Uji Statistik F Pengujian Parsial Uji t

3. Variabel motivasi sebesar 0,530 menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasi. Dengan kata lain, jika variabel motivasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja akan meningkat sebesar 0,530

4.2.5 Pengujian Hipotesis 1.

Uji Determinasi Pengujian determinan dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilainya adalah 0-1 jika Adjusted R square semakin mendekati 1 maka model semakin baik. Tabel 4.12 Pengujian Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .851 a .725 .708 1.43867 a. Predictors: Constant, MOTIVASI, KOMUNIKASI Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Pada Tabel 4.12 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,708 berarti 70,8 variabel kinerja organisasi dapat dijelaskan oleh komunikasi dan motivasi, sedangkan sisanya 29,2 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini misalnya stres kerja, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan.

2. Uji Statistik F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya: a. Menentukan model hipotesis untuk H dan Ha b. Mencari nilai F tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan df c. Mencari nilai F hitung Universitas Sumatera Utara d. Terima H bila F hitung ≤ F tabel atau H diterima apabila signifikansi F α e. Tolak H terima Ha bila F hitung ≥ F tabel atau Ha diterima apabila signifikansi F α Tabel 4.13 Uji Statistik F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 174.453 2 87.227 42.143 .000 b Residual 66.232 32 2.070 Total 240.686 34 a. Dependent Variable: KINERJA_ORGANISASI b. Predictors: Constant, MOTIVASI, KOMUNIKASI Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Melalui uji ANOVA atau F-test pada Tabel 4.13, diperoleh nilai F hitung sebesar 42,143 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pelibatan dan motivasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena nilai signifikan 0,000 0,05. Kesimpulannya adalah tolak H , terima Ha, variabel-variabel bebas yaitu komunikasi dan motivasi yang terdapat dalam penelitian ini dapat dipakai untuk mempengaruhi kinerja organisasi PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Cabang Simpang Pos Medan. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel . Jika F hitung F tabel , maka hipotesis diterima. F hitung = 42,143 dan F tabel untuk sampel 35 adalah 3,23. Artinya, F hitung 42,143 F tabel 3,23 maka pelibatan dan motivasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Cabang Simpang Pos. Universitas Sumatera Utara

3. Pengujian Parsial Uji t

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uju t t test. Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut: X 1 : Pelibatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja X 2 : Motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja Tabel 4.14 Pengujian Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.097 3.694 .568 .574 KOMUNIKASI .495 .163 .399 3.034 .005 MOTIVASI .530 .134 .520 3.955 .000 a. Dependent Variable: KINERJA_ORGANISASI Sumber: Hasil penelitian, 2014 data diolah Melalui Tabel 4.14 hasil uji signifikan secara parsial dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Variabel komunikasi mempunyai angka signifikansi sebesar 0,005 dan lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel pelibatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 3,034 dan t tabel untuk sampel 35 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,662. Artinya, t hitung 3,034 t tabel 1,662 maka variabel komunikasi secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Cabang Simpang Pos. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel motivasi mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Untuk melihat diterimaditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 3,995 dan t tabel untuk sampel 35 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,662. Artinya, t hitung 3,995 t tabel 1,662 maka variabel motivasi secara individual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Cabang Simpang Pos.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka adapun pembahasan yang didapatkan yaitu: 1. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Organisasi PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Cabang Simpang Pos Medan. Berdasarkan analisis deskriptif variabel diketahui bahwa PT. Bank Mandiri Persero, Tbk Cabang Simpang Pos Medan sudah melaksanakan kegiatan komunikasi dengan baik. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik maka karyawan merasa menjadi bagian dari perusahaan. Apabila komunikasi yang baik ini terus dipelihara maka bukan tidak mungkin kinerja karyawan akan meningkat dan yang pastinya kinerja organisasi akan meningkat juga seiring dengan peningkatan kinerja karyawan. Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel komunikasi berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi yang ditandai dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,495. Selain itu, melalui uji parsial diketahui bahwa pelibatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan yang ditandai dengan angka signifikansi sebesar 0,005 yang lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 3,034 t tabel 1,658. Artinya dengan meningkatkan komunikasi maka kinerja organisasi akan semakin meningkat. Universitas Sumatera Utara