Status Gizi Pola Konsumsi Pangan Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSU Kabanjahe Tahun 2007

4.4. Status Gizi

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh IMT kepada 43 responden yang diteliti, maka didapat status gizi untuk penderita penyakit jantung koroner dapat dilihat pada tabel 4.13. sebagai berikut. Tabel 4.20. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Penderita Jantung Koroner di RSU Kabanjahe Tahun 2008 No. Kategori IMT Responden Jumlah Persen 1. Kekurangan berat badan tingkat berat 17,0 2. Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,5 3. Normal 18,5 – 25,0 8 18,6 4. Kalebihan berat badan tingkat ringan 25,1 – 27,0 13 30,2 5. Kelebihan berat badan tingkat berat 27,0 22 51,2 Jumlah 43 100,0 Berdasarkan tabel 4.20. dapat diketahui untuk penilaian status gizi dengan menggunakan IMT menujukkan bahwa responden dengan kategori kelebihan berat badan tingkat berat sebanyak 22 orang 51,2, sedangkan untuk kategori kelebihan berat badan tingkat ringan ada 13 orang 30,2. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di lapangan kepada 43 responden dengan menggunakan daftar susunan makanmetode recall menurut jenis bahan makanan yang dikonsumsi responden maka dilakukan perbandingan pencapaian konsumsi zat gizi tersebut terhadap Angka Kecukupan Gizi AKG, maka diperoleh hasil sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21. Distribusi Tingkat Konsumsi Penderita Jantung Koroner di RSU Kabanjahe Tahun 2008 No. Kategori Tingkat Konsumsi Jumlah Persen 1. Baik 100 AKG 37 86,0 2. Sedang 80 – 99 AKG 6 14,0 3. Kurang 70 – 80 4. Defisit 70 Jumlah 43 100 Berdasarkan tabel 4.21. dapat diketahui dari 43 responden yang diteliti diperoleh bahwa tingkat konsumsi penderita PJK dalam kategori baik lebih banyak 86 dari pada yang berada dalam kategori tingkat konsumsi kurang 14. 4.5.Hasil Tabulasi Indeks Massa Tubuh dengan Pola Makan A. Tabulasi Silang IMT dengan Jumlah Makanan Pokok Tabel 4.22. Tabulasi Silang Antara Indeks Massa Tubuh dengan Jumlah Konsumsi Makanan Pokok Penderita Jantung Koroner di RSU Kabanjahe Tahun 2008 Jumlah Makanan Pokok Indeks Massa Tubuh Total Kurus Normal Gemuk n N n N Kurang 1 2,3 1 2,3 Sesuai 7 16,3 8 18,6 15 34,9 Lebih 27 62,8 27 62,8 Jumlah 8 18,6 35 81,4 43 100 Berdasarkan tabel 4.22. diketahui bahwa dari tabulasi silang antara IMT dengan jumlah bahan makanan pokok didapat responden yang mengonsumsi bahan makanan pokok yang berlebihan sehingga mempunyai status gizi gemuk sebesar 27 orang 62,8. Universitas Sumatera Utara B. Tabulasi Silang IMT dengan Jumlah Lauk Hewani Tabel 4.23. Tabulasi Silang antara Indeks Massa Tubuh dengan Jumlah Konsumsi Lauk Hewani Penderita Jantung Koroner di RSU Kabanjahe Tahun 2008 Jumlah Lauk Hewani Indeks Massa Tubuh Total Kurus Normal Gemuk n N n N Kurang 2 4,7 2 4,7 Sesuai 5 11,6 8 18,6 13 3,2 Lebih 1 2,3 27 62,8 28 65,1 Jumlah 8 18,6 35 81,4 43 100 Berdasarkan tabel 4.23. dapat dilihat dari 43 responden yang diteliti dari hasil tabulasi silang antara IMT dengan jumlah lauk hewani di dapat responden yang mengonsumsi lauk hewani dan mempunyai gizi lebih ada 27 orang 62,8. C. Tabulasi Silang IMT dengan Jumlah Lauk Nabati Tabel 4.24. Tabulasi Silang antara Indeks Massa Tubuh dengan Jumlah Konsumsi Lauk Nabati Penderita Jantung Koroner di RSU Kabanjahe Tahun 2008 Jumlah Lauk Nabati Indeks Massa Tubuh Total Kurus Normal Gemuk n N n N Kurang 1 2,3 1 2,3 2 4,6 Sesuai 7 16,3 12 27,9 19 44,2 Lebih 22 51,2 22 51,2 Jumlah 8 18,6 35 81,4 43 100 Berdasarkan tabel 4.24. dapat dilihat bahwa responden yang mempunyai IMT berlebih atau mempunyai status gemuk sebesar 22 orang 51,2, sedangkan yang mempunyai status normal ada 7 orang 16,3. Universitas Sumatera Utara D. Tabulasi Silang IMT dengan Jumlah Konsumsi Sayur-Sayuran Tabel 4.25. Tabulasi Silang antara Indeks Massa Tubuh dengan Jumlah Konsumsi Sayur-Sayuran Penderita Jantung Koroner di RSU Kabanjahe Tahun 2008 Jumlah Sayur- Sayuran Indeks Massa Tubuh Total Kurus Normal Gemuk n N n N Kurang 1 2,3 1 2,3 Sesuai 7 16,3 15 34,9 22 51,2 Lebih 20 46,5 20 46,5 Jumlah 8 18,6 35 81,4 43 100 Berdasarkan tabel 4.25. dapat dilihat bahwa dari hasil tabulasi silang antara jumlah sayur-sayuran dengan IMT didapat bahwa responden yang mempunyai status gizi gemuk ada 20 orang 46,5. F. Tabulasi Silang IMT dengan Jumlah Konsumsi Buah-Buahan Tabel 4.26. Tabulasi Silang antara Indeks Massa Tubuh dengan Jumlah Konsumsi Buah-Buahan Penderita Jantung Koroner di RSU Kabanjahe Tahun 2008 Jumlah Buah- Buahan Indeks Massa Tubuh Total Kurus Normal Gemuk n N n N Kurang 3 7,0 7 16,3 10 23,0 Sesuai 4 9,3 14 32,5 18 42,0 Lebih 1 2,3 14 32,6 15 35,0 Jumlah 8 18,6 35 81,4 43 100 Berdasarkan tabel 4.26. dapat dilihat bahwa dari hasil tabulasi silang antara IMT dengan jumlah konsumsi buah-buahan didapat responden yang mempunyai status gizi berlebih atau gemuk ada 14 orang 32,6. Universitas Sumatera Utara G. Tabulasi Silang IMT dengan Jumlah Konsumsi Minuman Tabel 4.27. Tabulasi Silang antara Indeks Massa Tubuh dengan Jumlah Konsumsi Minuman Penderita Jantung Koroner di RSU Kabanjahe Tahun 2008 Jumlah Konsumsi Minuman Indeks Massa Tubuh Total Kurus Normal Gemuk n N n N Kurang 3 7,0 7 16,3 10 23,0 Sesuai 4 9,3 14 32,5 18 42,0 Lebih 1 2,3 14 32,6 15 35,0 Jumlah 8 18,6 35 81,4 43 100 Berdasarkan tabel 4.27. dapat dilihat bahwa dari 43 responden yang diteliti dari hasil tabulasi silang antara Indeks Masa Tubuh di dapat bahwa responden yang mengonsumsi jumlah minuman lebih dari anjuran sehingga mempunyai status gizi lebih atau gemuk ada 14 orang 32,6. H. Tabulasi Silang IMT dengan Jumlah Konsumsi Makanan Jajanan Tabel 4.28. Tabulasi Silang antara Indeks Massa Tubuh dengan Jumlah Konsumsi Makanan Jajanan Penderita Jantung Koroner di RSU Kabanjahe Tahun 2008 Jumlah Makanan Jajanan Indeks Massa Tubuh Total Kurus Normal Gemuk N N n N Kurang 3 7,0 3 7,0 6 14,0 Sesuai 5 11,6 14 32,5 19 44,1 Lebih 18 41,9 18 41,9 Jumlah 8 18,6 35 81,4 43 100 Berdasarkan tabel 4.28. dapat dilihat bahwa dari 43 responden yang diteliti dan dari hasil tabulasi silang antara Indeks Massa Tubuh dengan jumlah makanan jajanan di dapat responden yang mempunyai status gizi lebih sebesar 18 orang 41,9. Universitas Sumatera Utara BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pola Konsumsi Makanan

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Yang Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2010

3 51 116

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2000-2004

0 32 101

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Permata Bunda Medan Tahun 2000-2002

0 35 106

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2005-2005

2 45 136

Karakteristik Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Inap Di RSU Dr. Pirngadi Medan

8 91 92

HUBUNGAN ASUPAN SERAT DENGAN KADAR KOLESTEROL PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT JALAN DI RSUD Dr. Hubungan Asupan Serat Dengan Kadar Kolesterol Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner Rawat Jalan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT JALAN HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD DR. MOEWARDI.

0 3 18

PERBEDAAN INTAKE SERAT, NATRIUM, DAN ANTIOKSIDAN ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT Perbedaan Intake Serat, Natrium, Dan Antioksidan Antara Penderita Penyakit Jantung Koroner Dan Penyakit Jantung Non Koroner Pasien Rawat Jalan Di RSU

0 2 18

PERBEDAAN INTAKE SERAT, NATRIUM, DAN ANTIOKSIDAN ANTARA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN PENYAKIT JANTUNG Perbedaan Intake Serat, Natrium, Dan Antioksidan Antara Penderita Penyakit Jantung Koroner Dan Penyakit Jantung Non Koroner Pasien Rawat Jalan

0 1 14

FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSU PROVINSI NTB - Repository UNRAM

0 0 13