Persamaan Regresi Berganda Variabel Dummy Tabel 4.39 : Hasil Uji t Uji Statistik t Tabel 4.40 : Hasil Uji t

92

2. Persamaan Regresi Berganda Variabel Dummy Tabel 4.39 : Hasil Uji t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 15,325 5,476 2,798 ,007 Motivasi ,683 ,118 ,594 5,792 ,000 Tingkat Pendidikan 1,283 ,777 ,169 1,650 ,104 a Dependent Variable: Kepatuhan WP Berdasarkan tabel 4.39 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = 15,325 + 0,683X1 + 1,283 D + e Maka, apabila setiap peningkatan motivasi X1 satu satuan maka kepatuhan wajib pajak akan meningkat sebesar 0,683 per tahun. Dan apabila tingkat pendidikan D bertambah satu satuan maka akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebesar 1,283 per tahun. Persamaan regresi dapat dijelaskan dengan perhitungan matematika berikut ini : a. Variabel Dummy Non Perguruan Tinggi Y = 15,325 + 0,683X1 + 1,283 D Y = 15,325 + 0,683X1 + 1,283 0 Y = 15,325 + 0,683X1 b. Variabel Dummy Perguruan Tinggi Y = 15,325 + 0,683X1 + 1,283 D Y = 15,325 + 0,683X1 + 1,283 1 Y = 16,608 + 0,683X1 93

3. Uji Statistik t Tabel 4.40 : Hasil Uji t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 15,325 5,476 2,798 ,007 Motivasi ,683 ,118 ,594 5,792 ,000 Tingkat Pendidikan 1,283 ,777 ,169 1,650 ,104 a Dependent Variable: Kepatuhan WP Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa : a. Variabel Motivasi X1 Variabel motivasi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan motivasi X1 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Motivasi Wajib Pajak yang positif dapat ditunjukkan dengan adanya faktor kebutuhan yang cukup berarti, adanya kesadaran akan perlunya membayar pajak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik. b. Variabel Tingkat Pendidikan D Variabel ini mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,104 nilai ini lebih besar dari 0,05 0,104 0,05. Ini berarti H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Hal tersebut karena aparat pajak kurang melakukan sosialisasi perpajakan ke seluruh lapisan masyarakat. 94

4. Uji Statistik Fisher F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Waingapu (Penyuluhan Pajak Sebagai Variabel Moderating)

0 49 128

Analisis pengaruh kesadaran dan kepatuhan wajib pajak terhadap kinerja kantor pelayanan pajak (KPP) dengan pelayanan wajib pajak sebagai variabel intervening di kpp medan timur

9 52 93

Analisis pengaruh reformasi administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pada kantor pelayanan pajak (KPP) Jakarta Tanah Abang Satu

1 19 94

Analisis Tingkat Pendidikan wajib Pajak Orang Pribadi Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak Pada KPP Pratama Bandung Tegallega

1 8 100

Analisis Faktor-faktor Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus di KPP Pratama Kalideres)

6 36 174

Pengaruh Sistem Modernisasi Administrasi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus di KPP Pratama Majalaya dan KPP Pratama Bojonagara).

0 0 14

Pengaruh Pemeriksaan Pajak terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan (Studi Kasus pada KPP Pratama Soreang).

0 0 20

Pengaruh Sanksi, Motivasi dan Tingkat Pendidikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus KPP Pratama Manado) | Tologana | ACCOUNTABILITY 8407 16647 1 SM

0 0 11