Mengontrol Harapan Menggali Harapan Pelanggan

adalah harapan ynag terbentuk karena faktor internal seperti self personality dari pelanggan.

2.4.2 Mengontrol Harapan

Faktor yang mempengaruhi harapan pelanggan sebagian besar tidak dapat dikontrol. Yang jelas, tidak dapat dikontrol adalah harapan yang terbentuk oleh karena aktivitas komunikasi terutama iklan dari pesaing. Komunikasi dari mulut ke mulut adalah faktor pembentuk harapan ynag juga tidak dapat dikontrol. Faktor-faktor pembentuk harapan yang berhubungan dengan personality juga relatif tidak dapat dikontrol oleh perusahaan. Kalaupun bisa, relatif tidaklah terlalu besar. Lalu bagaimana manajemen menyikapi harapan pelanggan ini. Pertama, pada prinsipnya, mau tak mau perusahaan harus tetap mengejar harapan pelanggan dengan cara memberikan produk, pelayanan dan value yang sesuai dengan harapan pelanggan. Apabila harapan pelanggan naik, maka perusahaan harus pula melakukan peningkatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dinamika harapan pelanggan adalah realitas pasar. Kedua, untuk faktor di mana harapan pelanggan dapat dikontrol atau dipengaruhi, perusahaan perlu menghindari sikap over-promise. Terlebih apabila perusahaan lebih banyak mengandalkan strategi defensif, yaitu lebih banyak upaya untuk mempertahankan pelanggan. Jadi sebelum janji dalam iklan diformulasikan, perusahaan perlu mengevaluasi kemampuannya untuk memenuhi janji yang tertuang dalam iklan. Intinya, janji harus realistis. Apabila tidak, hanya mendorong peningkatan penjualan jangka pendek. Mereka yang telah mencoba produk atau pelayanan dan kemudian kecewa adalah kelompok pelangggan yang jauh lebih sulit untuk diyakinkan untuk kembali dibandingkan dengan mereka yang belum pernah mencoba.

2.4.3 Menggali Harapan Pelanggan

Untuk mengetahui harapan pelanggan, perusahaan harus mendengarkan pelanggan baik dengan cara yang sistematis seperti melalui riset pasar atau dengan cara yang relatif tidak terstruktur. Yang kedua ini dapat dilakukan saat bertemu pelanggan di pasar atau bertemu dengan pelanggan di forum. Ika Kesuma Damanik : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma 30 Tebing Tinggi, 2008. USU e-Repository © 2008 Sebelum strategi kepuasan pelanggan di formulasikan, seyogyanya pelaku bisnis yang terlibat urusan kepuasan pelanggan, haruslah lebih banyak mendengarkan pelanggan. Suara mereka sungguh berharap. Walaupun kenyataannya, masih ada banyak yang tidak melakukan ini. Salah satu riset sistematis untuk mengetahui harapan pelanggan adalah dengan melakukan riset kualitatif yang dikenal dengan nama Focus Group Discussion FGD. Dengan cara ini, pelanggan sebanyak 8-12 orang dikumpulkan dalam suatu ruangan. Kemudian seorang moderator akan memimpin jalannya diskusi. Moderator dapat menanyakan kepada pelanggan, apa yang membuat mereka puas dan tidak puas dengan produk atau jasa yang mereka gunakan saat ini. Pertanyaan yang diajukan, haruslah digali hingga mendalam. Harapan pelanggan terdiri dari atribut yang detail, berbeda dengan need dan want yang relatif lebih global. Teknik penggalian atribut yang dapat digunakan adalah dig deeper analysis. Melalui konsep ini, diskusi dapat dimulai dengan harapan pelanggan secara global. Selain FGD, perusahaan juga dapat menggunakan cara pengumpulan informasi yang berhubungan dengan komplain pelanggan. Dalam hal ini, jumlah komplain yang masuk dan jenis komplain yang disampaikan pelanggan dimonitor secara terus-menerus. Untuk mendorong responden melakukan ini, perusahaan dapat menyediakan suggestion box yang diletakkan di setiap kantor-kantor cabang.

2.5 Prinsip 4: Carilah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Anda