Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berbahasa atau menggunakan bahasa pada dasarnya adalah menggunakan makna. Oleh sebab itu, mempelajari bahasa termasuk didalamnya mempelajari makna-makna yang sudah disepakati oleh penutur bahasa itu dan mempelajari bagaimana menggabungkan setiap unsur bahasa yang memiliki makna menjadi suatu ungkapan bahasa yang baik dan benar. Sudjianto 2004:14 mengatakan bahwa dilihat dari aspek kebahasaan, bahasa Jepang memiliki karateristik tertentu yang dapat kita amati dari huruf yang digunakan, sistem pengucapan, gramatika, ragam bahasa dan kosa kata. Apa bila kita melihat kosa kata yang digunakan, ada beberapa kata yang makna dalam bahasa Indonesia sama, namun dalam bahasa Jepang berbeda. Beberapa diantara kata yang dimaksudkan adalah kata youda, souda, dan rashii yang apa bila kita terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan “sepertinya”, atau “kelihatannya”, akan tetapi dalam bahasa Jepang memiliki perbedaan makna. Youda, souda dan rashii, ditinjau dari segi morfologi, merupakan morfem terikat. Pengertian tentang morfem ini telah dinyataka oleh Ramlan 1987: 32 yang menyatakan bahwa morfem adalah unsur-unsur terkecil yang masing-masing mempunyai makna dalam tutur sebuah bahasa. Setiap bentuk tunggal baik termasuk satuan bebas maupun terikat, merupakan satu morfem. Koizumi dalam Situmorang 2007:11 juga memberikan pengertian Morfem, adalah bagian terkecil dari kata yang mempunyai arti. Potongan kata tersebut ada yang dapat berdiri sendiri dan ada yang tidak atau berbentuk terikat pada morfem yang lain. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Kridalaksana mengatakan bahwa morfem terikat tidak terdapat sebagai kata tetapi selalu dirangkaikan dengan satu atau lebih dengan morfen yang lain menjadi satu kata. Dengan demikian kata youda, souda dan rashii sebagai morfem terikat tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus digabungkan dengan kata tau morfem yang lainnya. Koizumi dalam Situmorang 2007:11 membagi morfem sebagai berikut: 1. Morfem dasar 形態素 い い keitaiso 2. Morfem terikat 結語形態 い い ketsugokeita 3. Morfem berubah 異形態 い い い ikeitai 4. Morfem bebas 自 形態 う い い jiyuukeitai Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Youda う terdiri dari dua morfem yaitu you う yang merupakan morfem dasar 形態素 い い keitaiso , dan morfem da merupakan morfem berubah terikat 結語形態 い い ketsugokeitai , yang dapat mempunyai makna bila digabungkan dengan morfem yang lain. Morfem ada yang mempunyai arti dan ada pula yang tidak mempunyai arti, namun memberikan makna pada morfem yang mengikutinya. Makna tersebut bisa berupa makna sopan, atau tidak. Jadi kata you う memiliki arti sepertinya, sedangkan kata da tidak memiliki arti apa-apa namun dapat memberikan makna pada kata you. Yaitu makna bentuk biasa. Kata da bisa berubah menjadi desu Universitas Sumatera Utara ini memberikan makna sopan. Souda う juga terdiri dari dua morfen yaitu sou う merupakan morfem dasar 形態素 い い keitaiso dan da merupakan morfem terikat Kata sou memiliki arti sepertinya dan da tidak memiliki arti apa-apa mamun memberikan makna sopan atau tidak. Kata rashii い juga terdiri dari dua morfem yaitu rashi sdan i, kata rashii memiliki arti sepertinya sedang i tidak memiliki arti apa-apa namun bisa memberikan makna positif atau negatif pada kata rashi. Seperti contoh kata rashi + i berubah menjadi kata rashi + kunai menunjukkan makna negatif pada kata rashii. Ditinjau dari segi semantik kata youda, souda dan rashii dalam kalimat bahasa Jepang dapat diartikan dengan kata kelihatannya atau sepertinya dalam bahasa Indonesia. Seperti contoh berikut: 1. テレビ 前 集 い 何 事項 あ い Ninna ga terebi no mae ni atsumatteimasuyo. Nanika jikou ga atta rashii desuyo. Semuanya berkumpul didepan Televisi, sepertinya kelihatannya ada kecelakaan. Nihongo hyougen bunkei : 2000 : 147 2. 森 う元気 い う 何 心配 あ う Morisan wa kyou genkiga nai youdeshita. Nanika shinpaikoto ga aruno deshouka. Mori sepertinya hari ini tidak sehat. Apakah ada hal yang kamu khawatirkan. Universitas Sumatera Utara Nihongo hyougen bunkei : 2000 :150 3. ケーキ い う Kono keki wa oishi soudesu. Kue ini kelihatannya enak. Nihongo kihon bunpou jiten: 1986 : 411 Dari contoh diatas dapat dikatakan bahwa, kata sou, you dan rashii dalam kalimat diatas memiliki arti yang dalam bahasa indonesia bisa diterjemahkan dengan kata “sepertinya” atau “kelihatannya”. Sedangkan morfem desu pada kata youda dan souda memiliki makna sopan dalam kalimat tersebut. McCready dan Ogata 2006: 11 mengatakan bahwa youda, souda,dan rashii ditinjau dari segi semantik ketiga kata tersebut memiliki perbedaan makna. Dengan demikian, selaku pembelajar bahasa Jepang, sebaiknya kita paham benar cara pemakaian kata tersebut, agar lawan bicara paham betul apa yang kita bicarakan. Dengan alasan tersebut penulis tertarik sekali untuk menganalisis kata kata tersebut yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul “ analisis Pemakaian youda, souda, dan rashii ditinjau dari segi Morfologi dan Semantik”

1.2. Perumusan Masalah