Debit Air Sungai HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 8. Nilai Muatan Padatan Tersuspensi MPT di Kecamatan Ampibabo

h. Debit Air Sungai

Suplai air sungai yang masuk ke perairan pesisir apabila masuk dalam jumlah yang sangat besar akan berpengaruh organisme yang di budidayakan. Pengaruhnya terutama pada terjadinya perubahan salinitas dan sedimen yang terbawa oleh aliran sungai ke laut. Berdasarkan hasil perhitungan debit air sungai dari data curah hujan tahun 2005 pada DAS Olaya, diketahui bahwa debit air sungai yang masuk terbesar terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 425.68 m 3 dan terendah terjadi pada bulan November yaitu sebesar 44.02 m 3 Lampiran 2.

B. Parameter kimia perairan a. Salinitas

Hasil pengukuran salinitas di perairan pantai Kecamatan Ampibabo pada Bulan Mei Tahun 2006 mendapatkan nilai salinitas berkisar antara 30 – 34 ppt o dengan rerata 33.42 ppt. Untuk setiap stasiun pengamatan diperoleh salinitas yang cukup tingggi yaitu berkisar antara 33 – 34 ppt, begitu pula dengan berdasarkan stratifikasi kedalamannya yaitu permukaan, pertengahan dan dekat dasar perairan. Hal berbeda dijumpai pada lokasi pengamatan di mana merupakan muara sungai, salinitas yang diukur bernilai 30 ppt. Untuk jelasnya kisaran salinitas dapat dilihat pada Gambar 9. 28 29 30 31 32 33 34 35 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Stasiun Sa li n it a s o oo Permukaan Tengah Dekat dasar Gambar 9. Salinitas di perairan pantai Kecamatan Ampibabo pada bulan Mei 2006 Secara umum salinitas di perairan pantai Kecamatan Ampibabo tidak menunjukkan variasi yang besar. Selain itu, salinitas perairan daerah ini dinilai cukup tinggi yang dikarenakan pada saat penelitian supplay air tawar yang berasal dari muara-muara sungai disekitarnya sangat sedikit, serta rendahnya curah hujan. Dalam Nontji 1989, Salinitas laut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Salinitas berhubungan dengan fungsi fisiologis organisme perairan dalam mengatur keseimbangan tubuh akibat tekanan osmotik yang diterimanya. Setiap jenis organisme dapat tumbuh dengan baik pada kisaran salinitas tertentu tergantung pada toleransi dan adaptasinya terhadap lingkungan. Kisaran salinitas di perairan pantai Kecamatan Ampibabo sesuai bagi kegiatan budidaya laut. Untuk kegiatan budidaya rumput laut jenis Eucheuma cottonii misalnya, dapat tumbuh dengan baik pada perairan dengan salinitas antara 28 – 35 ppt Dirjenperbud-DKP 2006 dan salinitas optimumnya 33 ppt Mubarak dkk 1990, untuk budidaya ikan kerapu sistem keramba jaring apung salinitas air laut antara 30 – 35 ppt merupakan kisaran yang sesuai, karena sesuai dengan kondisi alami kehidupannya yaitu di perairan karang Hafiz dkk 1999.

b. Oksigen Terlarut DO