54
sedangkan 60.4 selebihya dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Nilai adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah sebesar 0,368 yang berarti bahwa return on asset mampu diprediksikan
oleh perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan sebesar 36.8 sedangkan 63.2 selebihnya dijelaskan oleh variabel-
variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika terdapat 2 variabel atau lebih dalam penelitian, maka uji
yang digunakan untuk memprediksi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah adjusted R Square.
4.2.3. Uji Hipotesis
4.2.3.1. Analisis Regresi
penelitian ini digunakan analisis regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan
dengan model sebagai berikut : � = −3.555 − 0.458�
1
+ 0.709 �
2
+ 0.555 �
3
+ �
Dari hasil persamaan regresi berganda diatas, masing-masing variabel independen dapat diinterpreasikan pengaruhnya terhadap
Return On Asset ROA sebagai berikut : 1. Konstanta a sebesar -3.555 menyatakan bahwa jika variabel
dependen dianggap konstan, maka ROA adalah sebesar -3.555. 2. Koefisien perputaran kas b
1
sebesar -0.458. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel perputaran kas sebesar 1,
Universitas Sumatera Utara
55
maka akan menurunkan ROA sebesar 0.458, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
3. Koefisien perputaran piutang b
2
sebesar 0.709. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel perputaran kas
sebesar 1, maka akan meningkatkan ROA sebesar 0.709, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
4. Koefisien perputaran persediaan b
3
sebesar 0.555. Hal ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel perputaran kas
sebesar 1, maka akan meningkatkan ROA sebesar 0.555, dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
4.2.3.2. Uji Parsial t t-test
Menurut Ghozali 2005 : 84 “Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen”. Hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel 4.8 dibawah ini :
Tabel 4.7 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1Constant -3.555
.538 -6.605 .000
Ln_PerputaranKas -.458
.093 -.506 -4.947 .000
Ln_PerputaranPiutang .709
.137 .544
5.172 .000
Universitas Sumatera Utara
56
Ln_PerputaranPersediaan .555
.234 .239
2.372 .021 a. Dependent Variable: Ln_ROA
Sumber : Output SPSS, diolah penulis 2014 Dalam uji-t, suatu variabel independen memiliki pengaruh
terhadap variabel dependennya jika : -t
tabel
-t
hitung
atau t
hitung
t
tabel
T
tabel
dapat diperoleh dari tabel t pada tingkat signifikansi 5, dengan derajat kebebasan df = n-k, dimana n = banyak observasi dan
k = banyaknya variabel independen maupun dependen, maka df = 69 – 4 = 65. Selain itu uji parsial dapat diketahui dengan membandingkan
nilai probabilitas signifikansi pada tabel hasil penelitian dengan α = 5.
Suatu variabel independen memiliki pengaruh apabila nilai signifikansi tabel lebih kecil dari 0.005
α = 5. Dari Tabel 4.8 tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Perputaran Kas Perputaran kas secara parsial tidak berpengaruh terhadap
profabilitas yang diukur dengan ROA pada perusahan manufaktur sektor konsumsi pada periode 2010-2012. Hal ini terlihat dari :
t
hitung
= 5.172 t
tabel
= 1.997 Sig. tabel = 0.000
α = 0.05 2. Perputaran Piutang
Perputaran piutang secara parsial berpengaruh terhadap profabilitas yang diukur dengan ROA pada perusahan manufaktur sektor
konsumsi pada periode 2010-2012. Hal ini terlihat dari :
Universitas Sumatera Utara
57
t
hitung
= -4.947 t
tabel
= -1.997 Sig. tabel = 0.000
α = 0.05 3. Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap profabilitas yang diukur dengan ROA pada perusahan manufaktur
sektor konsumsi pada periode 2010-2012. Hal ini terlihat dari : t
hitung
= 2.372 t
tabel
= 1.997 Sig. tabel = 0.021
α = 0.05
4.2.3.3.Uji Simultan F F-test
Menurut Ghozali 2005 : 84 “Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
dimasukkan dalam model regresi berganda memiliki pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen”. Hasil uji F dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.8 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 27.631
3 9.210
14.225 .000
a
Residual 42.085
65 .647
Total 69.716
68 a. Predictors: Constant, Ln_PerputaranPersediaan, Ln_PerputaranKas,
Ln_PerputaranPiutang b. Dependent Variable: Ln_ROA
Sumber : Output SPSS, diolah penulis 2014
Universitas Sumatera Utara
58
Jika nilai F-hitung F-tabel variabel X secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel Y. Dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa nilai sig.F adalah 14.225 sedangkan nilai α adalah 0.000.
Dengan demikian nilai dari sig.F 0.000 sig. α 0.05. Nilai F-hitung
14.225 F-tabel 2.75 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen perputaran kas, perputaran piutang, dan
perputaran persediaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen ROA.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda maka diperoleh model regresi � = −3.555 − 0.458�
1
+ 0.709 �
2
+ 0.555 �
3
+ �
Konstanta sebesar 3.555 menyatakan bahwa jika tidak terjadi perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan atau bernilai nol maka Return on
Asset akan berkurang sebesar 3.555 satuan. Koefisien regresi X
1
sebesar 0,003 menyatakan bahwa perputaran kas memiliki pengaruh negatif dalam
mengestimasi Return on Asset perusahaan manufaktur sektor konsumsi di Bursa Efek Indonesia sebesar 0.458 satuan artinya, setiap penambahan perputaran kas
sebesar 1 satuan maka ROA akan menurun sebesar 0.458 satuan dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. Koefisien regresi X
2
menyatakan bahwa perputaran piutang memiliki pengaruh positif dalam mengestimasi ROA perusahaan
manufaktur sektor konsumsi di Bursa Efek Indonesia sebesar 0.709 satuan artinya,
Universitas Sumatera Utara