Latar Belakang Karakterisasi kulit buah jarak (Jatropa curcas L) dan pemanfaatannya sebagai bahan baku papan pertikel berkualitas

2

1.2 Perumusan Masalah

Hasil analisis terhadap nilai pH KBJ pada penelitian awal menunjukkan bahwa pH KBJ bersifat basa. Irle dan Barbu 2010 menyatakan bahwa laju pematangan perekat berbasis formaldehida seperti UF sangat tergantung pada pH lingkungannya. Nilai pH kayu harus berada pada kisaran tertentu untuk menghasilkan daya ikat kayu dengan perekat yang optimal pada produk panel Colak et al. 2006. Perekat UF sebagai perekat yang optimal bekerja pada kondisi asam akan menimbulkan permasalahan dalam hal pematangan perekat ketika dipergunakan dalam pembuatan papan partikel berbahan kulit buah jarak yang memiliki pH tinggi. Xing et al. 2006 mengemukakan bahwa perbedaan pH menyebabkan terjadinya perbedaan waktu pematangan perekat selama proses kempa panas. Perekat UF yang dicampur dengan serat kayu dengan pH rendah memerlukan waktu pematangan yang singkat. Jika pengempaan panas dilakukan dalam waktu yang lebih lama akan berdampak pada terjadinya over curing perekat sehingga dapat memberikan pengaruh negatif pada keteguhan rekat. Menurut Paridah et al. 2001, laju polimerisasi perekat akan mengalami peningkatan atau penurunan tergantung pada bahan baku kayu dan perekat yang dipergunakan, hal ini secara langsung akan berpengaruh pada suhu dan waktu kempa dalam pembuatan papan partikel. Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimanakah karakteristik KBJ dan pengaruhnya terhadap perekat UF? b. Bagaimanakah pengaruh perlakuan pendahuluan pada partikel yang bertujuan untuk menyesuaikan pH ke kondisi asam terhadap perbaikan sifat papan partikel yang dihasilkan? c. Bagaimanakah pengaruh pengaturan suhu dan waktu kempa terhadap sifat papan partikel yang dihasilkan? d. Bagaimanakah pengaruh pencampuran KBJ dengan material kayu mangium dan pelapisan finir kayu sengon dan jabon terhadap peningkatan kekuatan papan partikel? e. Bagaimanakah pengaruh pencampuran KBJ dengan material bukan kayu bambu dan batang sorghum terhadap peningkatan kekuatan papan partikel?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mendapatkan kondisi terbaik untuk menghasilkan papan partikel berkualitas yang terbuat dari KBJ dengan perekat UF.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara ilmiah mengenai karakteristik KBJ sebagai bahan baku papan partikel serta informasi teknis dalam upaya peningkatan kualitas produk sehingga dihasilkan papan partikel yang berkualitas. 3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini terdiri atas lima tahap yang meliputi karakterisasi bahan baku, pengaruh perlakuan pendahuluan terhadap kualitas papan, pengaruh suhu dan waktu kempa, pengaruh penambahan partikel kayu dan penggunaan finir, serta pengaruh penambahan partikel bambu dan sorghum terhadap peningkatan kualitas papan partikel yang dihasilkan. Penelitian tahap pertama, eksplorasi untuk mendapatkan data dasar dari bahan baku yang dipergunakan guna melihat kesesuaian bahan tersebut dalam pembuatan papan partikel. Karakterisasi bahan baku meliputi analisis KBJ dengan dan tanpa perlakuan perendaman dan perekat UF. Indikator kesesuaian KBJ dengan perekat UF sebagai bahan baku papan partikel ditunjukkan dengan adanya penurunan kandungan ektraktif dan pH serta peningkatan keterbasahan melalui penurunan sudut kontak dari KBJ. Penelitian tahap kedua, membuat papan dengan KBJ yang telah diberi perlakuan perendaman dalam air dingin, air panas dan larutan asam asetat. Indikator yang dipergunakan dalam menilai kualitas papan yang dihasilkan yaitu parameter sifat fisis-mekanis yang dibandingkan dengan standar JIS A 5908 2003. Penelitian tahap ketiga, mengeksplorasi suhu dan waktu untuk mendapatkan kondisi yang optimal. Indikator keberhasilan seperti pada penelitian tahap kedua. Penelitian tahap keempat merupakan upaya perbaikan sifat mekanis papan terutama parameter MOE dan MOR dengan menggunakan penambahan partikel berupa serutan kayu mangium pada beberapa nisbah campuran serta penggunaan finir kayu sengon dan jabon pada bagian permukaan papan overlay. Indikator keberhasilan sama dengan penelitian tahap ke-2 dan 3. Penelitian tahap kelima upaya perbaikan sifat mekanis papan terutama parameter MOE dan MOR dengan menggunakan penambahan partikel bambu dan batang sorghum pada beberapa nisbah campuran. Indikator keberhasilan sama dengan penelitian tahap ke-2, 3, dan 4. Diagram alir kerangka pemikirian disajikan pada Gambar 1.1.