Perumusan Masalah PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3 untuk komoditi rumput laut dan ikan kerapu, haruslah didasarkan pada elemen- elemen pendukung. Faktor lingkungan merupakan salah satu elemen utama yang mendukung keberlangsungan kegiatan usaha budidaya. Adapun beberapa faktor pendukung lainnya yang juga penting meliputi teknologi, aset sosial budaya dan ekonomi masyarakat, infrastruktur, dan sumberdaya manusia. Dengan adanya interaksi dari faktor-faktor tersebut di harapkan dapat diperoleh pemanfaatan kawasan yang optimal. Pemanfaatan kawasan perairan pesisir haruslah di lakukan pada suatu lokasi yang sesuai untuk setiap komoditinya. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam pesisir Kecamatan Ampibabo, penelitian mengenai kajian potensi sumberdaya terutama untuk budidaya rumput laut dan ikan kerapu sangatlah diperlukan. Lebih lanjut, untuk mendapatkan suatu kegiatan budidaya yang berkelanjutan dari aspek ekologi, sosial dan ekonomi, diperlukan juga suatu pengelolaan kawasan. Dari hasil kajian ini, diharapkan dapat menjadi petunjuk dalam pengembangannya, sehingga dapat dijadikan bahan acuan bagi berbagai pihak terkait seperti pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

1.2. Perumusan Masalah

Wilayah pesisir Kecamatan Ampibabo merupakan bagian dari perairan Teluk Tomini yang dikenal kaya akan sumberdaya alam pesisir dan lautnya. Pemanfaatan kawasan pesisir Kecamatan Ampibabo untuk kegiatan budidaya rumput laut dan ikan kerapu diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Akan tetapi kondisi yang dirasakan saat ini adalah belum optimalnya pemanfaatan kawasan untuk budidaya laut baik dari segi produksi maupun keberlanjutan usaha budidaya. Rumput laut dan ikan kerapu merupakan dua komoditi yang menjadi arahan pengembangan pemerintah Kabupaten Parigi Moutong. Untuk memberikan dukungan terhadap kegiatan usaha khususnya rumput laut, pada awal tahun 2005 pemerintah melalui Dinas perikanan Kabupaten Parigi Moutong memberikan bantuan berupa modal awal untuk budidaya rumput laut dengan sistem tali panjang atau longline. Akan tetapi kondisi yang ditemui adalah tidak 4 adanya keberlanjutan usaha. Untuk budidaya ikan kerapu dengan sistem keramba jaring apung KJA, investasi terutama dari pihak swasta sangat dibutuhkan karena besarnya modal yang dalam menjalankan kegiatan ini. Beberapa faktor penyebabnya masih belum banyaknya investasi untuk kegiatan ini adalah masih belum adanya informasi yang jelas akan potensi wilayah perairan yang dapat dijadikan dasar untuk pengembangan budidaya ikan sistem KJA. Lingkungan perairan merupakan faktor utama dalam mendukung keberlanjutan usaha budidaya. Kualitas lingkungan perairan yang baik akan berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan. Pemilihan lokasi yang tepat untuk menjadi tempat di lakukan kegiatan budidaya dalam hal ini budidaya rumput laut dan ikan kerapu penting untuk diketahui, sehingga menghasilkan suatu arahan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Selain itu dapat juga memberikan informasi mengenai seberapa besar potensi yang ada sehingga optimalisasi dalam pemanfaatan wilayah dapat di realisasikan. Beberapa faktor lain yang menjadi pendukung keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya lingkungan perairan bagi usaha budidaya rumput laut dan ikan kerapu antara lain teknologi produksi budidaya, kondisi sosial dan budaya masyarakat, ketersediaan infrastruktur dan permodalan. Beberapa faktor pendukung tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan, akan tetapi belum mendapat kajian yang lebih mendalam. Hal tersebut dapat dilihat dari perencanaan terutama oleh pemerintah daerah setempat yang telah dilaksanakan, akan tetapi hasil yang diinginkan dalam pemanfaatan untuk mendapat hasil produksi yang berkelanjutan tidak diperoleh.

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah