25 34.2 paling tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Berdasarkan
klasifikasi penghambatan aktifitas makan menurut Sornnuwat et al. 1995, papan dengan perlakuan perendaman dalam air panas termasuk kategori kelas II sedang,
perlakuan lainnya termasuk kategori kelas I lemah. Selanjutnya perlakuan perendaman partikel KBJ dalam air dan larutan asam asetat menunjukkan nilai
feeding rate rayap yang lebih rendah dibandingkan kontrol. Perlakuan perendaman dalam air panas menghasilkan nilai feeding rate terendah sebesar 43.0 µrayaphari
bila dibandingkan dengan perlakuan lain dan kontrol.
Gambar 3.5 Titik serangan rayap Sebagian besar serangan rayap tanah terhadap contoh uji diawali dari bagian
permukaan hal ini dikarenakan kerapatan papan sedang dan bagian permukaan papan tidak keras sehingga rayap dengan mudah menyerang bagian tersebut hingga
kebagian dalam core sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.5 dimana terlihat bekas titik-tikik lubang serangan rayap pada bagian permukaan papan. Tidak
demikian dengan hasil penelitian Syamani et al. 2011 yang mengemukakan bahwa serangan rayap tanah pada contoh uji papan sisal dimulai dari bagian tengah core
papan dikarenakan pada bagian permukaan papan lebih keras akibat adanya lapisan vinir kayu karet dan bambu. Hasil analisis sidik ragam terhadap nilai kehilangan
berat dan mortalitas rayap ditunjukkan pada Tabel 3.9. Perlakuan pendahuluan berupa perendaman partikel memberikan pengaruh yang berbeda nyata pada selang
kepercayaan 99 terhadap nilai kehilangan berat, mortalitas dan feeding rate. Hasil uji duncan pada selang kepercayaan 95 menunjukkan bahwa perlakuan awal
partikel berupa perendaman partikel dalam air dingin, air panas dan asam asetat menghasilkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap contoh uji tanpa perlakuan.
Tabel 3.8 Nilai rerata ketahanan papan terhadap rayap tanah Perlakuan
Kehilangan berat
Mortalitas Antifeedant
Feeding rate µgrayaphari
Kelas awet
Kontrol 25.1
C
± 2.6 74.8
A
± 0.6 -
92.8
C
± 11.6 V
Air dingin 19.3
B
± 1.4 80.8
B
± 2.5 13.2
58.5
B
± 3.9 V
Air panas 12.3
A
± 1.5 87.4
C
± 1.5 34.2
43.0
A
± 6.3 IV
Asam asetat 17.7
B
± 0.7 80.0
B
± 2.0 17.4
66.6
B
± 3.0 IV
Pangkat huruf A,B,C,D menunjukkan hasil DMRT. Huruf yang sama menunjukkan perlakuan tidak berbeda nyata.
26 Tabel 3.9 Analisis sidik ragam ketahanan terhadap serangan rayap
Sumber keragaman
Kehilangan berat Mortalitas
Feeding rate Nilai F
Sig. Nilai F
Sig. Nilai F
Sig Perendaman
39.80 33.70
35.00
Berbeda nyata pada selang kepercayaan 99
3.4 Simpulan
Perbaikan sifat papan yang dihasilkan parameter terutama keteguhan rekat sebagai akibat penurunan pH partikel pada penelitian ini sebagai salah satu indikator
bahwa perekat UF berpolimerisasi dengan baik. Meskipun perlakuan perendaman dalam air dingin, panas, dan larutan asam asetat telah menunjukkan kecenderungan
adanya perbaikan sifat fisis dan mekanis papan, namun beberapa parameter seperti PT dan MOE masih berada dibawah persyaratan standar. Perlakuan perendaman
partikel KBJ dalam larutan asam asetat 1 menghasilkan papan dengan sifat fisis- mekanis yang lebih baik bila dibandingkan dengan kontrol dan perlakuan lainnya.
Perlakuan perendaman partikel KBJ dalam air dingin, air panas dan larutan asam asetat mampu memperbaiki daya tahan papan terhadap serangan rayap tanah.
Perlakuan perendaman partikel dalam air panas menghasilkan daya tahan papan terhadap serangan rayap tanah yang paling bagus bila dibandingkan dengan perlakuan
lain dan kontrol. Secara keseluruhan, perlakuan perendaman partikel KBJ dalam larutan asam asetat 1 merupakan perlakuan terbaik dalam pembuatan papan partikel
berbahan baku KBJ dengan perekat UF.
27
4 PENGARUH SUHU DAN WAKTU KEMPA TERHADAP
SIFAT PAPAN PARTIKEL DARI KULIT BUAH JARAK DENGAN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA
4.1 Pendahuluan
Hasil penelitian pengaruh perendaman partikel KBJ terhadap sifat papan partikel pada Bab 3 menunjukkan perlakuan perendaman partikel KBJ dalam larutan
asam asetat 1 mampu menghasilkan sifat fisis dan mekanis papan partikel terbaik. Kondisi asam dari partikel KBJ sesuai dengan performa dari perekat UF sebagai acid
curing resin, hal ini di buktikan dengan adanya perbaikan nilai keteguhan rekat papan yang mengindikasikan bahwa polimerisasi dari perekat UF berlangsung dengan baik
pada kondisi asam. Xing et al. 2006 mengemukakan bahwa perbedaan pH menyebabkan terjadinya perbedaan waktu pematangan perekat selama proses
pengempaan panas.
Keasaman bahan berlignoselulosa memiliki peranan penting dalam penentuan laju pematangan perekat UF melalui proses pengempaan panas dalam pembuatan
papan partikel. Parameter suhu dan waktu kempa berperan penting dalam mengoptimalkan laju polimerisasi dari perekat. Menurut Paridah et al. 2001,
optimaslisasi laju polimerisasi perekat dapat dilakukan melalui pengaturan suhu dan waktu kempa guna mendapatkan daya rekat yang optimal. Peningkatan atau
penurunan laju polimerisasi perekat tergantung pada kondisi keasaman bahan baku yang dipergunakan, hal ini secara langsung akan berpengaruh pada suhu dan waktu
pengempaan dalam pembuatan papan partikel. Selanjutnya Wang dan Dai 2003 mengemukakan bahwa pengaturan kondisi suhu dan waktu pengempaan dapat
dilakukan melalui dua mekanisme yaitu peningkatan waktu kempa pada suhu yang konstan atau melalui peningkatan suhu kempa pada waktu kempa yang konstan.
Perekat UF yang dicampur dengan serat kayu yang bersifat asam akan memerlukan waktu pematangan yang singkat, namun jika pengempaan panas dilakukan dalam
waktu yang lebih lama akan berdampak pada terjadinya overcuring sehingga akan memberikan pengaruh negatif pada keteguhan rekat.
Dalam proses pengempaan panas pada pembuatan papan partikel dengan perekat UF, beberapa peneliti menggunakan suhu yang bervariasi mulai dari 120
C hingga 160
C dengan variasi waktu antara 4 menit hingga 10 menit Clausen et al. 2000; Lee et al. 2003; Yang et al. 2003; Sulastiningsih et al. 2006; Ortuno et al.
2011 Untuk mendapatkan kombinasi kondisi suhu dan waktu yang ideal pada pembuatan papan partikel dari KBJ dengan menggunakan perekat UF, perlu
dilakukan eksplorasi penelitian mengenai pengaturan suhu dan waktu pengempaan. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu dan waktu
kempa terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel yang terbuat dari KBJ dengan perekat UF.