penting dalam upaya mengembangkan kultivar berdaya hasil tinggi yang stabil atau teknik-teknik budidaya yang dapat dilakukan.
3. BAHAN DAN METODE
Penelitian ini terbagi atas dua percobaan. Percobaan pertama dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai kapasitas dan aktivitas
source dan sink dengan mengamati beberapa varietas kacang tanah, baik lokal,
hasil persilangan maupun hasil introduksi. Percobaan kedua dimaksudkan untuk mengetahui pergerakan aliran karbon dalam tanaman kacang tanah yang berbeda
kapasitas dan aktivitas source-sinknya.
3.1. Percobaan Kapasitas Source dan Sink Pada Beberapa Varietas Kacang
Tanah
Percobaan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk : 1.
Membandingkan kapasitas dan aktivitas source-sink pada beberapa varietas kacang tanah lokal, hasil persilangan dan introduksi.
2. Mendapatkan karakter kapasitas dan aktivitas source dan sink yang
mempengaruhi produksi dan pengisian biji 3.
Mendapatkan sumber asimilat untuk pengisian biji
3.1.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada dua musim tanam, yaitu pada bulan Juni hingga September 2007 Musim Tanam MT 2007 dan bulan Februari hingga Juni 2010
MT-2010. Pada MT-2007, penelitian dilakukan di Kebun Percobaan KP Cikarawang, sedangkan penelitian pada MT-2010 dilakukan di KP Leuwikopo.
Kedua lokasi penelitian terletak pada ketinggian ± 250 m di atas permukaan laut dpl dengan tipe tanah Latosol. Penelitian dilakukan di dua lokasi dan dua MT,
karena produktivitas tanaman dapat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tumbuh. Kondisi agroklimat selama penelitian berlangsung dan status hara tanah sebelum
tanam dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2. Lahan penelitian bertekstur liat dan analisis tanah yang dilakukan sebelum
percobaan menunjukkan bahwa kondisi kesuburan hara tanah di KP Leuwikopo lebih baik daripada Cikarawang Tabel 1. Selama penelitian kondisi cuaca
ditempat tanam sesuai dengan syarat tumbuh kacang tanah seperti yang tercantum dalam Van der Mesen dan Somaatmadja, 1992. Pertanaman MT-2010
mendapatkan kondisi curah hujan yang lebih tinggi daripada 2007 Tabel 3.
Tabel 2 Hasil analisis tanah sebelum penelitian Analisis Cikarawang
MT-2007 Leuwikopo
MT-2010 Nilai Kriteria
Nilai Kriteria pH H2O
5,90 Agak masam
6,40 Agak masam
C-organik 1,44
Rendah 3,19
Tinggi N-total
0,15 Rendah
0,28 Sedang
Ca me100g 7,73
Sedang 5,25
Rendah P ppm
1,70 Sangat rendah
18,80 Sangat tinggi
K me100g 0,26
Rendah 0,38
Sedang
Keterangan : Kriteria berdasarkan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1983
Pengamatan-pengamatan lanjutan dilakukan di Laboratorium Pasca Panen, Laboratorium Teknik Mikro dan Laboratorium Biologi Molekuler di Departemen
Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB. Analisis kandungan karbohidrat non-structural dilakukan di Laboratorium Jasa Analisis Pangan,
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB. Tabel 3 Rata-rata kondisi agroklimat per bulan pada saat penelitian
Bulan Curah Hujan
mmbulan Hari
Hujan hari
Lama Penyinaran dalam 8 jam
Suhu Rata- rata
o
C MT2007
Juni Juli
Agustus September
274 134
248 206
21 12
15 12
76 86
89 90
25,6 25,6
25,4 26,0
MT2010 Februari
Maret April
Mei Juni
461 673
527 331
303 23
26 21
18 18
68 54
54 54
50 25,9
25,1 25,8
26,7 25,9
Sumber: Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor
3.1.2. Bahan dan Alat
Untuk mendapatkan keragaman pola pertumbuhan digunakan 12 varietas nasional yang telah dilepas dalam kurun waktu 1950 hingga 2003 sebagai bahan
tanam. Deskripsi varietas-varietas yang digunakan disajikan dalam Lampiran 1. Untuk menyediakan tambahan hara digunakan 100kgha Urea, 200 kgha
SP18, 100 kgha KCL dan 500 kgha Dolomit. Pestisida berbahan aktif