Definisi Operasional METODOLOGI PENELITIAN

Nugroho B,A, 2005 : 29. Keterangan: t = Nilai t hitung đ = rata – rata selisih pengukuran 1 dan 2 S d = Standar deviasi selisih pengukuran 1 dan 2 N = Jumlah sampel hipotesis: Ho : β i = 0 Ha : β i ≠ 0 Kriteria: Jika sebagai acuan adalah Ho, maka: 1. Ho diterima jika t-hitung t-tabel, artinya tidak ada perbedaan secara signifikan antara omset atau pendapatan yang sebelum dan sesudah menerima kredit. 2. Ho ditolak jika t-hitung t-tabel, artinya ada perbedaan secara signifikan antara omset atau pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit. Jika Ha dijadikan acuan sebagai penerimaan atau penolakan hipotesis, maka: 1. Ha diterima jika t-hitung t-tabel, artinya ada perbedaan secara signifikan antara omset atau pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit. 2. Ha ditolak jika t-hitung t-tabel, artinya tidak ada perbedaan secara signifikan antara omset atau pendapatan sebelum dan sesudah menerima kredit.

3.8 Definisi Operasional

1. Efektivitas Universitas Sumatera Utara Efektivitas adalah derajat kepuasan ataupun ukuran keberhasilan akan suatu kegiatan yang ditinjau dari segi pencapaian tujuan, ketepatan waktu, manfaat serta hasil. Dalam penelitian ini yang akan ditinjau adalah efektivitas penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR. 2. Kredit Usaha Rakyat Kredit Usaha Rakyat KUR adalah salah satu jenis kredit yang terbentuk dari hasil kerjasama dengan pemerintah. Kredit ini diberikan melalui bank sebagai kreditur atau penyedia dana untuk masyarakat yang ingin membangun usaha sendiri. 3. Efektivitas Penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR Efektivitas penyaluran Kredit Usaha Rakyat KUR adalah suatu tahap dimana kegiatan penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat KUR yang dilakukan oleh pemerintah yang bekerjasama dengan bank-bank mencapai titik atau tingkat efektif. Dikatakan penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat KUR ini efektif ketika sudah mencapai tujuan awal dari dibentuk dan disalurkannya dana Kredit Usaha Rakyat KUR ini dengan tepat waktu, serta memberikan manfaat yang positif bagi penerimanya dengan hasil yang memuaskan. 4. Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40KMK.062003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 seratus juta rupiah per tahun. Universitas Sumatera Utara 5. Usaha Kecil adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.1 milyar pertahun serta dapat menerima kredit dari Bank di atas Rp. 50 juta sampai Rp. 500 juta. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Bank Rakyat Indonesia Berdirinya Bank Rakyat Indonesia dimulai pada zaman Belanda yaitu pada tanggal 16 Desember 1895 yang ditandai dengan berdirinya DE POERWOKERTO SCHENP EN SPAAR BANK DER INLANDSCHE HOOPDEN atau yang lebih sering dikenal dengan Bank Priyayi oleh seorang Patih Purwokerto bernama R. Bei Wiraatmaja. Apabila dikaitkan dengan situasi perbankan dimasa itu, Bank Priyayi atau Volks Bank maupun bank-bank komersial lainnya hidup dengan mendapat persaingan DE JAVASCHE BANK yang memiliki monopoli sanggup memberikan kredit dengan suku bunga rendah. Seperti diketahui bahwa DE JAVASCHE BANK yang didirikan pada zaman Hindia Belanda tahun 1875 adalah sebagai bank swasta, akan tetapi mempunyai fungsi utama dalam mengatur keuangan pemerintah seolah-olah bank tersebut berkedudukan sebagai bank sentral. Namun sama sekali tidak berperan sebagai Bankers Bank dan tidak pula berkemamptian untuk mengavvasi sejumlah uang yang beredar di masyarakat, oleh karena itu untuk mengendalikan dan mengembangkan usaha perbankan, pada tahun 1912 pemerintah Hindia Belanda mengumumkan Central Kas di bawah naungan Departemen Pemerintah Hindia Belanda dan begitu juga saat itu direkturnya ditunjuk Mr. TH. Fruin. Universitas Sumatera Utara