Konteks Musik LATAR BELAKANG KEBUDAYAAN MASYARAKAT BATAK TOBA DI

82 mendapatkan Repertoar tersebut di atas penulis mewawancarai Yoga Manurung dan kawan-kawan.

4.3 Konteks Musik

Konteks musik dengan kata lain adalah kegunaan musik. Menurut Alan P. Meriam kegunaan musik merupakan masalah yang sangat penting dalam etnomusikologi karena hal ini menyangkut penggunaan musik tidak hanya fakta- fakta mengenai musik. Meriam dalam bukunya “The Antropology of Music”1964 menyatakan tentang penggunaan musik yang meliputi perihal pemakaian musik dan konteks pemakaiannya atau bagaimana musik itu digunakan. Sebagai contoh lain, suatu lagu dapat digunakan untk memanggil para dewa pada suatu upacara agama, sedangkan fungsinya adalah sama dengan fungsi agama pada umumnya. Demikian halnya konteks musik di dalam kapal penumpang Ajibata- Tomok yaitu apakah suatu musik tertentu yang di sajikan dihunakan pada suatu kondisi atau keadaan tertentu. Melalui observasi yang penulis lakukan di lapangan, musik yang disajikan dengan menggunakan media pemutar musik pada umumnya di sesuaikan dengan penumpang kapal. Konteks atau penyesuaian musik yang digunakan di dalam kapal dapat di lihat dari 3 tolak ukur yang digunakan ole para pihak kapal yaitu, berdasarkan dominasi penumpang berdasarkan usia, berdasarkan waktu pagi, siang dan malam, dan berdasarkan tujuan penumpang dalam arti apakah penumpang merupakan masyarakat umu atau wisatawan. Universitas Sumatera Utara 83 Kontek yang pertama adalah dimana sebelum menyajikan musik, pihak kapal akan terlebih dahulu melihat dominasi penumpang yang sedang berada di dalam kapal tersebut. Artinya, penumpang dapat di lihat dari berbagai sudut pandang khususnya berdararkan usia remaja, dewasa dan orang tua.  Jika penumpang didominasi oleh kaum remaja maka lagu yang di sajikan adalah lagu yang teksnya bertema cinta seperti lagu Arghana Trio yaitu: haholongi au, holongki, sial hian dan lagu-lagu yang girang termasuk lagu DJRemix dan lagu Indonesia jika tersedia di dalm koleksi lagu yang ada di dalam kapal tersebut.  Jika penumpang didominasi oleh kaum dewasa maka lagu yang disajikan adalah lagu-lagu yang yang temponya tidak terlalu cepat seperti: boan au di tangiangmu oleh Elexis trio, dongani mau, tungsotarlupahon oleh The Boys Trio, dan lain-lain. Dalam hal ini tema tidak terlalu dipertimbangkan, boleh saja tema cinta atau tema yang lainya yang penting musiknya tidak terlalu hebohlagu dengan tempo yang girang.  Jika penumpang didominasi oleh kaum orang tua maka lagu yang disajika adalah lagu-lagu yang bertema tentang nasehat seperti: Tangiang ni dainang oleh Viktor Hutabarat, boru buha baju dan inang nauli lagu oleh Arvindo Simatupang, uju dingolukon oleh Trio Elexis dan lain-lain. Selain lagu yang bertema tentang nasihat, pada keadaan ini pihak kapal juga menyajikkan musik intrumental tradisional batak toba seperti gondang hasapi dan gondang sabangunan yanng memang tersedia pada kapal tersebut. Universitas Sumatera Utara 84 Konteks yang kedua adalah dimana musik tertentu disesuaikan atau digunakan pada waktu tertentu seperti pagi, siang dan malam. Pada waktu malam sekitar pukul 18:00 WIB – 21:00 WIB, musik yang digunakan pada umumnya adalah musik yang temponya cepat atau sering disebut sebagai lagu girang seperti: gadis melayu dan attennang oleh Elexis Trio, gemu famire oleh Rani simbolon dan termasuk lagu-lagu DJRemix. Sedangkan pada waktu pagi dan siang lagu yang disajikan bisa saja lagu yang girang dan bisa saja lagu yang sedang atau lambat. Dengan kata lain penggunaan musik yang mendapat perhatian khusus adalah pada malam hari. Kontek yang ketiga adalah melihat dominasi penumpang kapal apakah dominan masyarakat setempat atau wisatawan yang sedang ingin berwisata. Dalam hal ini, menurut keterangan B.Simatupang penumpang bisa dengan mudah di kenali apakah wisatawan atau tidak yaitu dari cara berpakaian atau dandanan, barang yang di bawa dan bahasa yang digunakan.  Jika penumpang didominasi oleh wisatawan maka musik yang digunakan adalh musik yang terbaru baik itu musik kategori batak atau musik Indonesia yang memang tersedia di dalam kapal.  Jika penumpang didominasi oleh masyarakat umum maka musik yang disajikan di dalam kapal tersebu adalah musik yang sedang tren atau berkembang pada masyarakat tersebut sepreti selam penulis melakukan penelitian musik yang sedang tenar di tengah masyarakat adalah Inangku naburju naulio lagu oleh Siantar Rap Fondation. Universitas Sumatera Utara 85 Namun demikian, suatu musik tertentu yang digunakan pada situasi dan kondisi tertentu akan berubah ketika penumpang merequest lagu tertentu pada saat tertentu. Disamping itu, musik yang disajikan oleh pengamen di dalam kapal juga digunakan dalam situasi dan kondisi tertentu. Menurut informasi yang penulis dapatkan dari beberapa pengamen konteks musik yang mereka biasa gunakan hanya berdasarkan tujuan penumpang dalam arti apakah penumpang tersebut merupakan wisatawan atau masyarakat umum. Jika penumpang didominasi oleh para wisatawan maka lagu yang digunakan adalah lagu yang berbahasa indonesia seperti: cita-citaku, jaman edan dan lain-lain. Sedangkan jika penumpang didominasi oleh masyarakat umum maka lagu yang digunakan adalah lagu-lgu yang berbahasa Batak seperti: sinanggartullo, sitogol, tangiang ni dainnang, dan lain-lain. Lain halnya jika penumpang merequest lagu tertentu.

4.4 Fungsi Sosial