Aspek-aspek Pembiayaan dalam Franchise

Franchisor akan secara terus-menerus memberikan berbagai jenis pelayanan, yang berbeda-beda menurut tipe format bisnis yang diwaralabakan. Bisnis yang dikembangakan dengan waralaba Format Bisnis antara lain JCO Donuts, Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut, Primagama, dan lain sebagainya.

4. Aspek-aspek Pembiayaan dalam Franchise

Aspek-aspek keuangan yang utama dalam bisnis Franchise terdiri atas dua biaya, yakni biaya waralaba awal Up-Front Fee atau Initial Franchise Fee dan royalti On Going Royalties. a. Biaya waralaba awal Up-Front Fee atau Initial Franchise Fee atau lazim disebut fee saja. Biaya ini dibebankan kepada franchisee untuk semua jenis jasa yang disediakan, termasuk biaya rekruitmen sebesar biaya pendirian yang dikeluarkan oleh franchisor untuk kepentingan franchisee. 23 Jumlah dan jangka waktu pembayaran awal dicantumkan di dalam perjanjian. Pembayaran yang telah diserahkan sepenuhnya menjadi milik franchisor dan tidak dapat dikembalikan kecuali disebutkan dalam perjanjian. 23 Darmawan Budi Suseno, Waralaba; Bisnis Minim Resiko Maksim di Laba, Yogyakarta, Pilar Humania, 2005, h.55 Fee awal diperlukan oleh franchisor untuk membantu franchisee, dan terdiri dari: 1 Bantuan pra-operasi dan awal operasi bisnis franchisee. 2 Pembuatan manual operasi untuk digunakan franchisee. 3 Penyelenggaraan pelatihan awal Initial Training dan biaya konsultasi, khususnya pada operasi bisnis waralaba. 4 Biaya promosi atau periklanan, khususnya untuk promosi menjelang pembukuan perusahaan grand opening franchisee. 5 Survei pemilikan atau seleksi lokasi. b. Royalti Royalti sering juga disebut uang waralaba terus-menerus. Uang tersebut merupakan pembayaran atas jasa terus-menerus yang diberikan franchisor. Dalam praktiknya, uang tersebut dihitung dalam bentuk prosentase dari pendapatan kotor franchisee. Biaya royalti yang ditarik oleh franchisor secara rutin diperlukan untuk membiayai pemberian bantuan teknik, menajemen, atau promosi kepada franchisee secara berkelanjutan, selam kedua pihak terikat dalam perjanjian. 24 Umumnya dalam perjanjian waralaba, diseebutkan bahwa franchisee membayar sejumlah biaya waralaba royalti kepada franchisor berdasarkan penjualan. Sedangkan besarnya fee awal royalti masing- 24 Ibid., h. 56 masing perusahaan yang menganut waralaba memang berbeda-beda. Tidak semua jenis fee atau royalti disyaratklan franchisor. Setiap franchisor mempunyai kebijakan tersendiri dalam menentukan jenis fee atau royalti.

B. Hukum Ekonomi Islam sebagai Pedoman Perekonomian Umat