yang melepaskan diri dan berganti nama, juga menjadi prospek besar bagi franchisor karena nama yang sudah dikenal dan dipercaya nasabah sehingga
franchisee menjadi ragu untuk melepaskan diri bila tidak disertai dengan keunggulan maupun keunikan tersendiri.
5. Resiko Franchise LKS Berkah Madani
Resiko pengembangan Franchise pada BMT Berkah Madani ini yaitu berkaitan dengan pengembangan bisnis untuk jangka panjang. Dengan
prospek karena sistem yang demokratis dalam kerja sama seperti yang disebutkan sebelumnya, juga menyimpan resiko bisnis dengan sistem yang
diterapkan tersebut. Menurut Bapak Abdi Irawan, untuk jangka panjang, sistem yang memberikan keleluasaan untuk memilih meneruskan kerjasama
atau lepas dari Berkah Madani tersebut kurang baik dari sisi bisnis jika dibandingkan dengan usaha lain yang dijalankan dengan sistem franchise,
seolah-olah Berkah Madani selalu mencari yang baru. Namun bagi Berkah Madani hal tersebut bukan menjadi masalah yang besar karena visi
pengembangan franchise oleh Berkah Madani bukan profit oriented semata, namun visi nya yaitu untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang
ingin mendirikan BMT guna memberdayakan ekonomi umat. Selain itu, resiko yang terdapat pada pengembangan franchise ini yaitu
mengenai masalah nama Berkah Madani. Terutama ketika BMT cabang pailit, tutup, rugi. Karena hal ini dapat merusak nama Berkah Madani. Kalau palit,
rugi, banyak tunggakan, sedikit banyak mengganggu Berkah Madani pusat,
meskipun tidak berimplikasi pada keuangan pusat, namun nama Berkah Madani yang dipertaruhkan.
Selanjutnya yaitu resiko pada citra syariah, karena Berkah Madani dikembangkan berdasarkan syariah Islam. Jika terjadi penyelewengan atau
konflik internal yang mengakibatkan terganggunya proses transaksi, nasabah akan terganggu, dan bisa saja nasabah menjadi tidak percaya dengan BMT
yang notabene-nya dijalankan berdasarkan syariah Islam.
84
Menurut penulis, resiko besar bagi Lembaga Pemberdayaan Umat seperti LKS Berkah Madani yang dikembangkan dengan sistem bisnis
franchise yaitu dikhawatirkan misi utama pembentukan BMT seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu untuk memberdayakan ekonomi umat dan
menjadikan BMT sebagai sarana edukasi bagi masarakat akan lembaga keuangan yang dijalankan oleh sistem syariah menjadi hilang karena tertutup
oleh misi bisnis semata. Apabila misi utama ini tetap dipertahankan dan dilaksanakan oleh franchisor maupun franchisee, dan dengan manajemen
yang handal dan tetap berpegang teguh pada prinsip dasar bisnis Islami, Insya Allah resiko-resiko pengembangan LKS dengan sistem franchise ini akan
terhindarkan.
B. Analisis aplikasi Royalty Fee pada LKS Berkah Madani