Analisis Perekat UF .1 Kadar Padatan Perekat SC

15 Gambar 2.2 Hubungan pH dengan waktu gelatinasi perekat Waktu gelatinasi akan mengalami kenaikan ketika perekat UF dicampur dengan KBJ yang memiliki pH tinggi. Perlakuan perendaman KBJ yang dapat menurunkan pH berakibat terhadap penurunan waktu gelatinasi. Menurut Kamal et al. 2010, jenis kayu cepat tumbuh yang memiliki pH dan kapasitas penyangga rendah akan menyebabkan penurunan waktu pematangan perekat. Kondisi ini sebagai bahan pertimbangan bahwa pH memiliki peranan yang penting terhadap pematangan perekat UF serta menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan suhu dan waktu pengempaan agar diperoleh kondisi pematangan perekat yang terbaik. Gambar 2.2 menunjukkan pola hubungan yang kuat antara derajat keasaman dan waktu gelatinasi dengan koefisien determinasi sebesar 99.7, ini berarti bahwa semakin tinggi pH mengakibatkan waktu gelatinasi semakin meningkat.

2.4. Simpulan

Sifat basa KBJ disebabkan oleh senyawa dominan penyusun KBJ yang bersifat basa diantaranya ammonium bicarbonate, mercaptomethane, guaiacol, 2,6- dimethoxyphenol dan cyclopropyl carbinol. Perlakuan perendaman telah berhasil menurunkan kadar ekstraktif, pH dan meningkatkan keterbasahan penurunan sudut kontak KBJ. Ketiga parameter tersebut sebagai indikator kesesuaian KBJ dengan perekat UF untuk dapat menghasilkan papan yang berkualitas baik. Perlakuan perendaman dalam larutan asam asetat 1 menghasilkan tingkat keasaman yang lebih kuat dibanding dengan perlakuan perendaman dalam air dingin dan air panas. Berdasarkan alasan efisiensi dan teknis maka perlakuan perendaman KBJ dalam air dingin selama 24 jam, perendaman KBJ dalam air panas selama 1 jam, serta perendaman KBJ dalam larutan asam asetat 1 dipilih sebagai perlakuan pendahuluan dalam proses pembuatan papan partikel. y = 13.34x 2 - 185.2x + 752.8 R² = 0.997 100 125 150 175 200 225 250 275 5 6 7 8 9 10 11 Wak tu ge lati n as i M e n it pH 16 3 PENGARUH PERENDAMAN PARTIKEL DALAM AIR DAN LARUTAN ASAM ASETAT TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PAPAN PARTIKEL DARI KULIT BUAH JARAK

3.1 Pendahuluan

Sifat basa KBJ menimbulkan permasalahan pematangan perekat UF yang diindikasikan dengan rendahnya nilai keteguhan rekat papan. Pada beberapa penelitian sebelumnya telah dijelaskan bagaimana pengaruh keasaman terhadap keteguhan rekat. Nawawi et al. 2005, mengemukakan bahwa keteguhan rekat kayu lapis dengan perekat UF pada kayu dengan pH rendah lebih bagus dibandingkan dengan kayu yang lebih tinggi pH-nya. Langum 2007 menyatakan bahwa peningkatan pH kayu menyebabkan perlemahan ikatan pada resin UF serta sifatnya menurunkan polimerisasi dan ikatan kayu dengan perekat. Lebih lanjut Paridah et al. 2001 mengemukakan bahwa perbaikan polimerisasi perekat UF dapat dilakukan melalui penyesuaian pH bahan baku yang dipergunakan. Hasil karakterisasi KBJ pada Bab 2, diperoleh beberapa indikator yang dapat dijadikan penentu kelayakan KBJ sebagai bahan baku papan partikel diantaranya kandungan ekstraktif yang lebih rendah, pH substrat asam, dan keterbasahan KBJ yang tinggi sudut kontak yang rendah. Berdasarkan indikator tersebut ditetapkan bahwa perlakuan perendaman partikel KBJ dalam air dingin selama 24 jam, perendaman partikel KBJ dalam air panas selama 1 jam, dan perendaman partikel KBJ dalam larutan asam asetat 1 sebagai perlakuan terpilih untuk dapat dipergunakan dalam proses pembuatan papan partikel. Perlakuan perendaman partikel KBJ sebagaimana yang telah dilakukan pada Bab 2 telah berhasil menurunkan kandungan ekstraktif dan pH KBJ sehingga berdampak terhadap peningkatan keterbasahan dari KBJ. Penurunan ekstraktif menyebabkan kemampuan penetrasi perekat akan lebih baik dan distribusi perekat lebih merata. Dengan adanya penurunan kandungan ekstraktif dan pH partikel, maka diharapkan papan partikel yang dihasilkan akan memiliki sifat-sifat yang lebih baik. Atas dasar permasalahan tersebut, maka penelitian mengenai perlakuan pendahuluan berupa perendaman partikel KBJ dalam air dingin, air panas, dan larutan asam asetat ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan pendahuluan partikel KBJ terhadap terhadap sifat fisis, mekanis dan ketahanan papan partikel terhadap serangan rayap tanah. 3.2 Bahan dan Metode 3.2.1 Bahan Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah KBJ dalam kondisi kering udara Gambar 3.1 yang diperoleh dari salah satu industri biodiesel. Ukuran partikel disajikan pada Tabel 3.1. Adapun jenis perekat yang dipergunakan pada