27
dengan kerjasama KJPP dalam pemberian fasilitas KPR di Bank CIMB Niaga Cabang Medan Bukit Barisan, untuk mendukung data yuridis yang dimaksud
sebelumnya.
6. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpul data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan library research dan menggunakan pedoman wawancara depth
interview untuk itu maka dilakukan pengumpulan data sekunder.
7. Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
41
Sebelum analisis dilakukan, terlebih dahulu diadakan pemeriksaan dan evaluasi terhadap
semua data yang telah dikumpulkan primer, sekunder, tersier, untuk mengetahui validitasnya. Setelah itu keseluruhan data tersebut akan disistematisasikan sehingga
menghasilkan klasifikasi yang selaras dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dengan tujuan untuk memperoleh jawaban yang baik pula.
42
Analisis data
yang dilakukan
secara kualitatif,
yaitu analisis
yang mendasarkan pada kualitas data, dalam hal ini data tersebut diperoleh dari peraturan
perundang-undangan dan literatur termasuk perjanjian kerjasama antara bank dengan
41
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, 1994, hal. 103.
42
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada, 2002, hal. 106.
Universitas Sumatera Utara
28
KJPP, guna dianalisa secara komprehensif terhadap permasalahan yang ada dengan kalimat yang sistematis kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan metode
deduktif.
Universitas Sumatera Utara
29
BAB II PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BANK CIMB NIAGA DENGAN KJPP
KANTOR JASA PENILAI PUBLIK DALAM PEMBERIAN FASILITAS KPR KREDIT PEMILIKAN RUMAH
A. Perjanjian Pada Umumnya 1. Pengertian Perjanjian
Istilah perjanjian di dalam Bab II Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1313 KUH Perdata menyebutkan bahwa suatu perjanjian adalah suatu
perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. dapat disebut juga perjanjian obligator karena suatu perjanjian juga
dinamakan persetujuan, karena dua pihak telah setuju untuk melakukan sesuatu. dapat dikatakan bahwa dua perkataan perjanjian dan persetujuan itu adalah sama artinya.
Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia
43
disebutkan bahwa perjanjian mengandung makna persetujuan tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua
belah pihak atau lebih, masing- masing berjanji akan menaati apa yang disebut di persetujuan itu. dengan kata lain perjanjian merupakan perbuatan hukum yang
dilakukan oleh subjek hukum baik itu perorangan maupun badan hukum yang menimbulkan akibat hukum.
43
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Kedua, Balai Pustaka, Jakarta, 1995, hal. 401.
29
Universitas Sumatera Utara
30
2. Syarat Sahnya Suatu Perjanjian dan Akibat Hukum yang Ditimbulkan dari Suatu Perjanjian