2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan menyusun teks eksplanasi merupakan materi baru yang harus diajarkan oleh peserta didik kelas VII F SMP, sesuai dengan kurikulum yang berlaku
yaitu kurikulum 2013. Hal- hal yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah teks eksplanasi adalah bagaimana mengembangkan sebuah ide, menyusun suatu
rangkaian kalimat yang tepat dan runtut, kesesuaian pilihan kata dan tanda baca, dan yang terakhir kesesuaian dan kejelasan isi terhadap topik yang akan dibahas.
Berdasarkan pengamatan, pembelajaran menyusun teks eksplanasi yang dilakukan dikelas VII F SMP N 1 Blora, masih banyak ditemukan masalah, dan nilai
peserta didik dalam pembelajaran materi menyusun teks eksplanasi masih rendah. Munculnya permasalahan yang dialami siswa kelas VII F SMP N 1 Blora dalam
keterampilan menyusun teks eksplanasi diantaranya 1 minat belajar peserta didik masih kurang, dan cenderung bosan pada saat mengikuti pembelajaran, 2 peserta
didik kurang konsentrasi dalam menerima pelajaran, 3 peserta didik kurang memahami materi tentang menyusun teks eksplanasi, sehingga sulit membedakannya
dengan jenis teks lain; 4 peserta didik kesulitan mengembangkan gagasannya, 5 peserta didik masih belum bisa menggunakan bagaimana penulisan yang baik dan
benar dari segi ejaan, tanda baca, dan pilihan kata. Selain faktor diatas, faktor yang berpengaruh besar dalam keberhasilan suatu pembelajaran adalah faktor pendidik
sebagai fasilitator, model, dan media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi timbulnya berbagai masalah dalam kegiatan pembelajaran
tersebut, perlunya ada perbaikan kualitas pembelajaran menggunakan model dan media yang menarik dan dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran berbasis masalah PBL berbantukan media video peristiwa alam, yang dinilai dapat
mengatasi kesulitan peserta didik dalam belajar, khususnya pada keterampilan menyusun teks eksplanasi. Melalui model dan media pembelajaran tersebut, peserta
didik dapat mengkaji masalah secara langsung yang telah disajikan oleh pendidik, peserta didik dapat bekerja secara kelompok untuk mencari solusi dari permasalahan
dunia nyata. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu 1 peserta didik dihadapkan pada suatu permasalahan, kemudian pendidik menjelaskan tujuan
pembelajaran, dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah, 2 dalam kelompok peserta didik saling bekerja sama bertukar
pikiran untuk memecahkan masalah, 3 pada tahap ini, peserta didik mulai mengumpulkan informasi untuk memecahkan masalahnya, 4 kemudian peserta
didik mulai menanyakan atau menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan masalah tersebut, 5 pada tahap terakhir peserta didik mengevaluasi selama proses kegiatan
belajarnya. Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menyusun teks eksplanasi dan dapat
mencapai nilai diatas standar minimal.
Gambar 3. Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Tindakan