72
5. Kadar Air AOAC, 1995
Cawan porselen dikeringkan pada suhu 105 C selama 1 jam, kemudian
didinginkan dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang. Contoh yang akan ditentukan kadar airnya ditimbang sebanyak 2 gram. Cawan yang telah berisi
contoh dimasukkan dalam oven bersuhu 105 C sampai bobotnya konstan.
Kadar air dihitung berdasarkan persamaan berikut: B – A
Kadar air = x 100
bobot contoh Keterangan: A = Bobot cawan + contoh kering g
B = Bobot cawan + contoh basah g
6. Kadar Abu AOAC, 1995
Contoh yang telah diuapkan airnya dimasukkan ke dalam tanur bersuhu 600
C. Sebelumnya bobot cawan kering dan bobot contoh telah diketahui. Proses penguapan dilakukan sampai semua bahan berubah warna menjadi abu-
abu, kemudian ditimbang. Kadar abu dihitung dengan rumus: bobot abu
Kadar abu = x 100
bobot contoh
7. Kadar Protein Metode Semi Mikro Kjeldahl AOAC, 1995
Sejumlah 0.02-0.05 gram dimasukkan dalam labu Kjeldahl 100 ml kemudian ditambah 2-3 gram katalis 1.2 gram Na
2
SO
4
dan 1 gram CuSO
4
dan 2-3 ml H
2
SO
4
pekat, lalu dilakukan destruksi hingga larutan menjadi jernih. Setelah itu didinginkan kemudian sampel didestilasi dan ditambah 35 ml
akuades dan 10 ml NaOH 50. Hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer berisi 5 ml H
3
BO
3
dan indikator metil merah dan metil biru kemudian dititrasi dengan HCl 0.02N.
Kadar protein dihitung dengan rumus Kadar nitrogen =
100 x
contoh mg
14.007 x
HCl normalitas
x blanko
ml -
HCl ml
Protein kasar = kadar nitrogen x 5.46 Leach dan Eastoe, 1977
73
8. Kadar Lemak Apriyantono et al., 1989
Sebanyak 2 gram sampel dibungkus dalam kertas saring dan dimasukkan ke dalam labu soxhlet labu sebelumnya dikeringkan dalam oven,
dimasukkan ke dalam desikator lalu ditimbang. Dimasukkan pelarut petroleum eter kemudian dilakukan reflux selama 6 jam. Lalu labu yang berisi hasil reflux
dipanaskan dalam oven dengan suhu 105 C. Setelah itu didinginkan dalam
desikator dan ditimbang. Kadar lemak dihitung dengan rumus: berat lemak
Kadar Lemak = x 100
berat sampel
9. Derajat Putih Manual Kett digital whiteness powder C-100, 2005
Analisis warna dilakukan dengan menggunakan Kett digital whiteness powder C-100. Sampel dalam bentuk tepung dimasukkan dalam cawan sampel,
selanjutnya cawan tersebut dimasukkan ke dalam alat. Nilai dapat langsung dibaca pada layar dan dinyatakan dalam persentase derajat putih. Standar
derajat putih blanko adalah 85,4.
10. Titik Isoelektrik Wainewright, 1977
Sebanyak 0,2 gram sampel ditambah dengan 40 ml akuades sebagai pelarut dengan kisaran pH 4,5-10,5 interval 0,5. Pengaturan pH dilakukan
dengan menambahkan NaOH 0,5 N untuk menaikkan pH dan HCl 0,5 N untuk menurunkan pH. Setelah kondisi pH tercapai, dilanjutkan dengan pengadukan
selama 30 menit untuk menyempurnakan ekstraksi. Larutan yang dihasilkan dipisahkan dengan bagian yang tidak larut dengan cara disentrifuse, kemudian
disaring dengan kertas saring whatman 41. Filtrat dianalisa kadar nitrogennya dengan metode mikro Kjeldahl. Kadar nitrogen terlarut yang paling rendah
ditentukan sebagai daerah titik isoelektrik pI.
11. Logam Berat