berduri, daun tersebar dan majemuk, bakal buah apokarp atau semikarp. Keempat ciri ini ada pada andaliman. Dari satu bunga dapat terbentuk satu hingga
empat buah yang masing-masing mempunyai satu biji. Famili jeruk-jerukan ini di habitatnya berupa tanaman semak dengan tinggi sekitar 5 meter.
Beberapa ciri genus Zanthoxylum ialah berdaun majemuk, ibu tangkai daun bersayap, batang dan cabang
berduri sejati atau berduri tempel. Ketiga ciri tersebut dimiliki oleh andaliman Zanthoxylum acanthopodium DC.. Permukaan batang, cabang, dan rantingnya
berduri tempel aculeus, duri yang mudah ditanggalkan. Ketiga ciri ini tidak ditemui pada spesies Piper Steenis, 1992.
2.1.2 Kandungan Senyawa Dalam Andaliman Zanthoxyllum acanthopodium DC.
Andaliman Zanthoxylum acanthopodium DC., famili Rutaceae, adalah tanaman yang khas dijumpai di Sumatera Utara, Indonesia. Buahnya umum digunakan sebagai
bumbu masakan tradisional suku Batak Siregar, 2003. Menurut Simangunsong 2008 dalam Sinaga, 2009 menyatakan bahwa andaliman adalah sumbernya senyawa
polifenolat, monoterpen dan seskuiterpen, serta kuinon. Selain itu dalam andaliman juga terdapat kandungan minyak atsiri seperti geraniol, linalool, cineol, dan citronellal
yang menimbulkan kombinasi bau mint dan lemon. Sehingga jika dimakan meninggalkan efek menggetarkan alat pengecap dan menyebabkan lidah terasa kebal.
Sementara itu, Katzer 2001 dalam penelitiannya menyatakan bahwa fraksi non volatil dari genus Zanthoxylum diidentifikasi mengandung senyawa flavonoid,
terpen, alkaloid, pyranoguinoline alkaloid, quaternary isoquinoline alkaloid, aporphyrine alkaloid, dan beberapa jenis ligan. Ligan ini sendiri adalah senyawa yang
diduga berperan sebagai antioksidan pada fraksi non volatil ekstrak andaliman. Mengingat Widiastuti 2000, menyatakan bahwa ekstrak kasar buah andaliman ini
juga pernah dilaporkan memiliki aktivitas fisiologi yang aktif sebagai antioksidan dan antimikroba yang potensial. Hal ini berdasarkan hasil pengujian aktivitas antimikroba
pada penelitian Siswadi 2002, yang menunjukkan bahwa ekstrak buah andaliman bersifat bakterisidal terhadap bakteri Bacillus stearothermophilus, Pseudomonas
aeruginosa, Vibrio cholera, dan Salmonella thypimurium.
Universitas Sumatera Utara
Selain kandungan senyawa tersebut di atas, andaliman juga merupakan tanaman rempah yang memiliki kandungan fenolik. Fenolik berfungsi sebagai
penyumbang radikal hidrogen atau dapat bertindak sebagai aseptor radikal bebas sehingga dapat menunda tahap inisiasi pada makanan. Menurut Suryanto et al.,
2008, hasil ekstraksi dan kandungan total fenolik andaliman adalah:
Tabel 2.1 Hasil Ekstraksi dan Kandungan Total Fenolik Andaliman Jenis
Tanaman Nama Ilmiah
Ekstrak Rendemen
mgg Total Fenolik
µgg
Andaliman Zanthoxyllum
acanthopodium
Heksana Aseton
Etanol
78,06±2,48 31,75±5,56
69,98±3,36 27,7±0,58
91±0,03 125,3±0,59
Pengekstraksian dilakukan dengan menggunakan pelarut etanol, heksana, dan aseton untuk memisahkan senyawa-senyawa dengan tingkat polaritasnya. Ekstraksi
yang menggunakan heksana dapat melarutkan senyawa yang non polar, aseton dapat melarutkan senyawa yang semi polar, dan etanol akan melarutkan senyawa yang
polar. Tujuan ketiga pelarut ini adalah untuk mencari komponen yang dapat berperan sebagai penstabilan senyawa oksigen reaktif yang terdapat dalam tanaman andaliman
dengan tingkat perbedaan polaritasnya Suryanto et al., 2008.
2.2 Hepar Hati 2.2.1 Struktur Anatomi Organ Hepar