4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri, maupun yang berhubungan
dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah. Peningkatan produktivitas sangat dipengaruhi oleh penghasilan dan jaminan sosial. Dalam arti
imbalan dan penghargaan yang ternyata dapat menjadi pendorong untuk bekerja lebih giat dan lebih produktif. Dalam perusahaan pemberian penghasilan dan
jaminan sosial tercermin dalam sistem pengupahan. Karyawan yang lebih produktif biasanya akan memperoleh penghasilan dan jaminan sosial yang lebih
baik juga. Sistem pengupahan seperti itu bukan saja untuk menjamin pemberian imbalan atas prestasi seseorang, tetapi juga untuk mendorong setiap
karyawan berprestasi lebih baik. Dengan demikian pihak perusahaan mampu melihat bahwa setiap pengluaran yang diberikan kepada karyawan bukan saja
sebagi beban atau biaya perusahaan saja, tetapi juga melihatnya dari segi yang lebih luas yaitu sebagai peningkatan produktivitas dan tanggung jawab sosial.
Oleh karena itu agar produktivitas kerja karyawan dapat ditingkatkan harus diperhatikan faktor-faktor berikut:
a. Pendidikan dan keterampilan serta gizinutrisi kesehatan. b. Bakat dan bawaan.
c. Kesempatan kerja.
Universitas Sumatera Utara
d. Kesempatan manajemen. e. Motivasi dan keamanan.
f. Kebijakan pemerintah. Produktivitas kerja dari karyawan dalam melaksanakan kegiatan
akan dipengaruhi berbagai faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Sikap mental -
Motivasi kerja, yaitu suatu dorongan kehendak yang mempengaruhi perilaku tenaga kerja untuk berusaha meningkatkan produktivitas
bagi dirinya. -
Disiplin kerja yaitu sikap atau tingkah laku berupa kepatuhan dan ketaatan secara sadar terhadap aturan yang berlaku dalam
lingkungan kerja karena adanya keyakinan bahwa dengan aturan- aturan itu tujuannya dapat dicapai.
- Etika kerja, yaitu seperangkat nilai-nilai atau norma-norma yang
diterima sebagai pedoman dan pola tingkah laku tenaga kerja, sehingga kalau tenaga kerja mempunyai sikap mental produktif,
akan mampu mengarahkan kemampuan yang dimilikinya untuk meningkatkan produktivitasnya.
Universitas Sumatera Utara
b. Pendidikan Karyawan yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan
mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingnya produktivitas. Pengertian pendidikan disini mungkin
berasal dari pendidikan formal maupun non formal. c. Keterampilan
Pada aspek tertentu kalau tenaga kerja makin terampil maka akan lebih mampu bekerja serta akan menggunakan fasilitas kerja dengan baik.
Tenaga kerja akan lebih terampil kalau mempunyai kecakapan dan pengalaman yang cukup.
d. Manajemen Pengertian manajemen disini diartikan sebagai
u
sistem yang diterapkan oleh pimpinan untuk mengelola ataupun memimpin serta mengendalikan
karyawan bawahannya. Apabila manajemennya tepat maka akan menimbulkan semangat yang lehih tinggi sehingga dapat mendorong
tenaga kerja untuk mclakukan tindakan yang produktif. e. Hubungan Industrial Pancasila HIP
Dengan adanya penerapan hubungan Industrial Pancasila akan dapat menciptakan ketenangan kerja dan menumbuhkan motivasi kerja
Universitas Sumatera Utara
secara produktif sehingga produktivitas meningkat, juga dapat
menciptakan hubungan kerja yang serasi dan dinamis sehingga menumbuhkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan produktivitas.
f. Tingkat penghasilan Apabila tingkat penghasilan dari karyawan memadai maka situasi ini akan
dapat menimbulkan konsentrasi kerja dan kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas.
f. Gizi dan kesehatan Dengan terpenuhinya kebutuhan akan gizi maka karyawan akan berbadan
sehat yang memungkinkan mereka bekerja lebih kuat dan akan meningkatkan produktivitasnya.
g. Jaminan sosial Jaminan sosial yang diberikan oleh suatu perusahaan kapada karyawannya
dimaksudkan untuk meningkatkan pengabdian dan semangat kerja. Apabila jaminan sosialnya mencukupi maka akan dapat menimbulkan
kesenangan bekerja sehingga mendorong pemanfaatan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitasnya.
h. Lingkungan dan iklim kerja
Universitas Sumatera Utara
Lingkungan dan iklim kerja yang baik akan mendorong karyawan untuk betah bekerja dan meningkatkan rasa tanggung jawab untuk melakukan
pekerjaan yang baik ke arah peningkatan produktivitas. i. Sarana produksi
Mutu sarana produksi berpengaruh sekali kepada peningkatan produktivitas. Apabila sarana yang diperguakan tidak baik kadang-kadang
dapat menimbulkan pemborosan bahan yang dipakai. Sarana produksi yang baik apalagi yang digunakan tenaga kerja yang terampil akan
mendorong peningkatan efisiensi ataupun produktivitas. j. Teknologi
Jika teknologi yang digunakan tepat dan sudah maju, maka akan memungkinkan tepat waktu dalam penyelesaian proses produksi,
jumlah produksi yang dihasilkan lebih banyak dan bermutu dan dapat memperkecil bahan sisa. Dengan demikian penerapan teknologi dapat
mendukung produktivitas. k. Kesempatan berprestasi motivasi dan etos kerja.
Seorang karyawan bekerja tentunya mengharapkan peningkatan karir ataupun pengembangan potensi dari pribadinya yang nantinya akan
bermanfaat, baik bagi dirinya maupun tempat kerjanya. Apabila ternyata
Universitas Sumatera Utara
terbuka kesempatan untuk berprestasi, maka akan menimbulkan dorongan psikologis untuk meningkatkan semangat kerja serta pemanfaatan potensi
yang dimilikinya untuk meningkatkan produktivitas. Setiap faktor di atas memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
produktivitas yang keseluruhannya adalah faktor internal yang berada dalam pengendalian perusahaan.
Ada 8 faktor yang mempengaruhi produktivitas karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kedelapan faktor tersebut antara lain:
a. Manusia Sebagai tenaga kerja, manusia berperan penting dalam usaha peningkatan
produktivitas. Tinggi rendahnya pengaruh manusia untuk meningkatkan produktivitas dipengaruhi oleh: kualitas, tingkat keahlian, latar belakang
kebudayaan, kemauan sikap, minat, struktur pekerjaan, keahlian dan umur dari tenaga kerja.
b. Metodeproses Metode atau teknik dalam proses produksi dapat mempengaruhi tingkat
produktivitas yang terdiri dari: tata ruang tugas, penanganan bahan baku dan mesin, perencanaan dan pengawasan produksi, pemeliharaan
melalui pencegahan, teknologi yang memakai cara alternative.
Universitas Sumatera Utara
c. Lingkungan Lingkungan intern organisasi menurut uraian ini pada umumnya mempunyai
pengertian yang sama dengan uraian terdahulu. d. Produksi internal
Produksi berkaitan langsung dengan tingkat produktivitas yang dipengaruhi oleh kuantitas, kualitas, ruang produksi, struktur campuran, spesialisasi produk
dari barang yang dihasilkan. e. Lingkungan negara eksternal
Lingkungan eksternal ini mempengaruhi produktivitas perusahaan secara tidak langsung dan sifatnya di luar kendali perusahaan, lingkungan eksternal ini
terdiri dari kondisi ekonomi dan perdagangan, struktur sosial dan politik, struktur industri, tujuan pengembangan jangka panjang, kebijaksanaan
ekonomi pemerintah, kebijaksanaan penelitian, kebijaksanaan tenaga kerja, kebijaksanaan pendidikan dan latihan, kondisi iklim dan geografis.
f. Modal Yang terdiri dari: modal tetap mesin, gedung, alat-alat, teknologi riset dan
pengembangan, bahan baku. g. Lingkungan Internasional
Universitas Sumatera Utara
Seperti halnya lingkungan eksternal, lingkungan internasional mempunyai pengaruh yang tidak langsung terhadap produktivitas perusahaan.
Lingkungan ini dapat dibedakan atas kondisi perdagangan dunia, masalah-masalah perdagangan internasional, kebijakan migrasi tenaga
kerja, fasilitas latihan internasional, bantuan internasional, standar tenaga kerja dan teknik internasional.
h. Umpan balik. Umpan balik adalah informasi yang masuk dari hasil output yang diperoleh
perusahaan. Dalam hal ini umpan balik manunjukkan bagaimana masyarakat menilai kuantitas dan kualitas, berapa banyaknya uang yang harus
dibayarkan atas barang tersebut, serta berapa biaya tenaga kerja yang ditawarkan masyarakat pada perusahaan. Sehingga umpan balik dapat
digunakan sebagi pengukur produktivitas.
5. Pengaruh Upah dan Insentif terhadap Produktivitas Kerja