Jadi pemberdayaan adalah upaya mendorong encourage, memberikan motivasi dan membangkitkan kesadaran awareness akan potensi yang dimiliki
serta berupaya untuk mengembangkannya. Pemberdayaan dapat diartikan juga sebagai sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah
serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu khususnya anak jalanan
yang mengalami masalah fungsional. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan
sosial: yaitu masyarakat khususnya anak jalanan yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata
pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Pengertian pemberdayaan sebagai
tujuan seringkali digunakan sebagai indikator keberhasilan pemberdayaan sebagai sebuah proses.
1. Pengertian Upaya
Kata upaya menurut kamus besar bahasa indonesia adalah suatu usaha untuk mencapai maksud dengan mencapai jalan keluar proses pemecahan masalah atas
persoalan yang dihadapi.
22
: +
, ; 4
2
Menurut kamus besar bahasa indonesia kata upaya adalah usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencapai jalan keluar,
daya upaya.
23
Dari pengertian upaya diatas maka dapat disimpulkan bahwa upaya dalam penelitian ini adalah suatu upaya atau usaha dengan maksud untuk memecahkan
suatu masalah, khususnya dalam usaha meningkatkan life skill anak jalanan di SDC melalui program keterampilan.
2. Pendamping Sosial Sebagai Strategi Pemberdayaan
Agar para pendamping mengetahui fokus dan tujuan pemberdayaan, maka perlu diketahui berbagai indikator yang dapat menunjukan seseorang itu berdaya
atau tidak. Sehingga ketika pendampingan sosial diberikan segenap upaya dapat dikonsentrasikan pada aspek-aspek apa saja dari sasaran perubahan khususnya
anak jalanan yang perlu dioptimalkan. Maka ada beberapa strategi yang harus dilakukan oleh seorang pekerja sosial dalam upaya pemberdayaan anak jalanan.
Bagi para peksos di lapangan, kegiatan pemberdayaan di atas dapat dilakukan melalui pendampingan sosial. Terdapat empat strategi penting yang dapat
dilakukan dalam melakukan pendampingan sosial 1.
Motivasi. Anak jalanan dapat memahami nilai kebersamaan, interaksi sosial dan kekuasaan melalui pemahaman akan haknya sebagai warga
1
: +
, ; 4
92 3
negara dan masyarakat. Anak jalanan perlu didorong untuk membentuk kepribadian yang mandiri tidak bergantung dengan orang lain. Seorang
pendamping sosial harus selalu memotivasi apa bakat dari seorang anak jalanan sehingga anak merasa nyaman dengan bakat yang ia miliki.
2. Meningkatkan kesadaran dan pelatihan kemampuan, peningkatan
kesadaran anak jalanan dapat dicapai melalui pendidikan dasar sedangkan keterampilan-keterampilan vokasional bisa dikembangkan melalui cara-
cara partisipatif. Pengetahuan lokal yang biasa diperoleh melalui pengalaman dapat dikombinasikan dengan pengetahuan dari luar.
Pelatihan semacam ini dapat membantu anak jalanan untuk meningkatkan keahlian mereka agar dapat mandiri dikemudian hari.
3. Manajemen diri, anak jalanan di berikan pelatihan kedisipinan agar anak
jalanan dapat mengatur dirinya sendiri sehingga dapat mandiri dan berusaha menghadapi kehidupan.
4. Pembangunan dan pengembangan jaringan, Seorang pendamping sosial
atau pekerja sosial harus selalu membangun semangat anak jalanan dan mencari relasi dalam dunia pekerjaan, karena setelah anak jalanan
mengikuti pelatihan keterampilan seorang anak jalanan akan memiliki kemampuan. Oleh sebab itu sebagai pekerja sosial harus memiliki banyak
relasi dalam dunia pekerjaan sehingga kemampuan yang dimiliki anak jalanan bisa tersalurkan.
Upaya pengembangan dan peningkatan kualitas generasi bangsa termasuk di dalamnya anak jalanan tidak dapat dilepaskan dari upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan khususnya anak yang diwarnai dengan upaya pendalaman dibidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, budaya
yang mampu meningkatkan kreativitas keimanan, intelektualitas, disiplin, etos kerja dan keterampilan kerja.
24
B. Pengertian Pekerja Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial