Tingkat Ketelitian dan Tingkat Keyakinan Pengujian Keseragaman Data Pengujian Kecukupan Data

b. Jangan sampai ada elemen yang tertinggal karena jumlah waktu elemen kerja tersebut merupakan siklus penyelesaian suatu pekerjaan. c. Antara elemen satu dengan elemen yang lain pemisahannya harus jelas. Hal ini dilakukan agar tidak timbul keraguan dalam menentukan kapan berakhirnya atau mulainya suatu pekerjaan. 6. Menyiapkan Alat Pengukuran Alat yang digunakan melakukan pengukuran waktu baku tersebut yaitu: a. Jam henti stopwatch b. Lembar pengamatan c. Pena atau pensil d. Papan pengamatan

3.5.2. Tingkat Ketelitian dan Tingkat Keyakinan

Tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan adalah pencerminan tingkat kepastian yang diinginkan oleh pengukur setelah memutuskan untuk melakukan sampling dalam pengambilan data. 10 Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenamya. Hal ini biasanya dinyatakan dengan persen dari waktu penyelesaian sebenamya, yang seharusnya dicari. Sedangkan tingkat keyakinan menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan 10 Sutalaksana, Z. I.,A. Ruhana, dan J.H. Tjakraatmadja. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. 1979. hal 135-136. Universitas Sumatera Utara hasil yang diperoleh telah memenuhi syarat ketelitian yang ditentukan. Jadi tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 berarti bahwa penyimpangan hasil pengukuran dari hasil sebenamya maksimum 5 dan kemungkinan berhasil mendapatkan hasil yang demikian adalah 95.

3.5.3. Pengujian Keseragaman Data

Selama melakukan pengukuran, operator mungkin mendapatkan data yang tidak seragam. Untuk itu digunakan alat yang dapat mendeteksinya yaitu peta kendali. Batas kendali dibentuk dari data yang merupakan batas yang menetukan seragam tidaknya data. Data dikatakan seragam, jika berada dalam batas control dan data dikatakan tidak seragam jika berada diluar batas control. Dalam penentuan batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB untuk tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5 digunakan batas 2σ. Peta kontrol mempunyai batas-batas: BKA = + 2 BKA = + 2 Keterangan: = Harga rata-rata dari harga rata-rata subgroup = Standar deviasi dari distribusi harga rata-rata subgroup x

3.5.4. Pengujian Kecukupan Data

Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil dari lapangan penelitian telah mencukupi untuk digunakan dalam menyelesaikan Universitas Sumatera Utara permasalahan yang ada. Misalkan serangkaian pengukuran pendahuluan telah dilakukan dan hasil pengukuran ini dapat dikelompokkan ke dalam subgroup berukuran n, dimana : = Data pengamatan ke-j j= 1,2,3, ..., N Xi = Harga rata-rata data pengamatan pada subgroup ke-i i= 1,2,3, ..., k k = Banyaknya subgroup n = Besarnya subgroup = Harga rata-rata dari harga rata-rata subgroup N = Jumlah pangamatan pendahuluan N’ = Jumlah pengamatan yang diperlukan σ = Standar deviasi data pengamatan = Standar deviasi dari distribusi harga rata-rata subgroup x Maka : 1. Harga rata-rata dari subgroup adalah: 2. Standar deviasi dari data pengamatan adalah: 3. Standar deviasi harga rata-rata subgroup: = Universitas Sumatera Utara 4. Besarnya pengamatan yang dibutuhkan N’ adalah: Untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan, hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan. Tujuan melakukan pengukuran pendahuluan ialah untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan kepercayaan yang digunakan. Jika diperoleh dari pengujian tersebut ternyata N’ N, maka diperlukan pengukuran tambahan, tapi jika N’ N maka data pengukuran pendahuluan sudah mencukupi.

3.5.5. Faktor Penyesuaian dan Kelonggaran