Sifat Mekanis Hasil dan Pembahasan .1 Sifat Fisis
41 bahwa penggunaan partikel berupa serutan yang kasar menghasilkan kekuatan
bending yang tinggi dan IB yang lebih rendah pada beberapa tingkat kerapatan papan, kadar perekat dan kadar parafin. Semakin banyak partikel mangium yang
ditambahkan maka kekuatan papan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan nilai SR dan AR dari serutan kayu mangium lebih tinggi dibanding KBJ. Berdasarkan Tabel
5.1, nilai SR dan AR serutan kayu mangium lebih tinggi dari kayu KBJ. SR merupakan nisbah antara panjang partikel dan tebalnya. Nisbah ini menggambarkan
orientasi partikel dan kekuatan papan Maloney 1993. Partikel dengan SR yang tinggi akan lebih mudah diorientasikan sehingga kekuatan papan yang dihasilkan
akan meningkat serta memerlukan sedikit perekat per-luasan permukaan untuk mengikat partikel. AR merupakan nisbah antara panjang partikel dan lebarnya.
Partikel akan sulit terorientasi apabila memiliki nilai AR sebesar satu partikel berbentuk persegi. Untuk memperoleh orientasi papan yang bagus maka besarnya
nilai AR minimal tiga Maloney 1993. Shuler et al. 1976 Kuklewski et al. 1985 dalam Misran 2005 menyatakan bahwa AR sebesar 2 cukup untuk
menghasilkan papan dengan sifat-sifat yang bagus.
Peningkatan nisbah campuran menghasilkan peningkatan nilai MOE dan MOR papan. Akbulut 1995 dalam Nemli 2002 mengemukakan bahwa peningkatan
nisbah campuran memperbaiki sifat fisis dan mekanis papan. Guler et al. 2006 mengemukakan bahwa pencampuran kayu pinus calabrian pada papan partikel
batang bunga matahari dengan nisbah campuran 5050 dapat meningkatkan sifat dan mekanis papan. Penggunaan kayu sebagai bahan campuran dalam papan partikel
bukan kayu mampu meningkatkan sifat fisis dan mekanis. Bektas et al. 2005 mengemukakan bahwa kombinasi chip kayu, modifikasi serat tanaman pertanian dan
penambahan bahan penolak air sangat menjanjikan dalam menghasilkan papan partikel dari limbah tanaman pertanian yang memiliki sifat fisis dan mekanis sesuai
dengan standar yang dipersyaratkan.
Papan partikel yang dilapis dengan finir kayu menghasilkan nilai MOE dan MOR terbaik dan telah memenuhi standar JIS A 5908 2003. Norvydas dan Minelga
2006 mengemukakan bahwa pelapisan papan partikel menggunakan cat halus, finir kayu, plastik laminasi, dll secara signifikan mampu meningkatkan sifat mekanis
MOE dan MOR. Subiyanto et al. 2008 melaporkan MOE papan partikel dari tandan kosong kelapa sawit secara signifikan meningkat dengan adanya pelapisan
finir dan kayu lapis tipis dibanding papan partikel tanpa lapisan untuk papan dengan perekat UF dan PF. Hal ini disebabkan karena finir dan kayu lapis yang dilapiskan
pada permukaan papan memiliki nilai MOE lebih tinggi dari papan partikel.
Papan yang dilapis dengan finir memiliki nilai kerapatan yang tinggi sehingga nilai bending papan yang dihasilkan lebih tinggi dibanding dengan jenis papan yang
lain dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam Tabel 5.7, nisbah campuran menunjukkan perbedaan yang nyata pada selang kepercayaan 99 untuk
nilai MOE dan MOR papan. Secara keseluruhan, nilai MOR papan yang dihasilkan telah memenuhi standar JIS A 5908 2003. Nilai MOE papan yang dicampur dengan
serutan kayu masih belum memenuhi standar, namun nilai MOE untuk papan yang dilapis dengan finir kayu sengon dan jabon telah memenuhi standar.
42 Nilai rerata terendah dan tertinggi untuk IB papan yang dihasilkan dalam
penelitian ini sebesar 0.19 dan 0.83 N mm
-2
Tabel 5.5. Nilai rerata terendah dan tertinggi untuk IB papan sebesar 0.15 dan 0.25 N mm
-2
Tabel 5.6. Semakin banyak serutan kayu yang ditambahkan menyebabkan peningkatan nilai IB dari papan
partikel yang dihasilkan. Perlakuan perendaman kayu mangium dalam larutan asam asetat 1 menyebabkan penurunan nilai IB hal ini dikarenakan pH kayu mangium
sudah bersifat asam, ketika direndam dalam larutan asam menyebabkan nilai pH-nya semakin rendah akibatnya pada kondisi pengempaan yang sama menyebabkan ikatan
rekatnya mengalami penurunan. Hasil penelitian Iswanto et al. 2011 menyebutkan bahwa kayu mangium memiliki pH sebesar 4.79.
Nilai IB papan yang dilapis finir lebih rendah bila dibandingkan dengan papan tanpa dilapis hal ini diduga karena
distribusi perekat pada partikel KBJ rendah dimana perekat yang dicampurkan tidak total 100 dari 10 kadar perekat yang dipergunakan sebagai akibat dari
pengurangan jumlah perekat untuk disemprotkan pada kedua permukaan finir. Berdasarkan hasil analisis sidik ragam Tabel 5.7, nisbah campuran menunjukkan
perbedaan yang nyata pada selang kepercayaan 99 untuk nilai IB papan yang dihasilkan. Secara keseluruhan, nilai IB papan partikel yang dihasilkan telah
memenuhi standar JIS A 5908 2003.
Tabel 5.5 Sifat mekanis papan partikel berdasarkan nisbah campuran KBJ dan serutan kayu
Jenis Nisbah MOE N mm
-2
MOR N mm
-2
IB N mm
-2
KBJ-asmangium 1000
1006±101.25
A
10.65±0.86
A
0.25±0.03
AB
KBJ-asmangium 7030
1212±141.51
AB
8.97±1.73
A
0.19±0.00
A
KBJ-asmangium 6040
1555±313.19
B
10.96±2.78
A
0.27±0.16
AB
KBJ-asmangium 5050
1600±20.72
B
11.52±3.08
A
0.36±0.01
B
KBJ-asmangium 0100
2355±285.49
C
21.90±2.25
B
0.83±0.05
C
JIS A 5908-2003 2000
8 0.15
Tabel 5.6 Sifat mekanis papan partikel dari campuran KBJ dengan serutan kayu pada nisbah campuran 7030 ww dan KBJ yang dilapis dengan finir
Jenis MOE N mm
-2
MOR N mm
-2
IB N mm
-2
KBJ-as 1006±101.25
10.65±0.86 0.25±0.03
KBJ-asmangium 1212±141.51
8.97±1.73 0.19±0.00
KBJ-asmangium-as 1070±61.86
7.54±0.25 0.15±0.00
KBJ-as + finir sengon 2709±238.20
22.96±2.39 0.15±0.01
KBJ-as + finir jabon 2901±12.10
24.83±2.14 0.16±0.00
JIS A 5908-2003 2000
8 0.15
43 Tabel 5.7 Analisis sidik ragam sifat mekanis papan partikel
Sumber Keragaman MOE
MOR IB
Nilai F Sig
Nilai F Sig
Nilai F Sig
Perlakuan 18.92
15.44 32.60
berbeda nyata pada selang kepercayaan 99