Tema Energi dalam Kehidupan Hasil Belajar

Kemampuan berpikir kritis dimasyarakat belum diasah secara maksimal. Peserta didik dituntut untuk aktif dan kritis dalam proses pembalajaran, maka pada pembelajaran IPA pada penelitian ini diharapkan dapat menekankan pada kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis berkaitan dengan psikologi siswa. Teori perkembangan Piaget menyatakan bahwa siswa SMP 11-14 tahun termasuk dalam operasional formal, dimana memungkinkan siswa mempunyai tingkah laku pemecahan masalah dan uji hipotesis Fatimah Widiyatmoko, 2014. Pembelajaran ini dapat menggunakan media science-poly yang menggunakan model PBL.

2.5 Tema Energi dalam Kehidupan

Tema yang dikembangkan dalam media edukatif science-poly adalah tema energi dalam kehidupan. Tema ini merupakan materi pokok ―energi, fotosintesis dan respirasi ‖ yang terdapat di kelas VIII semester genap sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Pengembangan media edukatif science-poly pada tema energi dalam kehidupan sudah terpadu, hal ini karena adanya keterpaduan antara disiplin ilmu biologi, fisika dan kimia. Berdasarkan disiplin ilmu bilogi pada pembelajaran ini yaitu memahami proses respirasi dan fotosintesis, sedangkan ilmu fisika pada tema ini memahami tentang pengertian energi, konsep energi dan sumber energi dimana materi yang disampaikan terdapat energi potensial dan energi kinetik. Disiplin ilmu yang terakhir adalah bidang kimia, dimana pada materi ini porsi bidang kimia hanya sedikit yaitu memahami reaksi kimia dari respirasi dan fotosintesis. Model pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan model pembelajaran tipe connected, hal ini karena tipe connected merupakan suatu tipe yang menghubungkan konsep satu dengan yang lain. Model keterpaduan pembelajaran pada tema energi dalam kehidupan tipe connected dapat dilihat pada Gambar 2.4. Gambar 2.4 Bagan keterpaduan Tema Energi dalam Kehidupan Model pembelajaran ini menerangkan tentang keterhubungan antar konsep satu dengan yang lain, diantara yaitu sumber energi berhubungan dengan konsep energi karena konsep energi menerangkan tentang dari mana energi didapatkan, tidak hanya konsep itu saja namun juga terkait antara sumber energi dengan reaksi kimia yang terjadi pada proses respirasi maupun fotosintesis. Keseluruhan materi ini saling berhubungan dengan konsep energi. Manusia membutuhkan energi karena adanya sumber energi dan tidak semua energi dapat digunakan secara langsung namun adanya transformasi energi.

2.6 Hasil Belajar

Menurut Gagne Berliner sebagaimana dikutip oleh Rifa’i 2011 menyatakan belajar adalah proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Belajar memiliki beberapa unsur yang dapat merubah perilaku seseorang yaitu adanya peserta didik yang melakukan kegiatan pembelajaran, rangsangan stimulus, memori dan respon. Maka dapat diartikan bahwa belajar itu merupakan perubahan perilaku karena adanya unsur seperti peserta didik yang mengikuti pembelajaran, dimana saat proses belajar, rangsangan stimulus yang diterima oleh peserta didik diterima melalui syaraf yang nantinya akan disimpan di memori dan kemudian dengan adanya memori dapat diaplikasikan dalam perilaku atau respon dari peserta didik. Proses belajar dapat diketahui dengan adan ya hasil belajar. Menurut Rifa’i 2011 hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila Energi dalam Kehidupan Konsep sumber energi Transfor- masi energi fotosintesis respirasi Reaksi respirasi fotosintesis tujuan dari pembelajaran sudah tercapai. Dalam pencapain tujuan pembelajaran, Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif affective domain dan ranah psikomotorik psychomotoric domain. Proses kognitif merupakan cara yang dipakai siswa secara aktif dalam proses mengkontruksi makna. Menurut Anderson Krathwohl sebagaimana dikutip oleh Widoyoko 2014, Proses kognitif dalam pembelajaran dibagi menjadi enam jenjang mulai dari jenjang yang paling rendah ke jenjang yang paling tinggi, yaitu 1 mengingat remember adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang, 2 memahami understand merupakan proses mengkontruksi makna dari pesan – pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan, atau grafik yang disampaikan melalui pengajaran, buku dan sumber – sumber lain, 3 mengaplikasi apply merupakan proses kognitif yang melibatkan penggunaan prosedur – prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah, 4 menganalisis analyze adalah memecah – mecah materi menjadi bagian – bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar bagian dan antar setiap bagian dengan struktur keseluruhannya, 5 mengevaluasi evaluate adalah membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar tertentu, dan 6 mencipta create merupakan proses menyusun elemen – elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren dan fungsional. Benyamin S. Bloom sebag aimana dikutip oleh Rifa’i 2011, ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai, kategori tujuannya mencerminkan hirarki yang bertentangan dari keinginan untuk menerima sampai dengan membentuk pola hidup. Ranah afektif terdiri dari lima kategori yaitu 1 penerimaan receiving merupakan keinginan peserta didik untuk menghadirkan rangsangan, 2 penanggapan responding merupakan partisipasi aktif dari peserta didik, 3 penilaian evaluating berkaiatan dengan nilai dari suatu objek atau perilaku peserta didik, 4 pengorganisasian organization suatu konseptualisasi nilai yang dimiliki individu untuk memperbaiki hubungan dengan manusia, 5 pembentukan pola hidup organization by a value complex mencakup beberapa aktivitas yang luas namun penekanan dasar dari peserta didik adalah memiliki karakteristik yang khas. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti kemampuan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Penjabaran dari ranah ini sering kali tumpang tindih antara ranah afektif dan psikomotorik. Ranah psikomotorik menurut Simpson sebagimana dikutip oleh Rifa’i 2011 mempunyai berbagai kategori diantaranya 1 persepsi percepsion berkenaan dengan penggunaan indra dalam melakukan kegiatan, 2 kesiapan set yaitu mengacu pada tipe kegiatan tertentu, 3 gerakan terbimbing guided response berkaiatan dengan tahap-tahap awal didalam belajar keterampilan kompleks, 4 gerakan terbiasa kemahiran mechanism berkaitan dengan tindakan kinerja dimana gerakan yang telah dipelajari itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat meyakinkan dan mahir, gerakan komplek complex overt response, 5 penyesuaian adaptasion berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan dan dapat memodifikasi pola – pola gerakan sesuai dengan persyaratan baru dan 6 kreativitas originality mengacu pada penciptaan pola – pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah – masalah tertentu.

2.7 Kajian Penelitian yang Relevan