Upaya Meningkatkan Life Skill Anak Jalanan Melalui Pelatihan

dengan teman, pendamping dan orang-orang di sekeliling mereka secara efektif dan juga dengan adanya program keterampilan otomotif merupakan suatu daya tarik untuk anak agar tidak turun ke jalan kembali.

A. Upaya Meningkatkan Life Skill Anak Jalanan Melalui Pelatihan

Keterampilan Otomotif Bagi Klien Anak Jalanan di SDC Bambu Apus Jakarta Timur Dari hasil observasi penulis, dalam upaya meningkatkan life skill anak jalanan melalui program keterampilan otomotif dilaksanakan oleh seorang instruktur ahli dan berpengalaman dalam bidangnya. Teknik pengajarannya terdiri dari: tahapan, proses pelaksanaan keterampilan otomotif, serta hasil dari program keterampilan otomotif. Upaya yang dilakukan oleh SDC dalam meningkatkan life skill anak jalanan melalui keterampilan otomotif dilakukan dengan beberapa tahapan. Seperti penuturan Bapak Muhamad Tohar Ketua SDC yang mengatakan bahwa : ”Ya jadi gini de...kebanyakan kan anak jalanan berasal dari latar belakang keluarga yang memiliki pendidikan rendah, jika anak langsung praktek dilapangan maka hasilnya akan tidak efektif. Maka dari itu SDC melakukan tahapan-tahapan mulai dari yang sangat dasar, setelah anak menguasai tahapan dasar tersebut, maka tahapan berikutnya akan diberikan oleh instruktur kami”. 61 Beerikut ini adalah teknik pengajaran yang dilakukan di SDC, diantaranya sebagai berikut: a Tahapan Dalam Keterampilan Otomotif 1. Mengenalkan PeralatanKunci dan Spare Part dalam dunia otomotif Tahapan yang pertama dalam pelatihan otomotif di SDC anak akan dikenalkan dengan peralatan yang digunakan dalam otomotif, yaitu mengenal kunci-kunci dan bagian dalam motor Spare Part dalam otomotif selama satu bulan. Kemudian akan dilakukan ujian kembali dimana anak-anak tersebut akan diuji daya ingatnya terhadap bagian dalam motor Spare Part dalam otomotif. Hal ini diharapkan agar anak mampu beradaptasi dengan lingkungan otomotif, memang agak sulit mengajarkannya karena sebelumnya anak jalanan tidak pernah mengenal peralatan dalam dunia otomotif. Untuk itu pelatihan otomotif diadakan setiap hari terkecuali hari jum’at hal ini agar anak dapat mudah menghapal Spare Part . Hasil wawancara dengan Instruktur Otomotif sebagai berilut : ”Memang agak sulit sekali mengenalkan alat-alat dalam otomotif, ya saya sebagai instruktur memaklumi dan selalu berusaha karena sebelumnya mereka tidak pernah kenal dengan alat-alat otomotif. Belum lagi anak-anak jalanan banyak yang pelupa sehingga harus sabar mengenalkanya.” 2. Memberikan Teori Tentang Otomotif Kepada Anak Jalanan Setelah tahapan pengenalan alat-alat dan Spare Part, tahapan berikutnya ialah anak-anak jalanan diberikan teori dasar tentang otomotif dimana anak akan dilatih untuk menerapkan apa yang telah dipelajari mulai dari yang sangat dasar yaitu anak di tes untuk naik motor satu persatu, anak jalanan diberikan teori yang disertai dengan praktek walaupun prakteknya masih yang sangat dasar selama satu bulan. Hal ini diharapkan dapat membantu anak jalanan dalam peroses praktek di lapangan. Hasil wawancara dengan Instruktur Otomotif adalah : ”Jadi sebelum memulai praktek dilapangan seperti biasanya anak-anak akan di kasih bekal dahulu tentang dunia otomotif, teori ini akan diterapkan langsung walaupun praktiknya masih sekali-sekali, hal ini diharapkan dapat mempermudah si anak untuk kedepannya dan akan mempermudah jalananya praktek dilapangan.” 3. Memulai Praktek di lapangan Setelah mengenalkan alat dan memberikan teori kepada anak jalanan tentang dunia otomotif, anak-anak jalanan akan memulai praktek di lapangan. Dalam tahapan ini anak-anak pertama kali diajarkan tentang bagaimana mengetahui cara membongkar dan memasang serta mempelajari kerusakan dan cara penangananya, semua itu dilakukan secara bertahap dan setiap tahap ada ujiannya, dan anak juga diajarkan tentang sistem perapian karena dalam otomotif sumber utama dalam otomotif bermulai dari perapian. Proses ini dilakukan selama empat bulan, dan secara bertahap bagi tiap anak yang belum menguasai tiap tahapnya akan di ulang-ulang hingga menguasai. Hasil wawancara dengan instruktur dan anak jalanan : ”Ya ...praktek di lapangan akan berlangsung selama kurang lebih 4 bulan, anak akan diajarkan secara bertahap mulai dari membongkar, memasang serta mengetahui kerusakan serta bagaimana cara penangananya. Anak akan dilatih sampai bisa karena di setiap tahapannya ada ujiannya jika belum menguasai anak akan diajarkan berulang-ulang...” Hasil wawancara dengan anak jalanan inisial B : ”Pada awalnya saya juga buta banget bang tentang otomotif,,,saya harus ngulang-ngulang terus apa yang sudah di ajarkan oleh instruktur...tapi karena emang udah niat jadi saya jalanin aja apa adanya, dan saya akan berusaha sampe saya bisa menguasai semuanya. Kalo belum bisa saya akan terus belajar dan nanya-nanya sama pa instruktur. ” 62 4. MagangPraktek kerja di luar panti. Setelah anak-anak diajarkan berbagai macam tahapan untuk proses akhirnya anak jalanan akan di berikan tugas untuk kerja di luar atau magang selama satu bulan. Anak-anak disuruh mencari tempat magang sendiri, sebelum melakukan magang anak jalanan sudah diberikan bekal terlebih dahulu mulai dari mental, sikap dan prilaku agar tidak akan memberikan kesan negatif. Karena masih banyak sebagian orang yang mengangap bahwa anak jalanan adalah sampah masyarakat. Untuk membantah hal tersebut oleh karena itu anak-anak sudah di bekali sebelumnya. Dan tidak lupa juga diberikan materi tentang dunia otomotif. Hasil wawancara dengan Instruktur Otomotif SDC adalah : ” iya mas...jadi kami ga mau kecolongan lagi sebab ada anak sebelumnya pas waktu magang dia ga bisa naik motor...maka dari itu saya sebagai instruktur melakukan berbagai macam tahap demi tahapan. Selain itu saya juga mencoba membangun mental para anak sebab banyak yang down ketika praktek magang, hal ini yang sampai sekarang masih saya khawatirkan dan saya akan berusaha sebisa saya agar anak jalanan dapat melakukan magang dengan baik. 63 ; 2 = : 2 , , - . 0 41 1 5 D = : 2 , , - .1 0 b Proses Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Otomotif Setelah mengetahui tahapan-tahapan dalam program keterampilan otomotif maka proses pelaksanaannya, dari hasil observasi dan wawancara penulis program keterampilan otomotif dilakukan oleh anak yang tidak mengikuti program pendidikan sekolah. Seperti penuturan Bapak Ahmad Rifki Hidayat S psi Ketua Rehsosialisasi SDC : ”Jadi anak-anak yang tidak mengikuti program pendidikan sekolah mereka harus mengikuti program keterampilan yang ada di SDC, memang kebanyakan anak laki-laki memilih program keterampilan otomotif tetapi tidak menutup kemungkinan juga untuk memilih program keterampilan yang lain”. 64 Pelaksanaan keterampilan otomotif dilakukan langsung di ruang praktek hal ini dimaksudkan agar mempermudah anak-anak, jadi setelah mendapatkan teori dapat langsung mempraktekannya. Anak jalanan yang mengikuti keterampilan otomotif sangat menekuni keterampilan ini karena pada dasarnya keterampilan otomotif dapat memberikan pengetahuan dan wawasan di luar pendidikan sekolah. Seperti yang telah dijelaskan dalam tahapan-tahapan dalam keterampilan otomotif proses pelaksanaannya berlangsung secara bertahap dan dibimbing oleh seorang instruktur ahli, berawal dari pengenalan alat dan spare part, pemberian teori dasar, praktek dilapangan sampai dengan proses magang di luar panti. Dalam prosesnya anak-anak akan diberi ujian dalam setiap tahapannya oleh instruktur, hal ini dimaksudkan agar anak jalanan benar-benar dapat menguasai secara keseluruhan. Berikut penuturan Mas Triyono Instruktur Otomotif di SDC : 8 ; : : 4 = : 2 , , - 5 - ”iya mas dalam prosesnya anak-anak kan sudah mengetahui tahap demi tahapannya jadi saya tinggal mengawasi praktek mereka dan memberikan motivasi agar kelak ilmu yang saya ajarkan kepada mereka dapat berguna di masa depan mereka” 65 TABEL 4.1 DATA ANAK ASUH YANG MENGIKUTI PROGRAM PELATIHAN KETERAMPILAN OTOMOTIF No Nama No. Registra Yayasan Sebelumnya Tempat 1 Agam dodit.S 02532009 Bina anak pertiwi P3SASDC 2 M. Saefudin 02612009 Kurnia jakarta P3SASDC 3 Andi Putra. P 02492009 Bina anak pertiwi P3SASDC 4 Rudi Antoro 02652009 Himmata P3SASDC 5 Slamet Murdyono 02682009 Himmata P3SASDC 6 Iwan Irawan 02572009 Himmata P3SASDC 7 Wasrohim 02712009 Keluarga P3SASDC 8 Ryan Hardiyansah 02672009 Lentera Harapan P3SASDC 9 Arman Hargadikusuma 02492009 Lentera Harapan P3SASDC 10 Rudiyanto 02662009 YKPIM P3SASDC 11 Zainal Abdul.S.R 02732009 Himmata P3SASDC 12 Ezri 02552009 Himmata P3SASDC 13 Ipan Efendi 02562009 IABRI P3SASDC Sumber : Dokumentasi SDC 66 Pelatihan Otomotif dilaksanakan setiap hari senin-kamis, kegiatan keterampilan otomotif dibagi menjadi dua bagian yaitu waktu pagi dimulai pukul 09.00 sd 11.00 dan waktu siang dimulai pada pukul 13.00 sd 15.00, waktu pagi 3 = : 2 diberikan untuk anak asuh yang tidak mengikuti pendidikan sekolah dan waktu siang untuk anak asuh yang paginya bersekolah. Seperti penuturan Bapak Febraldi S.Sos Staff Fungsional mengatakan bahwa : ”Ya benar...karena anak-anak asuh di SDC ada yang sekolah dan ada yang tidak, untuk mensiasatinya maka keterampilan otomotif diadakan dua kali yaitu waktu pagi untuk anak yang tidak sekolah dan waktu siang untuk anak yang bersekolah”. TABEL 4.2 JADWAL KETERAMPILAN OTOMOTIF DI SOCIAL DEVELOPMENT CENTER No Hari Waktu Instruktur 1 Senin Pagi : 09.00-11.00 Siang : 13,00-15,00 Mas Triyono 2 Selasa Pagi : 09.00-11.00 Siang : 13,00-15,00 -”- 3 Rabu Pagi : 09.00-11.00 Siang : 13,00-15,00 -”- 4 Kamis Pagi : 09.00-11.00 Siang : 13,00-15,00 -”- 5 Jumat sd minggu Kegiatan lain-lain Sumber :Dokumentasi SDC 67 c Hasiloutput dari keterampilan Otomotif Pelaksanaan program keterampilan otomotif akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi anak jalanan jika prosesnya berjalan dengan baik, dengan adanya program keterampilan dapat merubah pola pikir anak jalanan yang tadinya liar menjadi anak-anak yang kreatif dan mempunyai modal keilmuan yang bermanfaat = : 2 pada bidang keterampilan otomotif. Dan hasilnya ini akan menjadi sebuah jembatan untuk menuju masa depan yang lebih baik dan cerah. Seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Muhamad Tohar ketika penulis mewawancarai, mengatakan bahwa : ”Dengan adanya program keterampilan otomotif di SDC merupakan suatu modal yang sangat besar untuk si anak, setelah ia mendapatkan pelatihan akan mendapatkan peluang untuk masa depan yang lebih baik” 68 . Selain itu masih banyak lagi manfaat yang bisa didapat dengan mengikuti program keterampilan otomotif, ketika ia berada di panti ataupun ketika keluar panti. Ketika ia berada di dalam panti, manfaatnya bisa dirasakan untuk mereka sendiri yaitu ia mempunyai ilmu pengetahuan tentang otomotif yang mungkin tidak di dapat dari pendidikan formal. Menurut penuturan salah satu anak jalanan : ”Banyak banget bang manfaatnya bagi saya, saya yang dulunya liar banget sekarang sudah berubah ke arah yang baikan. Selain itu saya juga mendapatkan ilmu tentang dunia otomotif walaupun ga banyak tetapi lumayan bermanfaat bagi saya. Selain itu ilmu otomotif kan ga didapet kalo belajar di sekolah” 69 Sedangkan hasil yang mereka peroleh dalam menekuni program keterampilan otomotif ketika keluar panti, mereka mempunyai keahlian dalam bidang otomotif, dan dapat mengembangkan keahliannya tersebut dengan cara mencoba melamar kerja di bengkel-bengkel besar maupun kecil. Sehingga tidak ada kata percuma ketika di dalam panti mengikuti program keterampilan otomotif, dan agar anak jalanan tidak selalu dipandang sebelah mata oleh masyarakat luas karena masih ada sebagian masyarakat yang menganggap anak jalanan sebagai peresah sosial, 9 E 2 = : = , , - 4 - 41 sampah masyarakat dan masih banyak lagi pandangan masyarakat yang negatif. Seperti penuturan anak jalanan sebagai berikut : ”iya bang.....dengan adanya program keterampilan ini mudah-mudahan dapat merubah keadaan kita, kita banyak dapet pengetahuan yang bermanfaat selama ikut keterampilan dan masyarakat tidak menganggap kami sebagai sampah ibu kota lagi” 70 Upaya meningkatkan life skills melalui program keterampilan otomotif dianggap penting bagi anak-anak jalanan, bekal keterampilan yang dimiliki anak dapat memberikan motivasi dalam menjalani hidup dan memberikan inspirasi bahwa anak jalanan bukanlah menjadi sampah untuk masyarakat melainkan dengan kemampuan dan kecakapan yang sekarang mereka miliki, dapat menumbuhkan semangat ingin maju seperti anak-anak normal lainnya. Dengan adanya bekal keterampilan yang diberikan panti, maka anak dapat mengembangkan potensi dan mempunyai jiwa yang mandiri serta memiliki masa depan yang lebih baik, dan tidak tergantung pada keluarga dan masyarakat. Selain itu juga, dengan adanya program keterampilan otomotif di SDC diharapkan anak- anak dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapat selama mengikuti program keterampilan tersebut dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang keterampilan otomotif. Berikut hasil wawancara dengan Mas Prio Staff Fungsional SDCPendamping : ”jadi gini mas...pihak panti hanya memberi bekal kepada anak jalanan, ya semoga bekal yang telah diberikan di panti dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh anak jalanan. bahkan jika memang sungguh-sungguh menekuni nya merupakan suatumodal yang besar untuk mencari pekerjaan”. 71 2 = : = , , - 4 - 41 4 5 6 4 : 6 4 ; 2 , , - 4 5 - 41

B. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Upaya Meningkatkan Life