Seiketsu Shitsuke 5 S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke

3.4.2.4. Seiketsu

Pemantapan berarti terus-menerus dan secara berulang-ulang memelihara pemilahan, penataan dan pembersihan. Ini berarti melaksanakan aktivitas 5S dengan teratur sehingga keadaan yang tidak normal tampak dan melatih keterampilan untuk menciptakan dan memelihara kontrol visual. Implementasi seiketsu dilakukan dengan pembuatan daftar patroli 5S untuk mempermudah dalam pemantauan yang akan dilakukan secara kontinu dalam jangka waktu yang ditentukan. Tujuan patroli 5S adalah untuk menjaga agar pelaksanaan tahap seiri, seiton dan seiso dapat dilakukan secara terus-menerus.

3.4.2.5. Shitsuke

Pembiasaan adalah melakukan pekerjaan berulang-ulang sehingga secara alami dapat dilakukan dengan benar. Jika ingin melakukan pekerjaan secara efisien dan tanpa kesalahan maka harus dilakukan setiap hari. Implementasi shitsuke dilakukan dengan merancang suatu sistem untuk menjadikan 5S sebagai budaya kerja sehari-hari. Salah satu yang dilakukan adalah dengan cara pemasangan foto dan pengumuman pada papan yang disediakan khusus untuk program 5S secara up to date diharapkan dapat mendorong setiap orang untuk melaksanakan 5S secara kontinu. Pembentukan shitsuke juga dapat dilakukan dengan cara : 1. Biasakan perilaku sistematisasi jika menginginkan hal yang baik. 2. Perbaiki komunikasi dan pelatihan. 3. Atur supaya setiap orang mengambil bagian dalam melakukan sesuatu. Universitas Sumatera Utara

3.5. Pengukuran Waktu

Time Study Suatu pekerjaan akan dikatakan diselesaikan secara efisien apabila waktu penyelesaiannya berlangsung paling singkat. Untuk menghitung waktu baku standard time penyelesaian pekerjaan guna memilih alternative metoda kerja terbaik, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengukuran kerja work measurement atau time study. 8 Pengukuran waktu kerja ini berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu pekerjaan. Secara singkat pengukuran kerja adalah metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Pada garis besarnya teknik – teknik pengukuran waktu dibagi ke dalam dua bagian yaitu: 1. Pengukuran waktu secara langsung Pengukuran ini dilaksanakan secara langsung yaitu di tempat dimana pekerjaan yang bersangkutan dijalankan. Misalnya pengukuran kerja dengan jam henti stopwatch time study dan sampling kerja work sampling. 2. Pengukuran secara tidak langsung Pengukuran ini dilakukan dengan menghitung waktu kerja tanpa si pengamat harus berada di tempat kerja yang diukur. Pengukuran waktu dilakukan dengan membaca tabel-tabel yang tersedia asalkan mengetahui jalannya 8 Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Teknik Analisis untuk Produktivitas Kerja . Surabaya: Guna Widya, 2000. hal. 167-170. Universitas Sumatera Utara pekerjaan. Misalnya aktivitas data waktu baku standard data, dan data waktu gerakan predetermined time system.

3.5.1. Pengukuran Waktu Jam Henti