Ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dalam suatu organisasi atau perusahaan dan salah satu diantaranya adalah komunikasi. Disamping itu ada faktor lain
yang sangat berpengaruh terhadap kinerja di dalam suatu perusahaan yaitu motivasi. Dari kalimat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas
dan kuantitas dari suatu hasil kerja output individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari
proses belajar serta keinginan untuk berprestasi. Menurut Mangkunegara 2004:57 menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi
kinerja organisasi antara lain : a.
Faktor kemampuan. Secara psikologis kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan potensi IQ
dan kemampuan realita pendidikan. Oleh karena itu pegawai perlu dtempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya.
b. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap attiude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situasion kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk
mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.. Motif berprestasi dengan
pencapaian kerja.
2.3.3 Prinsip Dasar Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja bekerja atas prinsip dasar yang dapat dijadikan acuan bersama agar dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun prinsip dasar manajemen kinerja
menurut Wibowo 2008:11 adalah sebagai berikut: 1.
Kejujuran
Universitas Sumatera Utara
Kejujuran menunjukkan diri dalam komunikasi umpan balik yang jujur diantara manajer, pekerja dan rekan kerja. Kejujuran termasuk dalam mengekspresikan pendapat,
menyampaikan fakta dan memberikan pertimbangan dan perasaan. 2.
Pelayanan Setiap aspek dalam proses kinerja harus memberikan pelayanannya kepada setiap
pekerja, manajer, pemilik dan pelanggan, dalam proses manajemen kinerja, umpan balik dan pengukuran harus membantu pekerja dan perencanaan kinerja
3. Tanggung Jawab
Merupakan prinsip dasar dari pengembangan kinerja dengan memahami dan menerima tanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan dan tidak kerjakan untuk mencapai
tujuan mereka. Pekerja belajar tentang apa yang perlu mereka perbarui. 4.
Perumusan Tujuan Manajemen kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi
terlebih dahulu tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, sesuai dengan jenjang organisasi yang dimiliki dan selanjutnya tujuan yang telah dirumuskan tersebut dirinci lebih lanjut
menjadi tujuan di tingkat yang lebih rendah, seperti divisi, departemen, tim dan karyawan. 5.
Komunikasi Dua Arah Manajemen kinerja memerlukan gaya manajemen yang bersifat terbuka, jujur serta
mendorong terjadinya komunikasi dua arah antara atasan dengan bawahan. Komunikasi dua arah ini akan menunjukkan adanya sikap keterbukaan dan saling pengertian antara dua pihak.
2.3.4 Indikator Kinerja Organisasi
Menurut Dwiyanto 2008:50-51 indikator dari kinerja organisasi yakni: 1.
Produktivitas Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga efektivitas
pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio antara input dengan output.
Universitas Sumatera Utara
2. Kualitas Layanan
Kepuasan masyarakat bisa menjadi parameter untuk menilai kinerja organisasi. 3.
Responsivitas Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat
menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
4. Responsibilitas
Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan
organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit. 5.
Efisiensi Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi mendapatkan
laba, memanfaatkan faktor-faktor produksi serta pertimbangan yang berasal dari rasionalitas ekonomis.
6. Efektivitas
Apakah tujuan dari didirikannya organisasi tersebut tercapai? Hal tersebut erat kaitannya organisasi rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi serta fungsi agen
pembangunan.
2.4 Penelitian Terdahulu