BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisis
6.1.1. Analisis Current State Map
Analisa current state map PT. Pancakarsa Bangun Reksa dilakukan untuk mengidentifiksi pemborosan yang terjadi. Langkah yang dilakukan yaitu :
1. Rincian proses yang termasuk dalam value added time VA dan non value added time
NVA. Pada tahap ini dilakukan pengelompokkan aktivitas yang value added dan
aktivitas yang non value added. Perincian value added time dan non value added time
dapat dilihat pada Tabel 5.16. Dari perincian yang dilakukan pada Tabel 5.16. terdapat aktivitas value added dan aktivitas non value added pada
proses pembuatan storage tank. Yang menjadi aktivitas non value added merupakan aktivitas yang tidak memberikan nilai pada material tersebut
seperti pemindahan material, penyesuaian material terhadap mesin, penyetelan peralatan dan mesin, dan menyiapkan peralatan. Aktivitas non
value added yang terjadi ini sebaiknya dihilangkan namun terdapat beberapa
aktivitas non value added yang terjadi tidak dapat dihilangkan.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan antara value added time dan non value added time dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Gambar 6.1. Diagram Perbandingan Value Added Time dan Non Value Added
Time
Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat bahwa total aktivitas value added
adalah 35 dari keseluruhan aktivitas pada produksi storage tank. Total waktu kegiatan yang tidak memberi nilai tambah lebih banyak dibandingkan total
waktu kegiatan waktu yang memberi nilai tambah.
2. Analisis Process Activity Mapping Penggambaran Process Activity Mapping ini bertujuan untuk mengetahui
keadaan riil perusahaan saat ini khususnya dalam sistem produksi pemenuhan order produk storage tank. Proses penggambarannya menggunakan data
aktual perusahaan saat ini. Untuk data waktu, dilakukan pengukuran secara langsung, dan data waktu yang tertera pada peta ini merupakan waktu untuk
menghasilkan 1 produk storage tank. Proses yang ada merupakan gabungan antara aktivitas yang dilakukan oleh mesin dan aktivitas yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
manusia. Berdasarkan peta tersebut dapat terlihat bahwa terdapat 40 tipe aktivitas yang harus dilakukan untuk mengahasilkan 1 produk storage tank.
3. Analisis Takt Time Dilakukan analisis terhadap hasil perhitungan takt time yang lebih rendah dari
cycle time yang terjadi pada beberapa proses. Perbandingan antara takt time
dengan cycle time dapat dilihat pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1. Perbandingan Cycle Time dengan Takt Time
Stasiun Kerja Takt Time Menit
Cycle Time Menit
Pemeriksaan dan Pengukuran 52,22
66,49 Pemotongan
52,22 50,52
Pengelasan 52,22
307,62 Pengerollan
52,22 24,19
Penggerindaan 52,22
37,35 Perakitan
52,22 118,69
Pengecatan 52,22
83,69
Perbandingan takt time dan waktu siklus dapat dilihat pada Gambar 6.2.
Gambar 6.2. Perbandingan Takt Time dan Waktu Siklus
Universitas Sumatera Utara
Takt time menunjukkan seberapa sering seharusnya storage tank
diproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Waktu siklus yang baik harus mendekati takt time. Waktu siklus yang lebih lama dari takt time akan
menimbulkan bottle neck sedangkan waktu siklus yang lebih cepat dari takt time akan menimbulkan wasting time bagi operator. Takt time yang diperoleh dari
pengolahan data sebesar 52,22 menit, hal ini menunjukkan bahwa setiap selang waktu 52,22 menit harus dihasilkan satu buah storage tank untuk bisa memenuhi
permintaan konsumen. Usulan untuk mengatasi cycle time yang lebih tinggi dari takt time, perusahaan dapat menambah jumlah operator pada stasiun tersebut
sehingga akan mempercepat waktu proses produksi
6.1.2. Solusi dari Analisis Current State Map