Jumlah Bahan Makanan yang Dikonsumsi Penderita Jantung Koroner

imbas pangan. Vitamin A dan karoten yang terdapat pada buah-buahan maupun sayuran berwarna mempunyai peran menurunkan faktor resiko penyakit jantung dan mencegah teroksidasinya lemak tak jenuh seingga kadar lemak tetap dipertahankan dan mempengaruhi turunnya kadar kolesterol dalam darah Krisnatuti, 1999. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.11. halaman 38, diatas banyak responden yang mengonsumsi susu kental manis 44,1 dengan frekuensi konsumsi lebih atau kurang dari 1 x sehari ≥ 1x sehari, sedangkan teh manis dikonsumsi dengan frekuensi 1-5 x seminggu. Kopi, jus dan susu sapi segar, banyak dikonsumsi pada frekuensi kurang atau sama dengan 2 x sebulan ≤ 2 x sebulan. Berdasarkan tabel 4.12. hal. 39, untuk jenis makanan jajanan banyak responden yang mengonsumsi seafood, baksomie sop, gorengan dan pecal pada frekuensi 1 – 5 x seminggu, sedangkan jagung rebus dikonsumsi pada frekuensi ≤ 2 x sebulan.

5.1.2. Jumlah Bahan Makanan yang Dikonsumsi Penderita Jantung Koroner

a. Makanan Pokok Berdasarkan data hasil penelitian pada tabel 4.13.halaman. 39, responden yang mengonsumsi makanan pokok baik itu nasi, mie, roti, singkong dan ubi jalar yaitu banyak responden yang mengonsumsi lebih dari anjuran makan sehari, sedangkan yang lainnya sesuai dengan anjuran dan hanya 1 orang yang kurang dari anjuran makan sehari-hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor lain, sehingga menyebabkan penyakit jantung seperti gaya hidup, keturunan dan penyakit lain. Masukan energi yang berlebihan baik energi yang berasal dari lemak, protein dapat mempertinggi kolesterol dalam darah. Hubungan antara masukan energi dengan penyakit jantung tidak bisa dari masukan energi saja, namun harus diperhatikan proporsi Universitas Sumatera Utara energi yang berasal dari lemak terutama lemak jenuh serta kaitannya dengan obesitas dan aktivits fisik Krisnatuti, 1999. b. Lauk Hewani Berdasarkan hasil penelitian, memperlihatkan bahwa responden yang mengonsumsi lauk hewani seperti telur, ikan, dan daging dalam jumlah yang berlebihan atau tidak sesuai dengan anjuran makan sehari ada 65,1, sedangkan 30,2 sudah sesuai dari anjuran makan sehari dan 4,7 kurang dari anjuran makan sehari. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.14. halaman 40. Konsumsi protein hewani tanpa mikronutrien yang cukup terutama vitamin B6 dapat menyebabkan atherosklerosis, karena meningkatnya produksi hemositin. Proses ini terjadi karena hemosistin dapat meningkatkan hiperplasia sel urat daging licin diikuti tertimbunnya proteoglikan secara abnormal dalam aorta Krisnatuti dan Yenrina, 1999. c. Lauk Nabati Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada tabel 4.15. halaman. 40, menunjukkan bahwa responden yang mengonsumsi jenis lauk nabati seperti tahu, tempe dan kacang-kacangan lebih dari anjuran makan sehari bagi penderita jantung koroner ada 55,1, sedangkan 44,2 sudah sesuai dengan anjuran makan sehari dan 4,7 kurang dari anjuran makan sehari. Tempe dan tahu disamping sebagai sumber protein juga mengandung serat yang dapat mencegah penyakit jantung koroner. Bahan makanan nabati yang tidak diprosesdimurnikan lebih banyak mengandung vitamin B1 dan vitamin B6. Universitas Sumatera Utara d. Sayur-Sayuran Hasil penelitian menunjukkan responden yang mengonsumsi jumlah sayur- sayuran yang melebihi dari anjuran makan sehari sebesar 46,5, dan yang sudah sesuai dengan anjuran makan sehari ada 51,2, sedangkan 2,3 dikonsumsi kurang dari anjuran makan sehari. Adanya serat dapat memungkinkan proses buang air besar yang teratur, dengan demikian banyaknya serat yang dimakan maka bertambah banyak pula kotoran yang dikeluarkan, sehingga lemak dan bermacam-macam kolesterol juga lebih banyak yang dikeluarkan Depkes RI, 1991. e. Buah-buahan Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 4.17. halaman 41, menunjukkan bahwa responden yang mengonsumsi buah-buahan sudah sesuai dari anjuran makan sehari 41,8, sedangkan yang lebih dari anjuran makan sehari ada 34,9 dan yang kurang dari anjuran ada 23,3. Buah-buahan disamping sebagai sumber vitamin juga mengandung serat. Konsumsi serat yang kurang dapat menimbulkan penyakit jantung koroner. f. Minuman Berdasarkan tabel 4.8. halaman. 42, dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengonsumsi minuman seperti susu, teh, kopi, jus dan susu sapi segar lebih dari anjuran makan sehari ada 46,5, sedangkan yang sesuai dari anjuran 41,9 dan yang kurang dari anjuran ada 11,6. Konsumsi gula yang tinggi selain mengakibatkan kelebihan konsumsi energi dapat berefek pada peningkatan berat badan, juga dapat mengakibatkan kejadian penyakit Universitas Sumatera Utara jantung. Apabila mengkonsumsi susu yang terlalu banyak akan meningkatkan kolesterol dalam darah Krisnatuti dan Yenrina, 1999. Diabetes menyebabkan faktor resiko PJK yaitu bila kadar glukosa darah naik, terutama bila berlangsung dalam waktu yang cukup lama, gula darah tersebut dapat mendorong terjadinya pengendapan arterosklerosis pada arteri koroner. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi dalam darah cenderung menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida. Kadar glukosa darah stabil berkisar antara 70-140 mgdl. Jika kadar glukosa darah melebihi angka tadi maka dapat dipastikan jika seseorang telah positif menderita diabetes melitus Vitahealth, 2004. g. Makanan jajanan Berdasarkan tabel 4.19. halaman. 42 dari hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mengkonsumsi makanan jajanan seperti seafood kerang, kepiting, udang dan lain-lain, baksomie sop, gorengan, jagung, dan pecal yang melebihi dari anjuran ada 46,5, sedangkan yang sesuai dari anjuran 41,9 dan yang kurang dari anjuran ada 11,6. Makanan seperti seafood, bakso dan gorengan yang banyak mengandung lemak salah satu penyebab penyakit jantung. Lemak tidak dapat larut dalam darah kecuali terikat oleh protein tertentu. Lemak akan mengalami pemecahan asam lemak bebas, trigliserida dan kolesterol. Selama peredaran darah ada kecenderungan kolesterol menempel pada dinding pembuluh darah sehingga mempersempit pembuluh darah, menjadi tidak lancar dan lemak terlarut dalam darah sehingga tidak mencukupi proses metabolisme dan mengganggu keseimbangan kebutuhan oksigen dan penyediaan oksigen. Penyempitan ini Universitas Sumatera Utara dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Bila penyumbatan ini terjadi di pembuluh koronaria dinamakan penyakit jantung koroner Bustan, 2000.

5.2. Status Gizi Penderita Jantung Koroner

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Yang Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010

3 51 116

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2000-2004

0 32 101

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Permata Bunda Medan Tahun 2000-2002

0 35 106

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2005

2 45 136

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan

8 91 92

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT JALAN DI RSUD Dr. Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Kolesterol Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT JALAN HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DR. MOEWARDI.

0 3 18

PERBEDAAN INTAKE SERAT, NATRIUM, DAN ANTIOKSIDAN ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT Perbedaan Intake Serat, Natrium, Dan Antioksidan Antara Penderita Penyakit Jantung Koroner Dan Penyakit Jantung Non Koroner Pasien Rawat Jalan Di RSU

0 2 18

PERBEDAAN INTAKE SERAT, NATRIUM, DAN ANTIOKSIDAN ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT JANTUNG Perbedaan Intake Serat, Natrium, Dan Antioksidan Antara Penderita Penyakit Jantung Koroner Dan Penyakit Jantung Non Koroner Pasien Rawat Jalan

0 1 14

FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSU PROVINSI NTB - Repository UNRAM

0 0 13