21
3 Ricky
Wijaya 2009
“Analisis Pengaruh
Manajemen Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas
Emiten Lq-45 Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia”.
cash conversion
cycle X
1
, working
capital turnover X
2
dan ROA Y secara simultan variabel
cash conversion cycle CCC dan working
capital turnover WCT memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap ROA tetapi secara parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan.
4
Nurhayati 2011
Pengaruh Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas pada Industri Makanan
dan Minuman yang Terdaftar di
BEI Perputaran
persediaan X
1
, perputaran
piutang X
2
, dan ROA Y
Secara simultan, perputaran persediaan
ITO dan perputaran piutang RTO
berpengaruh secara signifikan terhadap
profitabilitas ROA dan secara parsial penelitian
ini menunjukkan bahwa variabel perputaran
persediaan ITO berpengaruh secara
signifikan terhadap profitabilitas ROA
tetapi perputaran piutang RTO tidak berpengaruh
secara signifikan.
5 Ratih
2012 Pengaruh
Perputaran Modal Kerja terhadap
Return on Asset Perusahaan
Perputaran kas X
1
, perputaran
piutang X
2
dan perputaran persediaan
X
3
dan Return on
Asset Y perputaran kas
berpengaruh signifikan terhadap ROA ;
perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan
terhadap ROA ; perputaran persediaan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui
Universitas Sumatera Utara
22
dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan antara variabel-variabel penelitian, yaitu variabel dependen dan variabel independen.
Semua uraian yang telah disampaikan maka dapatlah kiranya disusun sebuah skema yang mendasari penelitian ini, sebagaimana yang tampak pada gambar
dibawah.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H1
H2
H3 H3
H4 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah rasio
perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan, sedangkan
variabel dependennya adalah profitabilitas.
Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, ditentukan bahwa modal kerja diproksikan kedalam rasio perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran
V ariabel Dependen
Variabel Independen
Modal Kerja:
Perputaran Kas X1
Perputaran Persediaan X2
Perputaran Piutang X3
Profitabilitas ROA Y
Universitas Sumatera Utara
23
persediaan. Dan variabel dependen yang memproksikan profitabilitas adalah Rasio Return On Asset ROA.
Perputaran kas merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu.
Tingkat perputaran kas yang tinggi menunjukkan efisiensi dalam penggunaan kas, sehingga perusahaan bisa memaksimalkan laba. Dan sebaliknya, tingkat
perputaran kas yang rendah menyebabkan perusahaan kurang bisa memaksimalkan laba.
perputaran piutang yang semakin tinggi berarti semakin cepat dana yang diinvestasikan pada piutang dagang sehingga dapat ditagih menjadi uang tunai
atau menunjukkan modal kerja yang ditanam dalam piutang rendah. Sebaliknya jika tingkat perputaran piutang rendah berarti piutang dagang membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk dapat ditagih dalam bentuk uang tunai atau menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang besar.
Perputaran persediaan mengukur kecepatan rata-rata persediaan bergerak keluar perusahaan. Semakin cepat persediaan bergerak keluar dari perusahaan.
Semakin cepat persediaan dirubah menjadi barang dagang yang nantinya akan dijual oleh perusahaan maka semakin cepat pula bagi perusahaan untuk
memperoleh laba. Semakin tinggi laba yang dihasilkan oleh perusahaan maka akan semakin baik bagi kelangsungan hidup perusahaan. Keadaan perputaran
persediaan yang tinggi menunjukkan bahwa semakin efisien dan efektif perusahaan dalam mengelola persediaannya. Hal ini juga menunjukkan volume
penjualan yang tinggi pada perusahaan. Hal ini dapat berarti laba yang didapat
Universitas Sumatera Utara
24
oleh perusahaan semakin besar dengan mengasumsikan biaya-biaya yang terjadi. Besarnya laba yang diperoleh perusahaan akan memaksimalkan tingkat
pengembalian asset yang diperoleh perusahaan. Salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah
Return on Asset ROA. ROA menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan menghasilkan laba. Dengan adanya ROA
perusahaan dapat menganalisis seberapa besar penggunaan aset dapat ditambahi ataupun dikurangi untuk memaksimalkan perolehan laba perusahaan. Baik
penambahan maupun pengurangan penggunaan aset-aset dalam perusahaan akan berpengaruh pada penggunaan modal kerja yang merupakan modal yang
digunakan untuk menopang kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja akan terus berada dalam keadaan berputar selama periode operasi
perusahaan, karena modal kerja dipengaruhi oleh aset lancar yang mudah mengalami perubahan.
2.4 Hipotesis Penelitian