Definisi Penyakit Jantung Koroner Mekanisme Terjadinya Penyakit Jantung Koroner

2.1.1. Definisi Penyakit Jantung Koroner

Jantung merupakan mesin pompa darah yang berukuran kira-kira sebesar kepalan tangan kanan, dan berbentuk seperti kerucut. Jantung terbagi menjadi empat ruangan yaitu dua ruangan atas yang disebut atrium serambi dan dua ruang bawah yang disebut ventrikel bilik, Irawan, 1998. Menurut WHO Coronary Heart Desease PJK adalah ketidaksanggupan jantung, akut maupun kronik yang timbul karena kekurangan suplai darah pada miokardium sehubungan dengan proses penyakit pada sistem nadi koroner dan menurut American Heart Organitation AHA, PJK merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner dimana terdapat penebalan dinding dalam pembuluh darah disertai adanya plak yang akan mengganggu aliran darah ke otot jantung. Kemudian terjadi kerusakan otot jantung yang akibatnya dapat menggangu fungsi jantung, Fahmi, 2004. Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri koroner yang memeberi pasokan zat makanan dan O 2 ke otot- otot jantung terutama bilik kiri yang memompa darah ke seluruh tubuh, Sani, 2001.

2.1.2. Mekanisme Terjadinya Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner diawali dengan terjadinya atherosklerosis yatu keadaan pengerasan dinding pembuluh darah. Telah diketahui bahwa atherosklerosis terjadi sejak masa anak-anak yang didukung dengan pemeriksaan patologis. Disfusi endotel merupakan proses awal terjadinya atherosklerosis. Disfusi endotel ini akan menurunkan produksi nitric oxide NO yang merupakan mediator regulasi vaskuler sehingga terjadi gangguan keseimbangan faktor relaksasi dan kontraksi. Sehingga bila Universitas Sumatera Utara terjadi penurunan NO akan terjadi peningkatan tegangan vaskuler, mengubah geometriremodelling, trombosis, inflamasi, oksidasi dan proliferasi. Penyebab disfusi endotel yang akan mengakibatkan atherosklerosis adalah peningkatan LDL, radikal bebas yang disebabkan rokok, hipertensi dan diabetes melitus, keturunan, peningkatan kadar homosistein plasma, infeksi mikroorganisme seperti kuman clamydia pneumoniae, pelicobacter pylori, virus herves dan hepatitis dan kombinasi beberapa faktor. Faktor-faktor resiko tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat menurunkan produksi NO dan aktifitasnya. Penyebab dari disfungsi endotel adalah injury yang akan meningkatkan permeabilitas dan adhesi endotel dengan leukosit atau platelet. Juga menginduksi endotel mengubah antikoagulan menjadi prokoagulan, molekul vasoaktif, sitokin dan faktor pertumbuhan. Proses inflamasi ini berlangsung terus dengan meningkatnya jumlah makrofag dan limfosit yang berimigrasi dari darah ke daerah lesi dan akan melepaskan enzim hidrolitik, sitokin dan faktor pertumbuhan dan akhirnya terjadi nekrosis. Adanya akumulasi monosit dan migrasi sel otot polos akan membentuk jaringan fibrosis yang menutup lesi. Garis lemak yang terjadi sejak masa kanak-kanak akan menjadi plak fibrosa serta disusul klasifikasi pengapuran. Sehingga menimbulkan kekakuan pembuluh darah, Madiyono, 2003.

2.2. Patofisiologi Penyakit Jantung Koroner

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Yang Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010

3 51 116

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2000-2004

0 32 101

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Permata Bunda Medan Tahun 2000-2002

0 35 106

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2005

2 45 136

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan

8 91 92

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT JALAN DI RSUD Dr. Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Kolesterol Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT JALAN HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DR. MOEWARDI.

0 3 18

PERBEDAAN INTAKE SERAT, NATRIUM, DAN ANTIOKSIDAN ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT Perbedaan Intake Serat, Natrium, Dan Antioksidan Antara Penderita Penyakit Jantung Koroner Dan Penyakit Jantung Non Koroner Pasien Rawat Jalan Di RSU

0 2 18

PERBEDAAN INTAKE SERAT, NATRIUM, DAN ANTIOKSIDAN ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT JANTUNG Perbedaan Intake Serat, Natrium, Dan Antioksidan Antara Penderita Penyakit Jantung Koroner Dan Penyakit Jantung Non Koroner Pasien Rawat Jalan

0 1 14

FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSU PROVINSI NTB - Repository UNRAM

0 0 13