Analisis Perekat UF .1 Determinasi Perekat UF
8 Tabel 2.1 pH dan kapasitas penyangga KBJ pada beberapa perlakuan
No Perlakuan perendaman
pH Kapasitas penyangga
mmeq 1
Kontrol 10.2 ± 0.00
I
3.59 ± 0.30
D
2 Air dingin selama 24 jam
7.93 ± 0.12
G
0.44 ± 0.03
C
3 Air dingin selama 48 jam
7.50 ± 0.35
F
0.37 ± 0.07
ABC
4 Air dingin selama 72 jam
6.83 ± 0.06
D
0.42 ± 0.04
BC
5 Larutan asam asetat 1
5.90 ± 0.00
C
0.26 ± 0.04
ABC
6 Larutan asam asetat 2
4.90 ± 0.00
B
0.21 ± 0.04
AB
7 Larutan asam asetat 3
4.63 ± 0.06
A
0.19 ± 0.02
A
8 Air panas selama 1 jam
7.23 ± 0.06
E
0.21 ± 0.05
AB
9 Air panas selama 2 jam
8.23 ± 0.06
H
0.32 ± 0.13
ABC
Berdasarkan hasil DMRT, pangkat huruf yang sama menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata.
KBJ bersifat basa dengan nilai pH dan kapasitas penyangga masing-masing sebesar 10.2 dan 3.59 mmeq Tabel 2.1. Nilai kapasitas penyangga ini relatif tinggi
yang berarti bahwa KBJ relatif tahan terhadap perubahan keasaman dari lingkungan yang disebabkan oleh keberadaan larutan penyangga asam. Hasil analisis sidik ragam
Tabel 2.2 menunjukkan bahwa perlakuan pendahuluan berupa perendaman KBJ dalam air dingin, air panas, dan larutan asam asetat berpengaruh nyata pada selang
kepercayaan 99 terhadap pH dan kapasitas penyangga. Perlakuan perendaman KBJ dalam air dingin, air panas, dan larutan asam asetat terhadap KBJ menyebabkan
penurunan nilai pH dan kapasitas penyangga. Kondisi ini akan menjadikan KBJ lebih sesuai dengan perekat UF yang memiliki karakter optimum bekerja dalam
kondisi asam. Menurut Kamal et al. 2010, tingkat keasaman dari suatu bahan merupakan faktor yang penting untuk dipertimbangkan ketika memproduksi papan
partikel dengan menggunakan perekat acid-curing UF dan alkaline-curing PF. Kondisi ini juga berpengaruh terhadap penetapan suhu dan lamanya waktu kempa
sehingga diperoleh kondisi pematangan yang optimal. Laju polimerisasi perekat akan mengalami peningkatan atau penurunan tergantung pada bahan baku kayu dan
perekat yang dipergunakan, hal ini secara langsung akan berpengaruh pada suhu dan waktu kempa dalam pembuatan papan partikel Paridah et al. 2001.
Perlakuan yang paling efektif dalam menurunkan pH adalah perendaman dalam larutan asam asetat. Indikator terjadinya penurunan pH melalui perlakuan
perendaman KBJ dalam air dingin, air panas dan asam asetat ini dijadikan dasar dalam pembuatan papan partikel pada Bab 3. Alasan dipilihnya perlakuan
perendaman dalam air dingin selama 24 jam dan perendaman dalam air panas selama 1 jam sebagai perlakuan pendahuluan dalam pembuatan papan partikel diantaranya
adalah pertimbangan efisiensi waktu karena perbedaan pH yang dihasilkan tidak terlampau jauh antara waktu 48 dan 72 jam pada perendaman dalam air dingin serta 2
jam pada perendaman dalam air panas. Selanjutnya untuk perlakuan perendaman dalam larutan asam asetat 1 dipilih karena pertimbangan nilai pH yang dihasilkan
sudah memenuhi kriteria asam dan konsentrasi 1 ini diharapkan tidak menyebabkan kerusakan komponen kimia KBJ akibat terkena bahan asam.