variabel kekuatan-kelemahan yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel
tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel tersebut meliputi struktur, budaya dan sumber daya organisasi.
F. Pencapaian Daya Saing
Perusahaan dalam mencapai daya saing dan memperoleh laba tinggi, harus mnganalisis lingkungan eksternalnya, mengidentifikasi peluang dalam lingkungan
tersebut, menentukan mana diantara sumber daya internal dan kemampuan yang dimiliki merupakan kompetensi intinya, dan memilih strategi yang cocok untuk
diterapkan. Menurut Hunger dan Wheleen 2003:16 strategi merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi
dan tujuannya. Menurut Kuncoro 2006:44 kompetensi inti merupakan nilai utama perusahaanorganisasi dalam penciptaan keahlian dan kapabilitas yang
disebarkan melalui bermacam garis produksi apapun. Daya saing jangka panjang dan profitabilitas tinggi tergantung pada kemampuan perusahaan untuk
mengembangkan dan mendayagunakan kompetensi inti yang baru lebih cepat dari yang dapat dilakukan pesaingnya dalam menirukan keunggulan bersaing yang
dihasilkan kompetensi inti yang ada saat ini. Perusahaan yang berhasil selalu mengunakan kompetensi inti untuk
memuaskan kebutuhan konsumen dan sebagai usaha untuk memperoleh laba diatas rata-rata. Hubungan antara tindakan strategis yang tepat dengan pencapaian
daya saing strategis semakain penting dalam lingkungan yang tidak menentu serta persaingan saat ini.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun terlihat tidak biasa bagi perusahaan yang bersaing untuk mempelajari lingkungan eksternal yang sama dan memperoleh kesimpulan yang
bebeda, tetapi persepsi yang berbeda tersebut mungkin dipengaruhi oleh lingkungan internalnya. Hasil yang diperoleh melalui pengamatan lingkungan
eksternal dan internalnya juga mengindikasikan strategik intens dan strategik mission yang tepat.
G. Identifikasi Pesaing dan Perilaku Konsumen
1. Identifikasi pesaing
Biasanya kelihatan mudah bagi perusahaan untuk mengidentifikasi pesaingnya. Tetapi jangkauan pesaing aktual dan potensial perusahaan
jauh lebih luas. Perusahaan harus menghindari “pandangan yang dangkal mengenai pesaingkompetitor myopia”. Perusahaan lebih mungkin
dikuburkan oleh perusahaan latennya daripada pesaingnya saat ini Kotler 2000:292
Ada 4 empat tingkatan persaingan berdasarkan tingkat substitusi produk, yaitu Kotler 2000:293:
1. Persaingan Merk
Perusahaan dapat melihat pesaingnya sebagai perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa yang sejenis kepada pelanggan yang
sama dengan harga yang sama. 2.
Persaingan Industri Perusahaan dapat memandang persaingannya dengan lebih sama.
Universitas Sumatera Utara
3. Persaingan Bentuk
Perusahaan dapat memandang pesaingnya dengan lebih luas sebagai semua produk manufaktur perusahaan yang lebih memberikan jasa
yang sama. 4.
Persaingan Umum Perusahaan dapat memandang persaingannya dengan lebih luas
sebagai semua perusahaan yang bersaing untuk konsumsi rupiah yang sama.
2. Perilaku Konsumen
Menurut Nugroho 2003:9 keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari
pembeli. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan.
Faktor-faktor kebudayaan
Kebudayaan Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan
dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari.
Sub-Budaya Setiap kebudayaan terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: Kelompok
nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis.
Universitas Sumatera Utara
Kelas Sosial Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan
dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Faktor-faktor Sosial
Kelompok Referensi Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap seseorang.
Keluarga Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembelian, yang
pertama adalah: Keluarga orientasi, dari orangtualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi dan merasakan
ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga Prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seorang keluarga merupakan organisasi
pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan telaah diteliti secara intensif.
Faktor Pribadi
Umur dan Tahapan Dalam Siklus Hidup Konsumsi seseorang juga ditentukan oleh siklus hidup seseorang. Orang-
orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
Universitas Sumatera Utara
Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja
yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Keadaan Ekonomi
Pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan hartanya. Gaya Hidup
Pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang.
Kepribadian dan Konsep Diri Karakteristik psikolgis yang berbeda dari setiap orang yang memandang
responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
Faktor-faktor psikologis
Motivasi Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu
keadaan fisiologis tertentu, seperti lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan
yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.
Persepsi Proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan
masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti di dunia ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Toko Budi Stiker Medan
Sebuah perusahaan dalam mencapai suatu kesuksesan tentulah diperlukan suatu kerja keras agar setiap hal yang menjadi impian dapat
terwujud. Demikian juga halnya dengan menjalankan suatu usaha ataupun bisnis, dalam membangunnya perlu kerja keras agar usaha yang kita bangun
dapat berhasil dan terus bertumbuh. Usaha aksesoris seperti Toko Budi Stiker adalah salah satu usaha yang cukup banyak diminati di kota Medan
walaupun sudah banyak usaha yang bergerak dibidang ini. Hal ini disebabkan pasar yang akan terus meningkat seiring dengan banyaknya anak
muda saat ini yang suka sekali dengan berbagai macam aksesorias untuk melengkapi penampilan mereka.
Usaha ini mulai dirintis sejak tahun 2003 dan terletak di Jl. Selamat Simpang Limun, tetapi sejak tahun 2005 pindah ke JL. Mesjid No 126 A.
Toko Budi Stiker Medan didirikan oleh Dedi Armansyah Siregar, ST, yang akrab di panggil dengan Budi. Pada saat didirikan usaha ini hanya dengan
modal Rp 3.000.000,- tiga juta rupiah dan saat ini aset yang dimiliki sudah mencapai Rp3.500.000.000,- tiga milyar lima ratus juta rupiah
Pada awalnya Toko Budi Stiker sangat kesulitan dalam hal modal untuk pengembangan usahanya dan dalam pemasaran kendala yang dihadapi
bagaimana menguasai pasar dengan merebut pelanggan.
30
Universitas Sumatera Utara