Kekuatan Sink Hubungan Source dan Sink
malam hari. Maksimum pembentukan polong terjadi pada suhu 30 – 33
o
C sama seperti CGR.
Duncan et al. 1978 menerangkan bahwa adanya variasi hasil antara empat kultivar kacang tanah di Amerika Serikat dengan tipe pertumbuhan
merambat runner dan tegak ditentukan oleh tiga proses fisiologi yaitu pembagian asimilat antara bagian vegetatif dan reproduktif faktor partisi,
lamanya periode pengisian biji dan kecepatan pembentukan polong. Makin besar faktor partisi, makin lama periode pengisian biji, dan semakin cepat serta
serempaknya pembentukan polong maka makin tinggi hasil yang ditunjukkan kultivar tersebut. Ketring et al. 1982 menyatakan bahwa karakteristik tanaman
kacang tanah yang menentukan hasil adalah jumlah polong yang terbentuk, partisi asimilat selama periode pengisian polong, dan lamanya pengisian polong.
Duncan et al. 1978 menyatakan bahwa karakter fisiologi yang menentukan hasil kacang tanah adalah jumlah polong, distribusi asimilat ke
polong tinggi sehingga nilai PGR Pod Growth Rate tinggi, dan lamanya periode pengisian biji. Kultivar kacang tanah dengan peningkatan jumlah polong tertinggi
memberikan hasil polong tertinggi. Dengan tidak adanya perbedaan laju peningkatan berat kering tanaman, sehingga fotosintesis potensial diasumsikan
relatif sama maka pembagian asimilat yang banyak ke dalam polong dapat mempengaruhi hasil. Peningkatan berat kering polong PGR yang relatif sama
dapat meningkatkan hasil secara nyata dengan periode pengisian yang lebih lama. Jumlah polong per unit area menentukan perbedaan hasil polong antar
genotipe kacang tanah dan perbedaaan ini dipengaruhi oleh Crop Growth Rate pada fase R6 – R7 Phakamas et al. 2008. Proses produksi bahan kering
bervariasi tergantung pada genotipe, kondisi lingkungan dan teknik budidaya yang dilakukan. Howell 2001 menyatakan bahwa jumlah polong merupakan faktor
penentu hasil kacang tanah yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan iklim dan manajemen sedangkan ukuran polong lebih dipengaruhi sifat genetik. Perubahan
alokasi karbon fotosintat dalam tanaman yang mengalami stress tumbuh dapat disebabkan adanya hambatan dalam “floem loading” sukrosa atau rendahnya
kapasitas sink Khanna-Chopra 2000. Pemahaman tentang perbedaan produksi bahan kering antara kultivar, kondisi lingkungan dan teknik budidaya sangat
penting dalam upaya mengembangkan kultivar berdaya hasil tinggi yang stabil atau teknik-teknik budidaya yang dapat dilakukan.