56 a = Konstanta
b = Koefisien Regresi X
1
= Motivasi D = Tingkat pendidikan variabel dummy
D = 0 = jika non perguruan tinggj D = 1 = jika perguruan tinggi
e = Standar error c. Uji Statistik t
Uji t-statistik digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara individual berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel pada taraf signifikan 0,05 maka Ha ditolak. Sedangkan jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka Ha
diterima Ghozali, 2005: 84-85. d. Uji Statistik Fisher F
Uji F pada dasarnya digukan untuk melihat apakah variabel independen secara simultan dapat memprediksi atau memiliki pengaruh
terhadap variabel dependen. Dengan syarat jika probabilitas memenuhi syarat signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau dapat dilihat dari nilai F
hitung lebih besar daripada nilai F tabel pada tingkat signifikansi 5 Ghozali, 2005:84.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Variabel Independen
57 a. Motivasi
Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan
luar yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau negatif. Hal ini tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi
orang tersebut. b. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode- metode
tertentu sehingga
orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.
Variabel pendidikan ini merupakan variabel dummy atau bebas kualitatif, sehingga penelitian dibatasi hanya pada pendidikan formal
wajib pajak yaitu: 1. SD – SMU Non Perguruan Tinggi 2. Perguruan Tinggi.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak. Kepatuhan Wajib Pajak adalah kesediaan Wajib Pajak untuk
memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa perlu adanya pemeriksaan, investigasi, peringatan atau pengancaman, dan
penerapan sanksi baik hukuman maupun administrasi.Gunadi, 2005:5 Variabel kepatuhan wajib pajak diukur dengan melihat dimensi
kesanggupan dari Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan peraturan yang berlaku, seperti menghitung pajak terutang
58 dengan tepat waktu setiap bulannya, memenuhi kewajiban jika memiliki
tunggakan hutang pajak, dan bersedia dilakukan pemeriksaan pajak dan membantu kelancaran proses pemeriksaan pajak tersebut.
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel
Sub Variabel Indikator
Skala
1. Motivasi X
1
1. Intrinsik
2. Ekstrinsik a. Sukarela
b. Mendaftarkan diri
untuk memiliki NPWP
c. Pengabdian kepada negara d. Gotong royong
e. Pengentasan kemisikinan f. Pemerataan dan keadilan
g. Kewajiban warga negara h. Fasilitas publik
i. Transparansi pemerintah j. Tarif pajak
k. Denda dan sanksi l. Sosialisasi perpajakan
m. Hadiah atau penghargaan Likert
Likert
2. Tingkat
Pendidikan D Jenjang Pendidikan
a. Perguruan Tinggi b. Non Perguruan Tinggi
1 3.
Kepatuhan Wajib Pajak Y
1. Menghitung pajak
2. Memperhitungkan a. Menghitung dengan
benar pajak yang harus dibayar
b. Dilakukan sendiri c. Menghitung Surat
Setoran Pajak SSP Likert
Likert
59 3. Membayar
4. Melapor
5. Melaksanakan Peraturan Pajak
Yang berlaku
6. Pemeriksaan Pajak
7. Pengetahuan Pajak
dan Surat
Pemberitahuan SPT Masa dan
Tahunan dengan
benar d Tepat waktu
membayar pajak e. Tepat waktu
melaporkan SPT Masa dan Tahunan
f. Tidak memiliki tunggakan pajak
g Tidak melakukan kejahatan
h. Tidak pernah mendapat sanksi
atau denda perpajakan.
i. Membantu kelancaran proses
pemeriksaan pajak j. Peraturan kritetia
wajib pajak patuh Likert
Likert
Likert
Likert
Likert
60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum KPP Pratama Jakarta Tanah Abang satu 1. Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu
Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Tanah Abang Satu merupakan salah satu KPP Paripurna di wilayah Jakarta Pusat yang beralamat di Jalan
Penjernihan I No. 36 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443KMK.012001.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 519KMK.012003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil DJP, Kantor Pelayanan Pajak,
Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Karipka, dan KP4. Tanggal 31 Maret 2005 Kantor Pelayanan Pajak Tanah Abang Satu berubah menjadi
KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta I dengan
wilayah kerja KPP Pratama Jakarta Tanah Abang Satu yang meliputi satu kelurahan yaitu Kelurahan Karet Tengsin.
Adanya perubahan menjadi KPP Pratama diharapkan ada kesetaraan antara Wajib Pajak dengan aparat pajak. KPP Pratama juga dituntut untuk
selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan wajib pajak sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
KPP Pratama atau dikenal dengan istilah STO Small Tax Office merupakan bentuk Kantor Pelayanan Modern yang dibentuk dengan