18 +0,057X 19 Untuk mendapatkan nilai skor Y, maka penilai harus memasukkan nilai yang diberikannya melalui derajat penilaian yang telah ditentukan sebelumnya, Selanjutnya skor penilaian Y tersebut dinterpretasikan ke dalam interval penialaian yang juga telah ditentukan sebelumnya, Sebagai contoh, penggunaan model penilaian kompetensi widyaiswara calon Pembina SMKBI dilingkungan P4TK Medan, dimana seorang penilai sedang memberikan penilaian terhadap kompetensi widyaiswara calon Pembina SMKBI si X, dengan data sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 49. Contoh Penggunaan Model Penilaian Kompetensi Widyaiswara X Calon Pembina SMKBI No Sub Kriteria Kriteria Kompetensi Yang Dimiliki 1 Proaktif Menunjukkan usaha yg konsisten 2 Perhatian Terhadap Kejelasan Tugas, Kualitas dan Ketelitian Kerja Memperlihatkan perhatian umum terhadap aturan dan kejelasan tugas 3 Mencari Informasi Menggali lebih dalam 4 Semangat Untuk Berprestasi Selalu berusaha untuk menyamai standar orang lainprestasi rata-rata 5 Empati Mendengar dengan responsif 6 Kepuasan Pelanggan Memperbaiki kebutuhan sesuai dengan kebutuhan konsumen 7 Mempengaruhi Melakukan tindakan persuasif, 8 Membangun Hubungan Membuat kontak yang berhubungan dengan pekerjaan, 9 Kerjasama Kelompok Menunjukkan ekspektasi positif 10 Mengembangkan Orang Lain Mengekpresikan ekspektasi positif mengenai orang lain, 11 Mengarahkan Memberi pengarahan secara detil, 12 Memimpin Kelompok Menggunakan kekuasaan secara adil 13 Berpikir analitis Melihat hubungan mendasar 14 Berpikir Konseptual Menyederhanakan hal yang kompleks 15 Keahlian Manajerial Profesional , ahli dalam bidangnya 16 Komitmen Terhadap Organisasi Melakukan usaha aktif 17 Fleksibilitas Menyesuaikan taktik pada situasiorang yang berbeda 18 Percaya Diri Menerima tantangan dengan sukarela 19 Pengendalian Diri Mampu mengendalikan emosi Universitas Sumatera Utara Tabel 50. Perhitungan Penggunaan Kompetensi widyaiswara X dari Tabel 43 Bobot Global Derajat Penilaian Skor Penilaian No Sub Kriteria a x ax 1 Proaktif 0,021 2 0,042 2 Perhatian Terhadap Kejelasan Tugas, Kualitas dan Ketelitian Kerja 0,032 3 0,096 3 Mencari Informasi 0,023 2 0,047 4 Semangat Untuk Berprestasi 0,014 3 0,043 5 Empati 0,037 4 0,147 6 Kepuasan Pelanggan 0,081 4 0,325 7 Mempengaruhi 0,056 3 0,167 8 Membangun Hubungan 0,118 2 0,237 9 Kerjasama Kelompok 0,075 3 0,225 10 Mengembangkan Orang Lain 0,035 2 0,069 11 Mengarahkan 0,047 2 0,095 12 Memimpin Kelompok 0,030 3 0,089 13 Berpikir analitis 0,095 3 0,285 14 BerpikirKonseptual 0,075 3 0,225 15 Keahlian Manajerial 0,077 4 0,309 16 Komitmen Terhadap Organisasi 0,055 2 0,110 17 Fleksibilitas 0,032 4 0,127 18 Percaya Diri 0,040 4 0,160 19 Pengendalian Diri 0,057 3 0,170 Total Skor Penilaian Y=Σanxn 2,967 Sumber : Hasil Pengolahan Data Untuk mengetahui tinggi rendahnya kompetensi widyaiswara X calon Pembina SMKBI, skor penilaian widyaiswara X kemudian di konversi ke dalam interval interpretasi skor penilaian kompetensi yang telah ditetapkan, dimana skor kompetensi widyaiswara X 2,967 termasuk ke dalam kategori “Cukup”. Tabel 51. Kriteria Interpretasi Skor Widyaiswara “X” Interval Skor Kriteria Interpretasi 4,001 – 5,000 Sangat Baik 3,001 – 4,000 Baik 2,001 – 3,000 Cukup 1,001 – 2,000 Sedang 0,000 – 1,000 Kurang Universitas Sumatera Utara

5.4. Perhitungan Produktivitas Widyaiswara