Pilihan Kata Kohesi PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PERISTIWA ALAM PADA PESERTA DIDIK KELAS VII F SMP N 1 BLORA

Interpretasi Kamu tidak perlu khawatir karena tidak semua gempa dan letusan gunung berapi menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami menimbulkan gelombang besar. Tsunami selalu menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang paling besar terjadi ketika gelombang besar tsunami itu mengenai pemukiman manusia sehingga menyeret apa saja yang dilaluinya. Berdasarkan contoh diatas, bagian dari interprtasi ditandai dengan tulisan yang tercetak tebal. Bagian yang tercetak tebal merupakan pendapat mengenai peristiwa alam tsunami yang telah terjadi di suatu kawasan. Pendapat tersebul muncul setelah ditemukan hasil pengamatan peristiwa alam tsunami tersebut yang dibahas pada pernyataan umum dan deretan penjelas.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Ekplanasi

a. Pilihan Kata

Menurut Keraf 2008: 87 ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada imajenasi pembaca atau pendengar, seperti apa yang dipirkan atau dirasakan oleh penulis atau pembicara. Persoalan pemilihan kata menyangkut pula masalah makna kata dan kosakata seseorang. Kosakata akan memungkinkan penulis atau pembicara lebih bebas memilih-milih kata yang dianggapnya paling tepat mewakili pikirannya. Sedangkan ketepatan makna kata menuntut pula kesadaran penulis atau pembicara untuk mengetahui bagaimana hubungan antara bentuk bahasa kata dengan referensinya. Contohnya, bila kita mendengar seorang menyebut kata roti, maka tidak ada seorang pun yang berpikir tentang sesuatu barang yang terdiri dari unsur tepung, air, ragi, dan mentega yang telah dipanggang, melainkan semua orang pasti berpikir kepada esensinya yaitu sejenis makanan yang disebut roti, bread, pain, panis, dan lain sebagainya.

b. Kohesi

Kohesi adalah hubungan interpretasi sebuah unsur teks tergantung pada unsur lain dalam teks. Unsur tersebut dapat berupa kata dengan kata, frase, atau kalimat dengan kalimat lain yang berlaku pada bahasa tertentu. Kohesi juga disebut sebagai pertalian bentuk Halliday dan Hassan dalam Hartono 2012: 14. Contoh dari kohesi: “ Toko itu tidak lagi menjual porselin. Dulu memang, kata orang dibalik meja, tetapi tidak laku”. Interpretasi “dulu memang” bergantung pada “menjual porselin”, atau dalam contoh kalimat tersebut merupakan rujukan pada hubungan yang ada antarunsur dalam teks. c. Konjungsi Menurut Chaer 2009: 81, konjungsi adalah kategori yang menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat, bisa juga antara paragraf dengan paragraf. Berdasarkan kedudukannya, konjungsi dibedakan menjadi dua, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subkoordinatif. Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan konstituen atau bagian penting yang kedudukannya sederajat. Konjungsi ini dibedakan, antara lain: 1 konjungsi penjumlahan: dan, dengan, dan serta. 2 konjungsi pemilihan: atau 3 konjungsi pertentangan: tetapi, namun, sedangkan, dan sebaiknya. 4 konjungsi pembetulan: melainkan dan hanya. 5 konjungsi penegasan: bahkan, malahan, lagipula, dan apalagi. 6 konjungsi pembatasan: kecuali 7 konjungsi pengurutan: lalu, kemudian, dan selanjutnya. 8 konjungsi penyimpulan: jadi, karena itu, oleh sebab itu, maka, dan dengan begitu. Konjungsi subkoordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua buah konstituen yang kedudukannya tidak sederajat. Konjungsi ini dibedakan, antara lain: 1 konjungsi penyebaban: sebab dan karena. 2 konjungsi persyaratan: kalau, jika, bila, dan bilamana. 3 konjungsi tujuan: agar dan supaya. 4 konjungsi penyungguhan: meskipun, biarpun, dan walaupun.

d. Kalimat Simpleks

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN MODEL AMATI, TIRU, DAN MODIFIKASI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PEMBACAAN PUISI PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 SAMBONG KABUPATEN BLORA

2 16 119

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS DESKRIPSI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI METODE THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII B SMP MARDISISWA 1 SEMARA

1 10 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MEDIA KARIKATUR BERPIDATO BERTEMA KEBUDAYAAN INDONESIA PADA PESERTA DIDIK KELAS VII H SMP NE

2 48 315

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI MEDIA FOTO PERISTIWA PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP N 5 PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2012 2013

1 11 239

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP MUHAMMADIYAH 1

0 13 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI DENGAN MODEL INVESTIGASI KELOMPOK DAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 1 UNGARAN

2 30 303

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SECARA TERTULIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PESERTA DIDIK KELAS VII A SMP NEGERI 19 TEGAL TAHUN

19 389 250

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MENGGUNAKAN MEDIA TEKS BACAAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII- F SMP NEGERI 2 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 8

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif pada Materi Teks Eksplanasi Peserta Didik Kelas VII SMP.

0 0 2