Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia bisnis telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa selama setengah abad terakhir ini. Institusi yang dominan di masyarakat tesebut bagaimanapun harus tetap mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama. Setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut. Perusahaan besar telah memberi pengaruh yang sangat besar kepada seluruh aspek kehidupan masyarakat luas. Perusahaan, pemerintah dan masyarakat luas adalah satu kesatuan yang saling bergantung satu sama lain. Jadi, jika kebijakan perusahaan memberi pengaruh baik positif maupun negatif kepada masyarakat, tindakan-tindakan masyarakat juga dapat mempengaruhi kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Peningkatan kepekaan dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti kerusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidaknyamanan ataupun bahaya bagi konsumen. Peraturan pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standard dan hukum internasional dibuat untuk mempertegas hal-hal tersebut. Perusahaan sudah seharusnya bertanggung jawab terhadap keseluruhan lingkungan, baik internal maupun eksternal perusahaan. Perusahaan telah banyak menyadari arti penting dari pertanggung jawaban sosial sehingga mereka memasukkan tanggung jawab sosial dalam visi dan misi Universitas Sumatera Utara perusahaannya. Pertanggung jawaban sosial ini lazim disebut sebagai corporate social responsibility CSR . CSR biasanya dipahami sebagai cara sebuah perusahaan dalam mencapai keseimbangan atau integrasi dari ekonomi, lingkungan dan persoalan- persoalan sosial dalam waktu yang sama bisa memenuhi harapan dari shareholders maupun stakeholders www.wikipedia.com 15 Maret 2009 . Program CSR akan menciptakan suatu kaitan emosional antara masyarakat dengan perusahaan apabila dikembangkan dengan baik, yang nantinya akan berdampak pada brand awareness, dan lama-kelamaan akan berkembang menjadi brand loyalty yang akan menciptakan ekuitas merek yang menguntungkan bagi perusahaan Temporal dan Trott, 2005:37 Kekuatan merek juga bisa dibangun melalui kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan dengan penjualan. Brand image yang tinggi dapat dibangun melalui kegiatan-kegiatan yang terangkum dalam corporate social responsibility. Kegiatan- kegiatan ini memang tidak secara langsung akan menaikkan penjualan akan tetapi bila dilakukan secara tepat, jitu dan menyentuh kepentingan-kepentingan sosial daari masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan, maka brand image akan cepat meningkat. Pengaruh globalisasi dan juga memaksa perusahaan untuk dapat menerapkan fungsi tanggung jawab sosial perusahaan. Bentuk globalisasi dan internasionalisasi ini dapat berupa tekanan dari pihak ketiga seperti distributor, pembeli, client, dan shareholder yang menjadi bagian atau mitra kerja dari perusahaan lokal. Berdasarkan riset yang dlakukan oleh United States-based business for Social Responsibility BSR pada tahun 2002, banyak sekali keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan yang telah mempraktekkan CSR antara lain: Meningkatkan kinerja keuangan, mengurangi Universitas Sumatera Utara biaya operasional, meningkatkan brand image dan reputasi perusahaan, meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan www.wikipedia.com 15 Maret 2009 Corporate social responsibility CSR bagi kalangan dunia usaha bukan lagi menjadi pesoalan cost center, namun sudah menjadi bagian dari profit center, sebab program corporate social responsibility kini sudah terintegrasi dengan strategi bisnis dan marketing. Salah satu perusahaan besar yang telah menerapkan program corporate social responsibility selama bertahun-tahun adalah The Body Shop. Di samping kegiatan cause marketing, The Body Shop secara global dan rutin juga banyak mendukung kegiatan amal yang target audience-nya sama sekali bukan pemakai produknya, melainkan lebih merupakan bentuk kepedulian sosialnya terhadap kehidupan komunitas yang lebih baik dan lingkungan yang lebih terpelihara. Ini merupakan bentuk atau ungkapan dari CSR dari perusahaan tersebut. Contoh kegiatan CSR dari The Body Shop di Indonesia adalah, menyelenggarakan kompetisi The Body Shop Foundation Grant 2009. Dana senilai 5000-6000 pound sterling ini ditujukan untuk berbagai organisasi di Indonesia agar mendukung gerakan di tiga aspek penting yaitu: proteksi keluarga, penurunan kemiskinan, dan kelanggengan lingkungan hidup. www.komnasperempuan.or.id 15 Maret 2009 Secara umum, ada beberapa hal yang menjadi prinsip nilai-nilai yang dicanangkan oleh The Body Shop sebagai values atau nilai perusahaan: Anti melakukan tes terhadap binatang untuk kosmetiknya, memberikan dukungan pada pemasok bahan dasar natural produk dengan bertransaksi secara adil, menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri konsumen pengguna produk The Body Shop, terlibat dalam pemberdayaan komunitas terutama yang rendah, aktif dalam kegiatan proteksi lingkungan hidup. Universitas Sumatera Utara Kelima nilai perusahaan inilah sebenarnya kunci utama dari keberhasilan The Body Shop membangun citra mereknya. Kuncinya adalah ketulusan dalam kegiatan sosialnya dan yang unik dari cara pemasaran The Body Shop adalah minimalnya dana untuk iklan. Kekuatan dari pengembangan merek bertumpu dari kekuatan display dan promosi yang menarik di tokonya, positive word of mouth communication WOM dan kegiatan-kegiatan kehumasan. Pandangan pendiri The Body Shop yaitu Anita Roddick cukup radikal, yaitu lepas dari pandangan yang bersifat umum atau mainstream. Beliau justru melihat manfaat yang lebih besar untuk umat dengan mengalihkan biaya-biaya tinggi dari kegiatan menjual mimpi dengan iklan. Pesan yang disampaikan lebih membumi karena menyentuh aspek-aspek natural dan sosial. Pelajaran yang dapat dipetik dari The Body Shop adalah membuat sebuah perencanaan CSR dan cause marketing yang terpadu di perusahaan. Perusahaan jangan mementingkan kegiatan sosial yang berdampak jangka pendek, karena kombinasi dengan CSR dengan target audience yang lebih luas akan mendorong transformasi dari image brand ke tingkat yang lebih punya makna. Kegiatan corporate social responsibility merupakan salah satu alternatif yang inovatif dan sulit ditiru oleh competitor dalam membina hubungan baik dengan konsumen consumer relationship. Setiap perusahaan mempunyai strategi sendiri- sendiri dalam penerapan program corporate social responsibility. Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa program corporate social responsibility mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan dan membawa efek yang positif bagi masyarakat. Namun perilaku pembelian konsumen akan berpengaruh atau tidak oleh program- program corporate social responsibility. Perusahaan perlu mengetahui program Universitas Sumatera Utara corporate social responsibility yang telah mereka lakukan membawa dampak yang signifikan terhadap perilaku konsumen terutama loyalitas merek atau tidak. Atas dasar itulah penulis bermaksud untuk mengetahui bagaimanakah respon konsumen terhadap kegiatan corporate social responsibility yang dilakukan The Body Shop dan apakah kegiatan ini membawa efek langsung terhadap perilaku pembelian konsumen dengan melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility Csr Terhadap Brand Loyalty The Body Shop.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 42 98

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas konsumen Pesta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

0 30 128

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebouy Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

2 52 88

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Operator Selular Indosat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU.

1 30 81

Pengaruh Sikap Konsumen dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty Air Mineral Merek Aqua (Studi Kasus Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

2 47 121

Pengaruh Persepsi Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Renposibilty (CSR) Terhadap Brand Loyalty Sabun mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan dan Keperawatan Putra Abadi Langkat Stabat)

1 43 78

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Program Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Loyalitas Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 27 107

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra Auto 2000 Cabang Amplas Dalam Pengembangan UKM di Medan

2 78 90

PENGARUH PANDANGAN KONSUMEN TENTANG PENERAPAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) THE BODY SHOP TERHADAP SIKAP KONSUMEN

0 0 123