Keterampilan guru Kualitas Pembelajaran

diteliti oleh peneliti karena keterampilan guru merupakan sentralpusat dalam pembelajaran itu sendiri. Keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran, menentukan materi pembelajaranyang berkualitas, mengendalikan ilkim pembelajaran, menggunakan model pembelajaran pembelajaran dapat digunakan untuk mengendalikan aktivitas siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Hal ini juga berdasarkan permasalahan yang peneliti temukan di SDN Pakintelan 03 Kota Semarang yaitu hasil belajar siswa rendah disebabkan kurangnya keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa selama pembelajaran masih belum terlihat. Berikut ini uraian komponen kualitas pembelajaran yaitu keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.

2.1.4.1. Keterampilan guru

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru karena profesi ini menuntut penguasaan disiplin ilmu tertentu terutama mengenai seluk beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Dengan pemahaman mengenai keterampilan dasar mengajar diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Adapun keterampilan dasar guru dalam mengajar meliputi: 1. Keterampilan bertanya Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting bagi siswa karena pertanyaan yang baik dan terstruktur dapat memberikan dampak positif bagi siswa, antara lain: a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar; b. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan; c. Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dihadapi; d. Menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik dapat menuntun siswa untuk dapat menemukan jawaban yang baik pula Usman, 2011: 74. Adapun komponen-komponen dalam keterampilan bertanya antara lain: 1 Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat; 2 pemberian acuan; 3 pemusatan; 4 pemindahan giliran; 5 penyebaran; 6 pemberian waktu berpikir Anitah, 2008: 7.8-7.10. 2. Keterampilan memberi penguatan Penguatan adalah respon yang diberikan guru terhadap perilaku siswa yang baik, menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan perilaku yang baik tersebut. Penguatan dapat dibagi menjadi penguatan verbal dan non verbal. Penguatan verbal merupakan penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian,dukungann, pengakuan atau dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Sedangkan penguatan non verbal dapat ditunjukkan dengan menggunakan mimik dan gerakan badan, gerak mendekati, sentuhan, kegiatan yang menyenangkan dan pemberian simbol atau benda Anitah, 2011: 7.34. 3. Keterampilan mengadakan variasi Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajarmengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga, dalam situasi belajar mengajar, murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antuasiasisme, serta penuh partisipasiUsman, 2013: 85. Pada dasarnya, variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni; a. Variasi dalam gaya mengajar guru yang meliputi: 1 variasi suara; 2 pemusatan perhatian; 3 kesenyapan; 4 mengadakan kontak pandang; 5 gerakan badan dan mimik; 6 perubahan dalam posisi guru. b. Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa yang meliputi: 1 kegiatan klasikal; 2 kegiatan kelompok kecil; 3 kegiatan berpasangan dan; 4 kegiatan perorangan. c. Variasi dalam penggunaan media atau alat pengajaran meliputi 1 variasi pembelajaran alat bantu yang dapat dilihat; 2 variasi alat bantu pembelajaran yang dapat didengar dan; 3 variasi alat bantu pembelajaran yang dapat diraba dan dimanipulasi Anitah,2008: 7.40-7.47. 4. Keterampilan menjelaskan Usman 2013: 88-89berpendapat bahwa keterampilan menjelaskan dalam pengajaran dapat diartikan sebagai penyajian informasi secara lisan untuk adanya hubungan sebab akibat atau sesuatu yang belum diketahui. Pemberian penjelasan merupakan aspek penting dalam kegiatan pembelajaran karena melibatkan interaksi guru dan siswa akan tetapi guru cenderung lebih mendominasi pembicaraan di dalam kelas sehingga hal ini perlu untuk dibenahi. Keterampilan memberikan penjelasan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu keterampilan merencanakan penjelasan dan keterampilan menyajikan penjelasan. Keterampilan merencanakan penjelasan mencakup 2 sub komponen yaitu merencanakan isi pesan materi dan menganalisis karakteristik penerimaan pesan. Sedangkan keterampilan menyajikan penjelasan memegang peranan penting dalam pelaksanaan rencana penjelasan yang sudah baik. Keterampilan menyajikan penjelasan terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: 1 kejelasan; 2penggunaan contoh dan ilustrasi; 3 pemberian tekanan dan; 4 balikan Anitah,2008: 7.55-7.58. 5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan prakondisi bagi murid agar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Sedangkan kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran. Usaha menutup pelajaran itu dimaksudkan untuk memberi gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar Usman, 2013: 91. Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran sebagai berikut: a. Keterampilan membuka pelajaran yang meliputi: 1 menyampaikan langkah-langkah pembelajaran; 2 menimbulkan motivasi; 3 memberi acuan dan 4 membuat kaitan. b. Keterampilan menutup pelajaran meliputi: 1 meninjau kembali mereview; 2 menilai mengevaluasi; 3 memberi tindak lanjut. 6. Keterampilan membimbing kelompok kecil Pengelolaan kelas pada dasarnya pengaturan orang dan barang yang memungkinkan terciptanya dan terpeliharanya kondisi belajar yang optimal. Agar guru dapat membimbing diskusi kelompok secara efektif ada komponen keterampilan yang perlu dikuasi guru. Keenam komponen keterampilan tersebut adalah antara lain: 1 memusatkan perhatian; 2 memperjelas masalah dan uraian pendapat; 3 menganalilis pandangan; 4 meningkatkan urunan; 5 menyebar kesempatan berpartisipasi; 6 menutup diskusi. 7. Keterampilan mengelola kelas Anitah 2011: 8.36 berpendapat keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan menciptakan dan memelihara kondisi kelas agar belajar menjadi lebih optimal. Kondisi belajar yang optimal sangat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran. Keterampilan ini menekan guru untuk dapat mencegah ataupun mengembalikan terjadinya gangguan yang muncul ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Adapun komponen keterampilan mengelola kelas terdiri dari keterampilan yang bersifat preventif dan keterampilan yang bersifat represif. Keterampilan yang bersifat represif, berkaitan dengan usaha mengatasi gangguan yang muncul. Keterampilan yang bersifat preventif berkaitan dengan usaha mencegah terjadinya gangguan yang dapat ditunjukkan dengan:1 sikap tanggap; 2 membagi perhatian; 3 memusatkan perhatian kelompok;4 memberikan petunjuk yang jelas menegur dan; 5 memberi penguatan. 8. Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan Usman 2013: 98 berpendapat bahwa mengajar kelompok kecil dan perseorangan dapat diartikan sebagai kegiatan guru dalam mengajar banyak siswa, baik itu perseorangan maupun kelompok kecil yang berkisar antara 3- 8 orang dengan cara bertatap muka selama pembelajaran. Agar dapat mengelola kegiatan kelompok kecil dan perseorangan, guru harus menguasai 4 kelompok komponen keterampilan sebagai berikut: a. Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi b. Keterampilan mengorganisasikan c. Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar d. Keterampilan merencanakan dan melakukan kegiatan pembelajaran Anitah, 2008: 8.56-8.62. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa keterampilan mengajar adalah kerampilan guru dalam membelajarkan siswanya dengan menggunakan bahan ajar yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa dengan menggunakan model pembelajaran tertentu agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Keterampilan guru yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran Scramble berbantuan media CD Interaktif adalah keterampilan membuka, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membimbing diskusi kelompk kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan dan keterampilan menutup pelajaran. Teori-teori keterampilan belajar yang telah diuraikan diatas digunakan sebagai dasar untuk menyusun instrumen penelitian setelah dipadukan dengan model Scramble berbantuan media CD Interaktif untuk mengamati kekurangan dan kelebihan keterampilan guru dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini, indikator keterampilan guru yang sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran Scramble berbantuan media CD Interaktif diantaranya yaitu: 1 melaksanakan kegiatan awal pembelajaran; 2 menampilkan media CD Interaktif; 3 menjelaskan materi sesuai dengan topik; 4 membimbing menggunakan media CD Interaktif; 5 memberikan penghargaan pada siswa yang menjawab dengan cepat dan benar; 6 mengelola kelas agar tetap kondusif; 7 membimbing menyusun kata acak tentang proses pembentukan tanahpada kartu jawaban; 8 membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok; 9 menutup kegiatan pembelajaran.

2.1.4.2. Aktivitas Siswa

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TPS DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GAJAHMUNGKUR 02 SEMARANG

0 7 335

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

1 15 264

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

0 13 233

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

0 17 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN GISIKDRONO 03 SEMARANG

1 20 211

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02

0 3 422

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEMATIK DENGAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS III B SDN WATES 01 KOTA SEMARANG

1 22 479

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

0 7 285

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL NUMBER HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

2 11 231