dinyatakan telah terjadi kopulasi atau perkawinan mencit antara mencit jantan dan mencit betina dan sebagai hari ke nol kehamilan Taylor, 1986.
Kemudian mencit yang hamil dipisahkan dan dipelihara sampai melahirkan. Anak mencit yang berumur ± tiga minggu dipisahkan dari induknya dan dipelihara
dalam kandang terpisah dengan memisahkan antara mencit jantan dan betina. Kandang yang terbuat dari plastik yang diberi alas sekam yang dilakukan pergantian
sekam dua kali seminggu Smith Mangkoewidjojo, 1988. Pemberian pakan dan minum dilakukan setiap hari secara ad-libitum Sabri, 2006. Bila mencit betina sudah
berumur ± 12 minggu dengan kisaran berat badan ± 25-35 gram, mencit tersebut telah siap diberi perlakuan Smith Mangkoewidjojo, 1988.
Mencit betina yang telah siap diberi perlakuan tersebut dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok pemberian selama masa pra implantasi 0-3 hari
Kelompok A dan kelompok pemberian selama masa pasca implantasi 6-14 hari Kelompok B. Masing-masing kelompok dibagi dalam 5 perlakuan, dengan masing-
masing perlakuan terdiri atas 6 ekor mencit betina. Kemudian mencit betina tersebut dikawinkan dengan mencit jantan, jika sudah hamil maka diberi perlakuan ekstrak
sesuai dengan kelompok pemberian masing-masing. Pemberian perlakuan terhadap hewan coba berpedoman pada prinsip-prinsip penelitian kesehatan yang menggunakan
hewan secara etis, prosedur dan standart yang dibuktikan dengan Ethical Clearance dari Komite Etik Penelitian Hewan, FMIPA USU.
3.3.2 Pembuatan Bahan Uji
Buah andaliman disiapkan dengan mengumpulkan dan diseleksi. Kemudian dipisahkan dari tangkainya lalu dikeringkan dalam suhu kamar sampai kering. Buah
yang telah kering diblender hingga menjadi simplisia serbuk. Selanjutnya dibuat ekstrak dengan metode maserasi dengan N-Heksan selama 1 malam Padmawinata et
al., 1989 dalam Sabri, 1996. Hasil maserasi diperkolasi sampai diperoleh cairan bening. Hasil perkolasi dipekatkan dengan evaporator sampai diperoleh ekstrak yang
Universitas Sumatera Utara
pekat berupa pasta. Ekstrak andaliman tidak larut dalam air, maka untuk mendapat campuran yang homogen digunakan suatu pelarut yaitu carboxyl metil cellulosa
CMC dengan konsentrasi 1. Lalu dibuat dosis yang telah dimodifikasi yaitu 2, 4 dan 6 yang dilarutkan dalam 1 CMC Pratiwi, 2006.
3.3.3 Pemberian Perlakuan
Pemberian bahan uji dilakukan pada mencit betina Mus musculus L. strain DDW yang sedang hamil dengan menggunakan jarum gavage Hrapkiewicz
Medina, 2007. Pemberian dilakukan selama masa pra implantasi 0-3 hari kebuntingan dan masa pasca implantasi 6-14 hari kebuntingan. Volume pemberian ekstrak
sebanyak 0,3 mlmencithari. Kemudian mencit dibunuh dengan cara dislokasi leher pada saat mencapai 18 hari kebuntingan. Selanjutnya mencit dibedah, diambil organ
hati dan dicuci dalam larutan fisiologis NaCl 0,9 lalu ditimbang, setelah itu dimasukkan ke dalam larutan Bouin.
3.3.4 Rancangan Penelitian
Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap RAL non faktorial yang terdiri dari 2 kelompok
berdasarkan perbedaan konsentrasi dan interval waktu pemberian perlakuannya, yaitu kelompok A pemberian selama pra implantasi 0-3 hari dan kelompok B pemberian
selama pasca implantasi 6-14 hari. Masing-masing kelompok terdiri atas 5 perlakuan, yaitu 3 perlakuan ekstrak Perlakuan P
1
, P
2
, dan P
3
dan 2 perlakuan kontrol K0 dan KP. Dapat dilihat dalam Tabel 3.3.5, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Model Rancangan Penelitian Kelompok
Perlakuan Kelompok A
Pra Implantasi 0-3 Hari Kelompok B
Pasca Implantasi 6-14 Hari Kontrol Blank
K0A K0B
Kontrol Pelarut CMC 1 KPA
KPB Perlakuan Ekstrak N-Heksan 2
PA
1
PB
1
Perlakuan Ekstrak N-Heksan 4 PA
2
PB
2
Perlakuan Ekstrak N-Heksan 6 PA
3
PB
3
Universitas Sumatera Utara
Jumlah ulangan untuk setiap kelompok ditentukan dengan menggunakan rumus Federer Chairul et al.,1992 yaitu:
t - 1 n - 1 ≥ 15
T = jumlah perlakuan N = jumlah ulangan
Pada kelompok pra implantasi 0-3 hari dan pasca implantasi 6-14 hari, tiap perlakuan ekstrak maupun perlakuan kontrol masing-masing terdiri dari enam ulangan
sehingga mencit yang digunakan berjumlah 2 x 5 x 6 = 60 ekor. Perlakuan terdiri atas satu faktor yaitu perbedaan konsentrasi. Penentuan konsentrasi berdasarkan penelitian
Chairul et al. 1992 yang telah dimodifikasi. K0
= Kelompok kontrol blank tanpa perlakuan
KP =
Kelompok kontrol pelarut dengan menggunakan pelarut CMC 1 1 gram CMC100 ml aquadest
P
1
= Kelompok perlakuan dengan ekstrak N-heksan andaliman 2 2 gram
ekstrak kental100 ml pelarut CMC 1 P
2
= Kelompok perlakuan dengan ekstrak N-heksan andaliman 4 4 gram
ekstrak kental100 ml pelarut CMC 1 P
3
= Kelompok perlakuan dengan ekstrak N-heksan andaliman 6 6 gram
ekstrak kental100 ml pelarut CMC 1
3.3.5 Pembuatan Preparat Hati Mencit Betina dengan Metode Parafin