Penguatan modal usaha melalui kredit

yang cukup penting. Investasi di bidang budidaya laut membutuhkan perencanaan yang baik. Oleh karena itu penguasaan teknologi budidaya tidak lagi dapat diragukan. Kondisi ini dapat dimanfaatkan untuk dapat mentransfernya ke masyarakat lokal baik dengan pelatihan, maupun aplikasi langsung dalam kegiatan tersebut dengan sistem plasma.

H. Penguatan modal usaha melalui kredit

Berdasarkan tingkat perekonomian, mayarakat nelayan selama ini dikenal sebagai masyarakat dengan tingkat kesejahteraan yang cukup rendah. Sesungguhnya hal tersebut tidak akan terjadi apabila masyarakat khususnya nelayan diberikan akses terhadap modal usaha untuk pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut. Modal diperlukan untuk membeli sarana produksi. Untuk kegiatan budidaya rumput laut sistem tali panjang misalnya, dalam satu siklus panen diperlukan modal sebagai biaya produksi sebesar Rp 2.491.000,00 untuk menghasilkan 529 kgrumput laut dengan keuntungan mencapai Rp 654.000,00. Sedangkan untuk kegiatan budidaya ikan kerapu sistem KJA yang modal yang diperlukan relatif sangat besar. Untuk memproduksi ikan kerapu macan dengan berat perekor 0.5 kg sebanyak 4 ton, diperlukan biaya produksi sebesar Rp. 442.000.000,00 dan keuntungan yang akan diperoleh sebesar Rp. 122.0000,00 DKP, 2006. Di wilayah pesisir Kecamatan Ampibabo, salah satu penyebab belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya perairan untuk kegiatan budidaya laut yaitu akses terhadap modal usaha. Selama ini masyarakat hanya tergantung pada pemberian modal usaha perikanan oleh pemerintah padahal pemerintah tidak dapat terus-menerus menyediakan. Kondisi yang terjadi pada Tahun 2005 di mana dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Parigi Moutong berupa pemberian modal usaha kegiatan Budidaya Eucheuma Cottonii tidak berkelanjutan, akibat dari tidak adanya manajemen usaha masyarakat untuk keberjanjutan usaha, selain dari faktor lingkungan seperti yang sudah dijelaskan. Kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Perikanan dan Kelautan untuk mendorong meningkatnya sektor perikanan budidaya laut melalui kerjasama dengan perbankan nasional telah dilakukan sehingga memberikan angin segar untuk berkembangnya usaha budidaya laut. Diharapkan dimasa akan ditasng tidak hanya untuk usaha skala besar saja yang dapat akses terhadap modal perbankan akan tetapi masyarakat terutama masyarakat nelayan. Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan selain modal perbankan, sehingga masyarakat dapat turut serta dalam melakukan kegiatan budidaya laut adalah dengan menciptakan iklim investasi yang baik bagi para investor terutama di daerah. Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong diharapkan melakukan hal tersebut, karena dengan adanya investasi masyarakat lokal disekitarnya juga akan tergerak perekonomiaannya. Salah satu contoh pelibatan masyarakat lokal adalah dengan menciptakan sistem usaha budidaya laut yang sifatnya plasma, sehingga dimasa akan datang masyarakat dimungkinkan untuk mandiri dalam usahanya.

I. Membentuk lembaga keuangan mikro dan Lembaga Penjamin Kredit

Aksesibilitas nelayan terhadap lembaga keuangan Bank sangat terbatas mengingat kondisi nelayan Indonesia masih non bankable sehingga ketergantungan mereka terhadap rentenir sangat tinggi, dalam hal ini peran serta pemerintah sangat diharapkan dengan membentuk suatu lembaga keuangan mikro dipedesaan seperti Bank Perkereditan Rakyat BPR dan Ventura, akan tetapi dalam perjalannya kedua bank ini telah keluar dari konsep awalnya. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, peran pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten sangat diperlukan dengan membentuk Lembaga Penjamin Kredit serta mengoptimalkan dan mengkoordinir dana-dana revolving Revolving Fund baik yang berasal dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara APBN, Angaran Pembangunan Belanja Daerah APBD Provinsi atau Kabupaten juga Dana Pengembangan Masyarakat Community Development Fund yang ada pada BUMN dan swasta-swasta besar. Dana-dana tersebut diatas jika dikumpulkan dalam suatu lembaga dan dikoordinir oleh orang yang profesinal manfaatnya akan lebih membuka aksesibilitas masyarakat bawah terhadap Lembaga Keuangan yang selama ini masih sangat rendah. Peran pemerintah dalam memfasilitasi kelima asset sangat diperlukan dalam pengembangan masyarakat umumnya dan nelayan khusnya. Sehingga hasil yang diharapkan melalui pendekatan Sustainable Livelihood adalah terciptanya