dan 56 HST nyata berkorelasi positif dengan kualitas polong persentase polong penuh dengan nilai r masing-masing 0,66 dan 0.62. Pada 70, 84 dan 91 HST,
ILD nyata berkorelasi negatif dengan persentase polong penuh dan Indeks Panen Lampiran 8 dan 9. Adanya korelasi ini mengindikasikan bahwa luas daun pada
fase awal pertumbuhan merupakan hal penting yang menentukan pengisian dan kualitas polong kacang tanah, sedangkan luasan daun hijau yang tinggi pada
periode setelah puncak pengisian polong cenderung mengurangi kualitas polong.
4.2.1.2. Bobot Kering Tajuk
Tabel 9 dan 10 menyajikan bobot kering batang dan daun pada MT-2007 dan 2010. Berdasarkan hasil uji ragam didapatkan adanya perbedaan kemampuan
akumulasi bahan kering dan pembagiannya antar varietas-varietas kacang tanah. Pada MT-2007, beberapa varietas secara statistik menunjukkan perbedaan
kemampuan akumulasi bahan kering dalam batang dan daun pada periode pembentukan polong 42 HST, pengisian polong 70 HST dan pemasakan biji
91 HST. Setelah fase pengisian biji 70 – 91 HST, rata-rata bobot kering daun pada sebagian besar varietas menurun, sedangkan bobot kering batang konstan
dan bobot kering polong terus meningkat. Pada Sima, Turangga dan Kidang, rata- rata bobot kering daun setelah periode pengisian biji hingga menjelang panen
masih lebih baik daripada varietas lain. Hal ini menunjukkan masih banyak daun hijau pada saat menjelang panen.
Pada MT-2010, perbedaan akumulasi bahan kering dalam batang didapatkan berbeda antar varietas hanya pada 84 HST, yang merupakan akhir
periode pengisian biji dan awal periode pemasakan biji. Perbedaan akumulasi bahan kering dalam daun berbeda antar varietas pada 42 HST, 70 HST dan
84 HST. Akumulasi bahan kering dalam polong pada 70 HST nyata berbeda antar
varietas pada MT-2007, akan tetapi menjelang panen 91 HST bahan kering dalam polong tidak berbeda antar varietas. Pada MT-2010, akumulasi bahan
kering dalam polong tidak ditemukan berbeda antar varietas pada semua periode tumbuh Tabel 9 dan 10.
Tabel 9. Bobot kering batang dan daun kacang tanah pada beberapa periode tumbuh pada MT-2007
BATANG DAUN
Varietas ……………………………..……..gram………………………………..…..
42 HST 70 HST
91 HST 42 HST
70 HST 91 HST
Badak 2,36 c
8,91 f 13.39 cd
2,00 5,50 c
6.18 c-f Gajah
3,88 bc 14,27 b-e
14.30 cd 2,85
7,49 bc 5.99 c-f
Garuda3 3,89 bc
11,58 def 12.05 d
2,82 5,11 c
1.52 g Jerapah
3,99 bc 12,12 def
15.79 a-d 2,91
6,32 bc 3.83 f
Kancil 4,46 ab
15,79 bcd 18.63 a-d
2,73 6,51 bc
4.42 ef Kelinci
3,53 bc 10,13 ef
15.12 bcd 2,55
7,67 bc 6.85 cde
Kidang 6,06 a
20,83 a 25.41 a
3,63 8,66 abc
10.30 abc Mahesa
4,51 ab 12,44 b-f
15.82 a-d 2,66
5,96 c 4.70 def
Panter 3,70 bc
13,29 b-f 18.84 abc
2,95 10,37 ab
8.31 bcd Pelanduk
3,03 bc 12,45 b-f
20.47 abc 2,12
6,11 c 7.13 cde
Sima 4,82 ab
18,30 ab 25.23 ab
4,10 12,29 a
15.77 a Turangga
4,56 ab 16,80 abc
20.20 abc 3,63
12,20 a 14.48 ab
KK 25.8 17.1
12.0 27.7
27.8 15.9
Keterangan : Angka-angka dalam satu kolom yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak beda nyata menurut uji DMRT pada taraf 0,05.
Tabel 10. Bobot kering batang dan daun kacang tanah pada beberapa periode tumbuh pada MT-2010
Varietas BATANG DAUN
….……………………………….gram ……………………………………….. 42HST 56HST 70HST 84HST 42HST 56HST 70HST
84HST Badak
2,8 6,5
11,4 9,9 c
3,1 b 5,3
9,0 bc 6,2 de
Gajah 6,6 11,5 12,5 13,7 bc
9,1 a 7,4 8,4 c 6,4
cde Garuda3 4,7 10,2 11,0 8,9 c 5,3 b 7,5 7,9
c 5,0 e
Jerapah 4,9 11,9 13,3 12,7 bc 6,1 ab 8,8 8,6
c 6,5 cde
Kancil 4,5 10,0 17,0 14,0 bc 6,1 ab
6,8 10,2
bc 6,8 b-e
Kelinci 2,6
7,2 11,5
10,1 c 4,7 b
5,8 10,6 bc
5,6 e Kidang 5,3 13,6 16,0 16,5 b
5,6 b 8,7 11,6 ab 8,9
a-d Mahesa 5,0 11,4 16,4 17,2 b 5,9 ab 9,0 12,1
abc 9,2 abc
Panter 3,4
9,0 10,6
10,6 c 3,8 b
6,6 10,3 bc
6,2 de Pelanduk 5,5 12,0 22,2 22,4 a 5,9 ab 8,6 16,3
a 11,3 a
Sima 2,8 12,2 16,7
16,3 b 3,5 b
9,8 14,2
ab 9,4
ab Turangga 3,8 10,2 13,5 13,9 bc
4,3 b 8,0 10,9 bc 7,3
b-e KK 34.4
23.4 13.9 21.3 32.8
23.6 25.2 20.3 Keterangan : Angka-angka dalam satu kolom yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan
tidak beda nyata menurut uji DMRT pada taraf 0,05.