Validitas Daya Pembeda Validitas dan Reliabilitas Instrumen

e. Merangkai dari lampu CHG ke terminal L regulator f. Merangkai dari fuse 10 A ke terminal IG regulator g. Merangkai dari terminal F regulator ke terminal F alternator h. Merangkai dari terminal E regulator ke massa i. Meranngkai dari terminal E alternator ke massa j. Merangkai dari terminal B alternator ke terminal B regulator k. Merangkai dari terminal N alternator ke terminal N regulator l. Merangkai dari terminal B alternator ke fuse 15 A Keterangan. P1 = persepsi P2 = kesiapan P3 = gerakan terbimbing

E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Menurut Sugiyono 2012: 267 validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Menurut Arikunto dalam Sundayana, 2014: 59 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas yang digunakan adalah validitas konstruk. Menurut Siregar 2014: 77 validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Untuk menguji validitas instrumen, menggunakan Point biserial correlation atau korelasi point biserial digunakan apabila kita hendak mengetahui korelasi antara dua variabel, yang satu berbentuk variabel kontinu sedang yang lain variabel dikrit murni Arikunto, 2010: 326. Hasil perhitungan dengan korelasi point biserial dapat dikonsultasikan ke tabel r hasil korelasi produk moment. Rumus korelasi point biserial Arikunto, 2010: 326: Keterangan sebagai berikut. r pbis = korelasi point biserial M p = rata-rata skor yang menjawab benar pada butir soal M t = rata-rata skor total S t = standart deviasi skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal q = 1 - p Setelah didapatkan hasil nilai koefisien point biserial pada tiap butir soal, maka hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel pada tabel harga krtik dari r product moment. Untuk r pbis r tabel maka soal tersebut VALID, tetapi jika r pbis ≤ r tabel maka soal tersebut TIDAK VALID. Untuk menentukan r tabel yang dipakai sama seperti pada korelasi product moment. Suatu intrumen penelitian dikatakan valid, bila: koefisien korelasi product moment r-tabel n – 2 n = jumlah sampel Siregar, 2014: 77.

2. Daya Pembeda

Daya Pembeda DP soal adalah kemampuan suatu soal untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dan siswa yang bodoh berkemampuan rendah Sundayana, 2014: 76. Rumus daya pembeda untuk soal tipe objektif sebagai berikut. DP = Keterangan sebagai berikut. JB A = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab benar JB B = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab benar JS A = jumlah siswa kelompok atas Dengan klasifikasi sebagai berikut. DP ≤ 0,00 sangat jelek 0, 00 DP ≤ 0,20 jelek 0,20 DP ≤ 0,40 cukup 0,40 DP ≤ 0,70 baik 0,70 DP ≤ 1,00 sangat baik Sundayana, 2014: 76-77

3. Tingkat Kesukaran