Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional SMKBI Pembina

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Sekolah Menengah Kejuruan Bertaraf Internasional SMKBI

Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh Dirjen Manajemen Diknas tahun 2006 bahwa SMKBI adalah merupakan sekolah nasional dengan standar mutu internasional. Proses belajar mengajar di sekolah ini menekankan pengembangan daya kreasi, inovasi dan eksperimentasi untuk mengacu ide-ide baru yang belum pernah ada. Standar internasional yang dituntut dalam SMKBI adalah Standar Kompetensi Lulusan, Kurikulum, Proses Belajar Mengajar, Sumber Daya Manusia, Fasilitas, Manajemen, Pembiayaan, dan Penilaian Standar Internasional. Pada sekolah bertaraf internasional, proses belajar mengajar disampaikan dalam dua bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Standar keberhasilan SMKBI ada 12 indikator yaitu : 1. Memiliki Sertifikat Manajemen Mutu ISO Versi 9000 2. Minimal 4 Pelajaran Produktif Menggunakan Bahasa Inggris 3. Memiliki Standard Training Workshop 4. Memiliki dan Mengembangkan Advance Training 5. Mampu Mengembangkan Teaching Factory 6. Mempunyai Komitmen dan Kepedulian Terhadap Masalah Lingkungan 7. Mampu Mengembangkan dan Mengimplementasikan Self Acces Study dan Komunikasi Asing 8. Memiliki Partner Asing dalam pengembangan Sekolah Universitas Sumatera Utara 9. Lulusan SMK mampu bekerja di Luar Negeri 10. Guru, Siswa dan Lulusan Menguasai Bahasa Inggris Skor TOEIC 400 11. Mampu Menerapkan Proses Bisnis Sekolah Berbasis ICT 12. Memiliki TUK Tempat Uji Kompetensi Dirjen Pembinaan SMK, 2007

2.2. Pembina

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa pembina berasal dari kata bina yang berarti membangun atau mengusahakan supaya lebih baik, sedangkan Pembina adalah orang yang membina. Jadi seorang Pembina adalah orang yang mengusahakan atau melakukan kegiatan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik sesuai dengan target yang diharapkan. Seorang Pembina bersama-sama dengan seluruh sumber daya yang ada melakukan perencanaan, perbaikan penyempurnaan, pembimbingan, konsolidasi internal dan eksternal, serta mencari terobosan baru untuk meningkatkan kinerja. Arti pembinaan sendiri adalah memberikan arahan, bimbingan, contoh dan saran dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, untuk itu diperlukan keteladanan dari pihak pembina sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Dengan kemampuan-kemampuan tersebut diharapkan pembina sekolah dapat menjadi partner kerja yang serasi dengan pihak sekolah dalam memajukan sekolahnya.

2.3. Widyaiswara